Wabup Blitar Mundur, Reaksi Tajam Gerindra: Bukti Kegagalan Bupati Rini Tak Bisa Sinergi!

Reporter : -
Wabup Blitar Mundur, Reaksi Tajam Gerindra: Bukti Kegagalan Bupati Rini Tak Bisa Sinergi!
DUDUK BARENG: Rahmat Santoso, bisa duduk bareng dengan siapa saja, termasuk demonstran. | Foto: IST

BLITAR, Barometer Jatim – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC Partai Gerindra Kabupaten Blitar, Adib Zamhari mereaksi tajam mundurnya Rahmat Santoso dari jabatan Wakil Bupati (Wabup) Blitar.

Menurutnya, hal itu bukti kegagalan Bupati Blitar, Rini Syarifah yang tidak bisa bersinergi dengan wakilnya.

“Dengan wakilnya, dengan pasangannya saja tidak bisa bersinergi, tidak bisa mewujudkan maju bersama, apalagi dengan masyarakat,” katanya kepada wartawan, Sabtu (19/8/2023).

“Dengan slogannya maju bersama sejahtera bersama, tapi maju tidak bersama dengan wakilnya. Apalagi sejahtera bersama dengan masyarakat. Ini menunjukkan kegagalan bupati,” tandasnya.

| Baca juga:

Padahal, lanjut Adib yang juga Ketua Pencak Silat Pagar Nusa Kabupaten Blitar, selama ini Rahmat sebagai wakil bupati banyak membantu tugas bupati, termasuk mengatasi berbagai aksi unjuk rasa dan mencarikan jalan mendapatkan dana bantuan dari pusat.

“Selama ini kan yang dekat dengan masyarakat wakil bupatinya. Yang bisa menerima siapa pun, baik kalau masyarakat mengadu atau unjuk rasa yang menemui  wakil bupati bukan bupati,” kata Adib.

“Jadi yang dekat dengan rakyat itu wakil bupatinya. Diundang siapa pun datang, dihubungi mudah, jiwanya juga sosial sering membantu masyarakat,” tegas mantan Bendahara Umum DPC PKB Kabupaten Blitar tersebut.

Karena Nyaleg dan Kecewa

Sebelumnya, Rahmat menyerahkan surat pengunduran dirinya ke kantor DPRD Kabupaten Blitar, Senin (14/8/2023). Selain karena maju Caleg DPR RI melalui PAN dari Dapil Jatim IX (Bojonegoro dan Tuban), mundur Rahmat tak memungkiri keputusannya mundur juga dilatarbelakangi kekecewaan.

Salah satu penyebab kekecewaannya, yakni terkait proyek pembangunan dua jembatan di Kabupaten Blitar yang tak kunjung dikerjakan. Sumber dana proyek tersebut, kata Rahmat, bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) senilai Rp 12,6 miliar.

| Baca juga:

Rahmat kecewa, karena sudah melakukan lobi ke BNPB namun setelah dana bantuan ditransfer proyek jembatan tak kunjung dikerjakan.

"Saya kan malu, sudah memperjuangkan agar dapat bantuan dari BNPB sebesar itu tapi proyeknya tidak dikerjakan sampai sekarang," katannya kepada wartawan.

Menurut Rahmat, kinerja Kepala Badan Layanan Pengadaan (BLP) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Blitar, Iwan Dwi Winarto ikut memengaruhi realisasi pengerjaan proyek. Karena itu, Rachmat mempercepat pengajuan munndur lantaran dilatarbelakangi kekecewaan.{*}

| Baca berita Blitar. Baca tulisan terukur Tommy Utomo | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.