Proyek Rp 27 M Gedung ICU RSUD Ngudi Waluyo Makin Amburadul! Tuh kan Ucapan Wabup Blitar Terbukti Lagi

BLITAR, Barometer Jatim – Ucapan Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso terkait buruknya kinerja Bagian Layanan Pengadaan (BLP) bukan isapan jempol. Terbukti lagi, proyek pembangunan gedung ICU RSUD Ngudi Waluyo Wlingi senilai Rp 27 miliar terancam molor.
Hal itu diketahui saat anggota Komisi III DPRD Kabupaten Blitar dua kali melakukan sidak. Pada sidak pertama, Kamis (10/8/2023), ditemukan keterlambatan 7 persen dalam proyek yang digarap PT Pri Yaka Karya tersebut.
Sedangkan pada sidak kedua, Senin (28/8/2023), Komisi III mendapati keterlambatan progres penggarapan proyek dari dana APBD malah semakin besar hingga 20,8 persen.
"Kemarin terlambat 7 persen, sekarang malah 20,8 persen, artinya kan tidak ada perbaikan. Tenaga kerjanya pun kurang, pada sidak pertama kemarin katanya siap untuk nambah, tapi nyatanya tidak,” beber Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Blitar, Aryo Nugroho.
| Baca juga:
- Pamit Mundur sebagai Wabup Blitar, Rahmat Santoso Tegaskan Sudah Bantu Bupati Mak Rini Sebisa Mungkin!
- Nyaleg Lewat PAN, Wabup Blitar Ungkap Ada Peran Zulkifli Hasan: Saya Tak Mau Dianggap Kacang Lupa Kulitnya!
- Nih Alasan Rahmat Santoso Mundur dan Maju Caleg DPR RI: Tugas Wabup Tak Begitu Berat!
Anggota Komisi III, Sunarto bahkan tak bisa menyembunyikan kegeramannya karena pihak kontraktor tidak profesional, berdalih belum ada uang muka padahal sudah diatur dalam kontrak.
“Memang tidak ada uang muka dengan harapan kamu itu punya uang, kontraktor itu kudu bondo (punya modal), memang kontraknya bilang gitu. Pengguna jasa dalam hal ini pengguna anggaran, mencari kontraktor yang profesional. Ternyata, kontraktornya gak profesional, gak punya uang!” tegasnya.
Dengan keterlambatan ini, Sunarto menyebut pihak kontraktor telah melanggar perjanjian kontrak yang telah disepakati.
“Ini sudah telat lagi, berarti sudah melanggar perjanjian kontrak yang telah kita sepakati. Karena kontraktornya gak punya uang, pekerjaan jadi gak sesuai dengan target,” sambungnya.
DPRD Segera Panggil BPBJ
SIDAK LAGI: Komisi III DPRD Kabupaten Blitar kembali sidang proyek Gedung ICU RSUD Ngudi Waluyo. | Foto: IST
Anggapan ketidakprofesionalan kontraktor juga datang dari Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Blitar, Sugianto. Bahkan dia dalam waktu dekat berencana Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ).
"Yo jelas enggak lah (tidak profesional), nyatanya kayak gitu. Makanya, ini jadi evaluasi kita bersama, mungkin dalam waktu dekat kita panggil BPBJ. Ini lho, kok iso menang, PT koyok ngene lho kok iso menang (PT seperti ini kok bisa menang),” ujarnya.
Diungkapkan Sugianto, Komisi III menemukan bahwa kontraktor sudah tiga kali mendapat surat teguran dan sekali mendapat Show Cause Meeting (SCM) dari konsultan pengawas.
| Baca juga:
- Sebut Mundurnya Wabup Rahmat Santoso Tak Ngaruh, Bupati Blitar Tuai Kritik Tajam: Cukup Pisan Ae Mak!
- 33 Bulan Jadi Wabup Blitar: Harta Kekayaan Rahmat Santoso Malah Susut Rp 2,3 M, Utang Naik Jadi Rp 4,5 M!
- Demi Punya Wakil di DPR RI, 50 Bacaleg PAN Bojonegoro Siap Habis-habisan Sokong Rahmat Santoso!
“Memang pembangunan Gedung ICU ini penuh dengan masalah. Intinya adalah ketidaksiapan modal dari pihak pemenang. Ketika SCM 2 nanti, seandainya mau, sebenarnya pihak RSUD bisa memutus kontrak atau bagaimana pekerjaan ini di-take over, jika tidak ada banding dari pihak pemenang,” bebernya.
Buruknya kinerja bagian lelang sebelumnya sudah disorot Wabup Blitar Rahmat Santoso sebelum mengundurkan diri. Bahkan Rahmat sempat mengusulkan pergantian Kabag BLP, namun hingga saat ini tidak digubris Bupati Rini Syarifah.
"Sampai lebaran kuda, pembangunan di Kabupaten Blitar tetap buruk jika Kabag BLPnya tidak diganti. Saya sudah usulkan ke Bupati Kabag BLP dipindah ke PAUD, " ucapnya beberapa waktu lalu.{*}
| Baca berita Blitar. Baca tulisan terukur Tommy Utomo | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur