SURABAYA | Barometer Jatim – Dibanding Khofifah Indar Parawansa dan Tri Rismaharini, elektabilitas Luluk Nur Hamidah di Pilgub Jatim sangatlah njomplang. Dari hasil survei, keterpilihan Cagub yang diusung PKB itu bahkan tak sampai 2%.
Dalam survei Poltracking Indonesia periode 4-10 September 2024, elektabilitas Luluk tercecer di angka 1,8%. Bandingkan dengan Khofifah yang meraih 55,3 persen dan Risma 22,8%. Sisanya 20,1% tidak tahu/tidak menjawab.
Baca juga: Wamendagri Panasi Emil-Eri Maju Pilgub Jatim 2029: Bisa Bersanding atau Bertanding!
Pun dalam survei Indikator Politik periode 9-14 September 2024, Luluk juga hanya mendulang 1,8%. Lalu Khofifah 60,9n Risma 26,9%, sisanya 9,7% tidak tahu/tidak menjawab.
Namun Luluk yang berpasangan dengan Lukmanul Khakim menegaskan bahwa dirinya bukan hanya pelengkap. Dia percaya diri (pede) dapat mengalahkan dua rivalnya tersebut di Pilgub Jatim.
Dia mengklaim hadir dalam kontestasi Pilgub Jatim sudah berbekal banyak hal, termasuk modal pengalaman dan strategi yang matang, bukan sekadar penggembira di panggung Pilgub Jatim.
“Saya bukan pelengkap, saya datang untuk memenangkan Pilgub Jatim. Ini bukan sekadar soal eksistensi, ini tentang bagaimana kita membawa perubahan untuk rakyat,” katanya di Surabaya, Sabtu (5/10/2024).
Optimisme Luluk, didasari karena dia memiliki rekam jejak yang kuat sebagai politikus yang pernah menaklukkan dominasi politik di wilayah ‘kandang banteng’.
Baca juga: VIDEO: Diuji Pidato di Depan Khofifah, Emil Dardak Masih Saja Ndredeg!
Di daerah yang selama 21 tahun tidak pernah memberikan ruang bagi PKB untuk meraih kursi DPR RI dari Dapil IV Jawa Tengah, Luluk mampu memecahkan kebuntuan tersebut dengan caranya sendiri.
Menurut Luluk, karakter asli warga Jatim adalah pejuang yang tak mau dianggap remeh. Karena itu, dia terjun di Pilgub Jatim sebagai representasi dari karakter tersebut.
“Saya bisa saja maju di Jombang, tempat lahir saya, dan memilih zona nyaman itu. Tapi saya memilih jalan yang lebih menantang,” ujarnya.
“Karakter kita, arek Jatim, tidak ada yang mau dianggap sebagai pelengkap. Jika kita bertarung, kita berjuang sampai menang,” tandasnya.
Baca juga: VIDEO: Saling Lempar "Ubur-ubur Ikan Lele" di Penetapan Khofifah-Emil
Satu hal yang kini menjadi keunggulannya, yakni tidak memiliki track record buruk di mata masyarakat Jatim.
"Saya tidak pernah menyakiti rakyat Jatim. Tidak ada dosa politik yang harus saya tutupi. Ini adalah modal besar yang tidak dimiliki calon lain," ucapnya.{*}
| Baca berita Pilgub Jatim. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur
Editor : Redaksi