Sidak Dewan: Lapas Lamongan Overload dan Minim Air Bersih

barometerjatim.com

SIDAK LAPAS: Komisi A usai sidak di Lapas Kelas II B Lamongan, Selasa (25/9). Temukan Lapas overload serta kekurangan air bersih. | Foto: Barometerjatim.com/HAMIM ANWAR

LAMONGAN, Barometerjatim.com Hasil inspeksi mendadak (sidak) Komisi A DPRD Lamongan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Lamongan, Selasa (25/9), menemukan kondisi memprihatinkan: Lapas overload serta kekurangan air bersih.

"Tadi saya dan teman-teman keliling lihat kamar per bloknya. Memang sudah tidak layak karena kamarnya kecil penghuninya 10 sampai 25, bahkan bisa lebih," terang Wakil Ketua Komisi A, Anshori.

Tak hanya kondisi di dalam Lapas, rombongan sidak yang dipimpin Ketua Komisi A, Ning Darwati tersebut juga dicurhati pihak Lapas terkait sarana mobil sehat untuk kebutuhan tahanan yang sakit dan perlu rujukan.

Baca: Program 1821 Tersendat, Lamongan Bikin Desaku Pintar

Menanggapi temuan dan keluhan tersebut, Anshori dan Ning Darwati bersama tiga anggota Komisi A lainnya, Nur Hasyim, Kadam Mustoko dan Sujono, menyampaikan pihaknya akan menyinergikan temuan dengan Pemkab Lamongan.

"Selain ingin mengetahui pengamanan dan pelayanan terhadap para tahanan, kami juga melakukan diskusi banyak terkait apa yang bisa disinergikan dengan Pemkab Lamongan, karena ini lembaga vertikal," tutur Anshori.

Terkait kebutuhan air bersih di musim kemarau ini, Anshori juga akan mengoordinasikannya dengan Pemkab Lamongan untuk membangun sumur bor agar kebutuhan air bersih lebih tercukupi.

Sehari 10 Tangki

AKUI OVERLOAD: Ingnatius Gunaidi, akui kondisi Lapas Kelas II B Lamongan overload serta kekurangan air bersih. | Foto: Barometerjatim.com/HAMIM ANWARAKUI OVERLOAD: Ingnatius Gunaidi, akui kondisi Lapas Kelas II B Lamongan overload serta kekurangan air bersih. | Foto: Barometerjatim.com/HAMIM ANWAR AKUI OVERLOAD: Ingnatius Gunaidi, akui kondisi Lapas Kelas II B Lamongan overload serta kekurangan air bersih. | Foto: Barometerjatim.com/HAMIM ANWAR

Kepala Lapas Kelas II B Lamongan, Ingnatius Gunaidi membenarkan kalau kebutuhan air memang terkadang masih kurang, seiring dengan sumber mata air yang berkurang pada musim kemarau.

Di Lapas, katanya, sebenarnya sudah ada sumur bor bantuan dari Pemkab. Hanya saja titik sumur bor kebetulan tidak besar sumbernya. Sehingga setiap hari harus mengambil air menggunakan mobil tangki.

Baca: Korupsi Dana Cashback, Kejari Lamongan Kejar Aktor Lain

"Tentu kami sangat senang, apalagi sampai dibantu oleh teman-teman dewan untuk mengomunikasikan dengan Pemkab, karena setiap harinya membutuhkan sekitar 10 tangki air," terangnya.

Ingnatius juga membenarkan soal overload penghuni Lapas. Hanya saja, katanya, overload ini tidak hanya terjadi di Lapas yang dipimpinnya saja, tapi juga di Lapas se-Jawa Timur.

"Memang idealnya jumlah penghuni 205 tahanan sesuai kapasitas, tapi untuk Lapas Lamongan penghuninya 644 tahanan, jadi memang overload," katanya.

Editor : Redaksi

Sudut Pandang
Berita Populer
Berita Terbaru