Sebut Mundurnya Wabup Rahmat Santoso Tak Ngaruh, Bupati Blitar Tuai Kritik Tajam: Cukup Pisan Ae Mak!

Reporter : -
Sebut Mundurnya Wabup Rahmat Santoso Tak Ngaruh, Bupati Blitar Tuai Kritik Tajam: Cukup Pisan Ae Mak!
DEKAT DENGAN SEMUA: Rahmat Santoso (tengah) dekat dengan semua kalangan, termasuk ulama. | Foto: IST

BLITAR, Barometer Jatim – Bupati Blitar, Rini Syarifah angkat bicara soal mundurnya Wakil Bupati (Wabup) Rahmat Santoso. Namun respons Mak Rini -- sapaan akrabnya -- justru menyulut kritik tajam dari sejumlah kalangan, salah satunya Tokoh Muda Blitar, Tomi Gandi Sasongko.

Bagi Tomi, pernyataan Rini yang menyebut roda Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Blitar tetap berjalan meski ditinggal Wabup adalah ironi.

"Lho, bupatinya siapa? Wabupnya siapa? Apakah selama ini yang menjadi bupati itu Makdhe Rahmat (Wabup)? Apakah Wabup terasa seperti bupati? Ya santai aja, jalankan pemerintahan ini, wong bupatinya dia kok,” ujarnya, Minggu (27/8/2023).

Peryataan Rini, tandas Tomi yang berlatar belakang pegusaha itu, justru terkesan seolah-olah pemerintahan di Kabupaten Blitar selama ini yang mengendalikan wakilnya.

| Baca juga:

“Bupati adalah pengambil kebijakan tertinggi di pemerintahan daerah kabupaten. Tanpa wakil bupati, pemerintahan masih dapat berjalan dengan baik selama bupati dapat menjalankan roda pemerintahannya dengan baik pula. Banyak daerah lain yang tetap berjalan lancar meski kepala daerahnya tidak memiliki wakil,” paparnya.

Sebagai bupati, lanjut Tomi, seharusnya Rini memberikan penjelasan sesuai kontekstual. Yakni alasan Rahmat mundur karena mencalonkan diri sebagi Caleg DPR RI.

“Seharusnya bupati menyatakan, bahwa pengunduran diri Wabup adalah hak beliau. Beliau juga memiliki hak politik untuk mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI, itu saja,” kata Tomi.

“Karena konteksnya adalah Wabup maju sebagai anggota DPR RI, maka wajar jika beliau harus mengundurkan diri sebagai wakil bupati sebelum masa kampanye dimulai,” sambungnya.

| Baca juga:

Rahmat mengundurkan diri dari jabatannya karena mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari Dapil Jatim IX (Kabupaten Tuban dan Bojonegoro) lewat Partai Amanat Nasional (PAN).

Sebelumnya, saat ditemui wartawan usai acara dengan BKKBN di Kampung Cokelat, Selasa (22/8/2023), Rini menyebut bahwa roda pemerintahan Kabupaten Blitar tetap berjalan meski wakilnya mundur dari jabatannya.

“Roda pemerintahan masih jalan, semua aman saja. Tidak ngaruh, masih bisa jalan,” kataya. Dia juga menyampaikan, Rahmat telah meminta izin mundur dari jabatannya. "Sudah sudah minta izin,” katanya.

Diminta Lebih Merakyat

Selain mengkritik respons yang tak kontekstual terkait mudurnya Rahmat, Tomi juga menyoroti demo wartawan lintas orgaisasi profesi terkait kebebasan pers di Kabupaten Blitar yang semakin buruk di bawah kepemimpinan Rini.

Para jurnalis dalam melaksanakan tugas jurnalistiknya merasa dihambat dan diintervensi, terutama saat hendak mewawancarai Rini. Wartawan tidak lagi bebas menyampaikan pertanyaan.

Pemkab Blitar, di bawah akhoda Rini dinilai telah mengembalikan pers pada situasi pers Orde Baru. Karena itu selain harus segera diakhiri, para jurnalis menuntut Rini meminta maaf.

"Ini juga sebuah ironi, bupati dengan protokolernya sampai didemo wartawan. Sementara Wabupnya justru terlihat sangat dekat dengan media, selalu menjawab pernyataan dan memberikan informasi sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik, karena pejabat publik memang harus terbuka," ucapnya.

| Baca juga:

Tomi berharap Rini lebih merakyat dengan melihat dan mendengarkan langsung keluhan rakyat Kabupaten Blitar. Jangan takut turun langsung, jangan hanya mengikuti protokoler yang telah dijadwalkan.

“Keluh kesah rakyat dapat datang dari berbagai arah, termasuk dari LSM, tokoh masyarakat, bahkan dari wartawan melalui tulisan di medianya,” kata Tomi.

“Terbukti atau tidak, selama ini yang lebih sering berinteraksi dengan masyarakat adalah Pak Wabup. Beliau lebih sering mendengarkan keluhan rakyat daripada bupati,” tandasnya.

Kritikan juga dilontarkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC Partai Gerindra Kabupaten Blitar, Adib Zamhari. Lewat akun Facebooknya, dia menyebut Rini penuh masalah.

"Dengan wakilnya.. masalah. Dengan rakyatnya.. masalah. Dengan wartawan.. masalah. Cukup pisan ae (cukup sekali saja pimpin Kabupaten Blitar) Mak," tulis Adib.{*}

| Baca berita Pemilu 2024. Baca tulisan terukur Tommy Utomo | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.