Menantu Pakde Karwo Layak Pimpin Surabaya Pasca Risma

barometerjatim.com

GENERASI MILENIAL: Bayu Airlangga, representasi generasi milenial yang dinilai memiliki kapasitas untuk memimpin Surabaya pasca Tri Rismaharini. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN

SURABAYA, Barometerjatim.com Satu lagi nama masuk bursa Pilwali Surabaya 2020: Bayu Airlangga! Kehadiran menantu Gubernur Jatim, Soekarwo alias Pakde Karwo itu dinilai menjadi angin segar di tengah berjibunnya kandidat "gerbong tua".

Baca juga: VIDEO: Bahlil Rayu Emil Dardak: Kalau Sudah Tak Nyaman di Demokrat, Golkar Siap!

Maklum, dari sejumlah kandidat yang menyeruak di bursa saat ini, belum ada satu pun yang merepresentasikan generasi milenial alias Generasi Y -- kelompok manusia yang lahir di atas tahun 1980-an hingga 1997.

Fandi Utomo (politikus PKB), Wishnu Sakti Buana (PDIP), Armuji (PDIP), Ipong Muchlissoni (bupati Ponorogo) hingga Faida (bupati Jember) dinilai beberapa pengamat -- termasuk Mochtar W Oetomo dan Airlangga Pribadi -- 'terlalu tua' untuk memimpin kota se-metropolis Surabaya pasca Tri Rismaharini (Risma).

Baca: Nama Bos Empire Palace Muncul di Bursa Pilwali Surabaya

"Apalagi di Surabaya ini millennial voters-nya cukup tingggi, hampir separuh lebih (60 persen) dari DPT," tutur Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim, Renville Antonio dalam perbincangan dengan Barometerjatim.com di Surabaya, Sabtu (8/12).

Merujuk data KPU Surabaya, Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan ke-2 (DPTHP-2) di Kota Pahlawan untuk Pemilu 2019 tercatat 2.118.843. Rinciannya 1.035.182 laki-laki dan 1.083.661 perempuan. Artinya ada 1.271.305 milenial yang akan diperebutkan dan mungkin bertambah di Pilwali 2020.

"Tentu tidak salah ketika ada generasi muda yang muncul, dan Mas Bayu termasuk salah satu perwakilan generasi muda yang wajar kalau masuk tingkat popularitas," kata Renville.

Baca: Pasca Risma, Surabaya Butuh Paket Lengkap Sekelas Anas

Bayu merupakan suami dari anak ketiga Pakde Karwo, Kartika Ayu Prawitasari yang dinikahinya 18 Maret 2016. Di kepengurusan DPD Partai Demokrat Jatim, putra Gede Ariyuda, mantan kepala kantor wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jatim itu menjabat wakil sekretaris serta Ketua Muda Mudi Demokrat Jatim.

Renville menambahkan, sudah seharusnya ada anak muda yang mewakili generasi milenial untuk diberi kesempatan maju di Pilwali Surabaya, baik calon wali kota atau wakil wali kota. Ini sekaligus bentuk menyambut bonus demografi yang akan dijubeli anak muda.

"Anak muda akan semakin banyak, tentu harus ada wakilnya. Tidak mungkin kita mengalami bonus demografi, tapi calon wali kota atau wakil wali kota tidak ada sama sekali dari generasi muda," katanya.

Baca: Pilwali Surabaya! Berat Kalau PDIP Lawan Jagonya Khofifah

Baca juga: Herman Khaeron Sekjen Demokrat, Agung Mulyono Apresiasi AHY: Sosok yang Tepat!

Anggota DPRD Jatim itu mencontohkan Pilgub Jatim 2018. Salah satu sukses Khofifah Indar Parawansa memenangi pertarungan -- setelah dua kali gagal pada 2008 dan 2013 -- karena menggandeng Emil Elestianto Dardak yang merepresentasikan generasi milenial.

"Saya ingat betul beberapa (dua) kali Bu Khofifah bertarung bersama wakilnya yang mungkin tidak mewakili generasi milenial, memang agak berat," katanya.

"Ketika beliau memilih pasanganya mewakili generasi milenial yang saat ini voters-nya sangat tinggi, alhamdulillah bisa meraih suara milenial," sambungnya.

Digembleng Banyak Tokoh

GEMBLENGAN TOKOH HEBAT: Bayu Airlangga (kanan), belajar langsung dari Pakde Karwo soal politik dan pemerintahan. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN GEMBLENGAN TOKOH HEBAT: Bayu Airlangga (kanan), belajar langsung dari Pakde Karwo soal politik dan pemerintahan. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN GEMBLENGAN TOKOH HEBAT: Bayu Airlangga (kanan), belajar langsung dari Pakde Karwo soal politik dan pemerintahan. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN

Lantas bagaimana dengan kapasitas Bayu? "Kita tahulah guru politiknya sangat berpengalaman. Mas Bayu belajar langsung dari Pakde Karwo. Selain itu dari tokoh-tokoh politik di Demokrat, termasuk banyak mendapat masukan dan pelajaran dari Bu Khofifah dan Mas Emil," jelas Renville.

Baca juga: AHY Raih Gelar Doktor Predikat Cumlaude, Agung Mulyono: Kader Demokrat Bangga!

Mantan Sekretaris Tim Kampanye Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2018 itu meyakini, popularitas Bayu akan diiringi dengan akseptabilitas dan elektabilitas saat terpilih menjadi anggota DPRD Jatim pada Pileg 2019 nanti.

"Sepak terjang beliau akan kelihatan di DPRD Jatim. Masyarakat semakin mengetahui bagaimana kualitas dari seorang Mas Bayu, dan tentu itu akan memunculkan akseptabilitas dan elektabilitas," paparnya.

Baca: Pilwali Surabaya 2020, PKB Belum Selesai di Fandi Utomo

Namun Demokrat akan berkonsentrasi terlebih dahulu di Pileg 2019. Saat ini Parpol yang didirikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu 'baru' memiliki 6 kursi di DPRD Surabaya, alias membutuhkan minimal 4 kursi lagi untuk bisa mengusung pasangan calon sendiri.

"Target 10-15 persen. Rasionalnya di antara itu, optimisnya ya di atas 15 persen," tegasnya. Jadi memungkinkan Demokrat mengusung calon sendiri di Pilwali Surabaya 2010? "Ya, sangat mungkin!" tegas Renville.

ยป Baca Berita Terkait Pilwali Surabaya, Renville Antonio, Demokrat

Editor : Redaksi

Sudut Pandang
Berita Populer
Berita Terbaru