Serba Angka 99 di Hari Khofifah Gubernur Jawa Timur

Reporter : Roy Hasibuan
Khofifah-Emil serta Pakde-Bude Karwo usai pelantikan di Istana Negara. | Foto: Barometerjatim.com/marjan ap

JAKARTA, Barometerjatim.com Bagi sebagian orang, angka adalah keberuntungan yang bisa mengiringi kesuksesan dan keberkahan, terutama terkait kepemimpinan. Bagaimana dengan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak Elestianto?

Di hari resmi menjadi gubernur dan wakil gubernur Jatim 2019-2024, rupanya banyak diwarnai angka "99". Mulai istilah capaian masa kerja awal hingga rencana penyambutan keduanya di Gedung Negara, Grahadi, Surabaya, Kamis (14/2/2019) besok.

Soal capaian kerja awal, misalnya. Khofifah-Emil tidak memilih angka 100 yang selama ini dipakai banyak kepala daerah usai dilantik. Tapi memilih diksi 99 lewat Program 99 Hari Kerja, bukan Program 100 Hari Kerja.

Baca juga: Formasi Baru Direksi-Komisaris Bank Jatim, Ada Eks Pimpinan KPK!

Mengapa demikian? "Pertama, karena itu Asmaul Husna. Kita tahu bahwa Jatim adalah wilayah santri dan gubernurnya juga santri," kata mantan Jubir Khofifah-Emil, KH Zahrul Azhar Asad usai menghadiri pelantikan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (13/2/2019) sore.

"Kita meyakini kemuliaan tentang Asmaul Husna, maka itu menginspirasi kita dalam membuat program kerja ini yang jumlahnya 99 hari," sambung kiai muda yang akrab disapa Gus Hans tersebut.

Selain itu, tambah Gus Hans, 99 adalah angka tertinggi sebelum kembali ke nol lagi. "Jadi angka yang paling mumtaz (sempurna). Harapannya nanti bisa mumtaz di dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat," ujarnya.

Dari sisi pembagian, lanjut Gus Hans, juga lebih mudah yakni 33 pertama, 33 kedua dan 33 ketiga. "Jadi nanti mana apa yang bisa dilakukan dalam 33 hari pertama, kedua dan ketiga," ucapnya.

Tak hanya soal capaian kerja awal, saat penyambutan kedatangan Khofifah-Emil mulai dari Bandara Juanda, dilanjut ke Masjid Al Akbar, Tugu Pahlawan hingga berakhir di Grahadi, juga banyak diwarnai angka 99.

Tiba di Masjid Al Akbar, besok Khofifah-Emil bakal disambut 99 jeep kuno yang akan mengantarkan keduanya ke Tugu Pahlawan untuk menyampaikan pidato kerakyatan.

Sesampainya di Tugu Pahlawan disambut 199 tari remo. Usai melakukan pidato kerakyatan, Khofifah-Emil diarak menuju Siola dengan kawalan 99 sepeda kuno milenial, dilanjut arak-arakan dengan kereta ul daul menuju Grahadi.

Setibanya di Grahadi, Khofifah-Emil bakal disambut tarian sufi dengan 99 penari. Bahkan, sejak pagi di gedung simbol kemegahan Jatim itu digelar khatmil Qur'an mulai pukul 07.00 hingga 16.00 WIB dengan 99 hafidz/hafidzah.

Baca juga: VIDEO: 1 Persen pun Hibah Gubernur Jatim Tak Disentuh KPK, Kebal Hukumkah Khofifah?

Mengapa angka yang dipilih ganjil? "Ya karena Allah kan suka yang ganjil. kalau Allah suka yang ganjil, kenapa pilih yg genap?" tandas Gus Hans.

Tiga Program Prioritas

Konsep pidato kerakyatan Khofifah-Emil di Tugu Pahlawan Surabaya. | Foto: Barometerjatim.com/istKonsep pidato kerakyatan Khofifah-Emil di Tugu Pahlawan Surabaya. | Foto: Barometerjatim.com/ist

Sementara terkait 99 hari program kerja Khofifah-Emil, alumnus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu menjelaskan setidaknya ada tiga program prioritas yang akan dikebut di awal kepemimpinanya.

Pertama, One Pesantren One Product (OPOP). Program ini untuk memberdayakan para santri menjadi enterpreneur, wirausahawan, agar menghasilkan produk berkualitas sekaligus menjadi pemasukan bagi pesantren.

"Dari sekian ribu pesantren, mungkin 10 pesantren dulu. Di 99 hari kerja ini kita optimalkan untuk 10 pilot project dulu," katanya.

Baca juga: Bank Jatim Catat Laba Bersih Rp 1,281 Triliun, Tertinggi di Antara BPD se-Indonesia!

Kedua, peningkatan infrastruktur di wilayah Madura untuk memberikan pemerataan akses, khususnya bagi masyarakat di wilayah kepulauan. "Bisa jalan, bisa kapal kapal untuk membawa misi-misi kesehatan," katanya.

Ketiga, revitalisasi Bakorwil (Badan Koordinator Wilayah) untuk dioptimalkan fungsinya menjadi Millennials Job Center, sebagai subkoridor bisnis.

"Jadi kita akan manfaatkan Bakorwil menjadi sentra pelatihan bisnis dan usaha bagi masyarakat eks karesidenan, sehingga semua tidak terpusat di Surabaya," pungkasnya.{*}

» Baca Berita Terkait Khofifah, Pemprov Jatim

Editor : Redaksi

Sudut Pandang
Berita Populer
Berita Terbaru