Nih Alasan Rahmat Santoso Mundur dan Maju Caleg DPR RI: Tugas Wabup Tak Begitu Berat!
BLITAR, Barometer Jatim – Usai resmi menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Wakil Bupati (Wabup) Blitar pada Senin, 14 Agustus 2023, Rahmat Santoso pamit kepada masyarakat.
Momen pamit disampaikan Rahmat usai menghadiri acara Jalan Sehat Peringatan HUT ke-25 PAN dan HUT ke-78 RI di Desa Tegalasri, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Minggu (27/8/2023).
Rahmat hadir bersama Caleg DPRD Kabupaten Blitar dari PAN Dapil VI (Wlingi-Doko-Kesamben dan Selorejo) Sutrisno (Lede) dan Caleg PAN Dapil II (Srengat-Sanankulon-Nglegok) Devi Candra Febriana, sekaligus mengenalkan Caleg DPRD Jatim Dapil VII (Blitar dan Tulungagung) Venina Puspasari.
"Saya ingin berpamitan, sekaligus mengucapkan terima kasih yang telah memberikan kesempatan saya untuk terjun ke politik. Sekaligus permohonan maaf kepada semua, terutama masyarakat Blitar. Sebagai Wabup, saya hanya bisa berusaha membantu bupati sebisa mungkin," tutur Rahmat.
| Baca juga:
- Sebut Mundurnya Wabup Rahmat Santoso Tak Ngaruh, Bupati Blitar Tuai Kritik Tajam: Cukup Pisan Ae Mak!
- 33 Bulan Jadi Wabup Blitar: Harta Kekayaan Rahmat Santoso Malah Susut Rp 2,3 M, Utang Naik Jadi Rp 4,5 M!
- Demi Punya Wakil di DPR RI, 50 Bacaleg PAN Bojonegoro Siap Habis-habisan Sokong Rahmat Santoso!
Pria yang juga Ketua Umum DPP Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) itu mengaku, sebelumnya tidak pernah ingin terjun ke politik. Tapi akhirnya tercebur juga atas dorongan kiai juga gurunya dari Pondok Pesulukan Thoriqot Agung (Peta) Tulungagung, Syekh Abdul Jalil Mustaqim atau Mbah Jalil,
"Dimana saya pernah mondok di sana, dimasukkan ibu saya. Setelah mondok di sana, saya dekat dengan Gus Saladin, penerus Mbah Jalil. Makanya saya perlu mengucapkan terima kasih pada kiai dan gus-gus saya, termasuk Gus Adib dan Gus Sakti," ucapnya.
Tak hanya kepada masyarakat Blitar, sebelumnya Rahmat sudah berpamitan dengan Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar atau Gus Imin; Wakil Ketua MPR, Jazilul Fawaid; dan Sekjen PKB, M Hasanuddin Wahid atau Gus Hasan.
"Saya sebenarnya dekat dengan PKB sejak 2003 lalu, tapi saya tidak pernah ber-KTA. Banyak juga sahabat saya di PKB lainnya," bebernya.
Terkesan dengan Zulkifli Hasan
Rahmat lantas menceritakan awal terjun ke politik. Bermula ketika oleh kiai dan gus dari Pondok Peta Tulungagung Rahmat dibawa ke DPP PKB untuk running di Pilkada Blitar 2020. Lantaran PKB tidak bisa mencalonkan sendiri, maka perlu ada tambahan partai lain.
"Di sinilah saya terkesan dengan Ketum PAN, sekaligus guru dan panutan saya Zulkifli Hasan. Karena syaratnya Rahmat (saya) harus jadi kader PAN, tidak ada urusan menang atau kalah di Blitar,” kata Rahmat.
“Alhamdulillah dengan dukungan moril dan materiil beliau, saya bisa terpilih menjadi Wabup Blitar dan bisa melaksanakan tugas dengan baik," sembungnya.
Demikian pula tugas untuk maju menjadi Caleg DPR RI dari PAN dari Dapil Jatim IX (Bojonegoro dan Tuban), kata Rahmat, sudah diperintahkan sejak awal terpilih menjadi Wabup Blitar.
| Baca juga:
- Mulai Turun Dapil, Wabup Blitar Rahmat Santoso Asyik Tayuban di Bojonegoro!
- Gerindra Sebut Wajar Wabup Blitar Mundur karena Persyaratan Nyaleg: Bukan Masalah Etis atau Tak Etis!
- Wabup Blitar Mundur, Reaksi Tajam Gerindra: Bukti Kegagalan Bupati Rini Tak Bisa Sinergi!
"Karena menurut beliau tugas Wabup tidak begitu berat, jadi saya diminta maju menjadi Caleg DPR RI pada 2024," paparnya.
Selain PKB dan PAN, tutur Rahmat, dukungan berpolitik juga datang dari Partai Gerindra. Mulai dari Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo (adik Prabowo Subianto) dan anaknya, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (Sara) dan Ario.
"Saya kenal beliau sudah lama, Pak Hashim juga kaget saya bisa terpilih menjadi Wabup Blitar. Saya juga pernah diajak Mbak Sara menghadap Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad," kenangnya.
Rahmat juga menyampaikan terima kasih atas dukungan dari lintas partai yang selama ini memberikan support, sehingga bisa melaksanakan tugas sebagai Wabup Blitar dengan baik.{*}
| Baca berita Pemilu 2024. Baca tulisan terukur Tommy Utomo | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur