LAYAK WALI KOTA: Kader Demokrat, Herlina Harsono Njoto, potensial pimpin Surabaya pasca Tri Rismaharini. | Foto: IST
SURABAYA, Barometerjatim.com Partai Demokrat memang kaya kader potensial untuk 'bertarung' di Pilwali Surabaya 2020. Selain Bayu Airlangga, Herlina Harsono Njoto juga dinilai layak untuk meneruskan kepemimpinan Tri Rismaharini alias Risma.
Baca juga: VIDEO: Bahlil Rayu Emil Dardak: Kalau Sudah Tak Nyaman di Demokrat, Golkar Siap!
"Herlina punya modal politik besar untuk maju Pilwali. Dia anggota DPRD dua periode, pasti punya konstituen dan pemilih loyal," nilai Umar Sholahudin, pengamat politik dari Parliament Watch, Jumat (13/9/2019).
Apalagi selama mengemban amanat rakyat di DPRD Surabaya, kata Umar, Herlina terbilang anggota dewan yang berprestasi dan bersih. Di antaranya pernah menjabat ketua komisi, dan tidak pernah terlibat masalah hukum maupun etik.
Tak hanya modal politik, Herlina juga dipandang Umar memiliki modal sosial yang besar. Latar belakangnya dari etnis Tionghoa dan non muslim bisa mengisi ceruk suara dari kelompok minoritas.Baca juga: Herman Khaeron Sekjen Demokrat, Agung Mulyono Apresiasi AHY: Sosok yang Tepat!
Simpati kelompok minoritas, tandas Umar, bisa terbangun ke Herlina. Meski minoritas tapi bila solid menjadi satu, tentu saja jumlahnya akan menjadi signifikan.
"Bila kelompok minoritas ini solid mendukung calon tertentu, maka jumlahnya menjadi signifikan. Dan Herlina berpotensi mendapat dukungan tersebut," kata Umar yang juga dosen FISIP Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS).
Tak hanya itu, secara gender Herlina juga diuntungkan. Terlebih kalau bisa meraih simpati pemilih dari kalangan perempuan. Sebab, selain loyal, jumlah pemilih perempuan secara kuantitas lebih tinggi dibandingkan pemilih dari kalangan pria.Baca juga: AHY Raih Gelar Doktor Predikat Cumlaude, Agung Mulyono: Kader Demokrat Bangga!
"Kalau bisa mengambil simpati gender tentu jumlahnya signifikan. Apalagi kalau dimaksimalkan dengan menggarap juga suara milenial," pungkas Umar.
ยป Baca Berita Terkait Pilwali Surabaya, Demokrat
Editor : Redaksi