SSC: Khofifah Memang Tokoh Besar di Jatim, Tapi Urusan Menangkan Capres-Cawapres Masih Perlu Diuji!
SURABAYA | Barometer Jatim – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawasa diharapkan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) -- terutama Golkar -- menjadi striker pemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 di Jatim.
Tapi apakah betul, kekuatan perempuan yang juga Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) -- sejak 2000 atau 23 tahun dan hingga kini belum ada tanda-tanda regenerasi -- itu dalam memenangkan pasangan Capres-Cawapres bakal sedahsyat yang dibayangkan orang selama ini?
Menurut Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC) Ikhsan Rosidi, dalam perspektif Pilpres, publik memiliki pertimbangan sendiri ketika menjatuhkan pilihan pada salah satu pasangan Capres-Cawapres.
| Baca juga:
- Bahas Gerakan Pemenangan, Gus Hans dan Gus Pengasuh Ponpes Bertemu Gibran di Kediaman Guru Ngaji Jokowi
- Ganjar Beber Strategi Menangi Pertarungan di Pilpres 2024: Jagalah Jawa Timur!
- Apa Iya "Si Gemoy" Prabowo Bisa Menang di Jawa Timur setelah 2 Kali Babak Belur? Gus Fawait Sesumbar Raup 65%!
“Bahwa iya Khofifah memilih nama besar dan itu kita akui dalam berbagai indikator survei memiliki angka yang tinggi, tapi dalam perspektif Pilpres publik memiliki logika elektoral sendiri. Memiliki pertimbangan elektoral sendiri dalam menentukan pilihan pasangan Capres-Cawapres,” katanya kepada Barometer Jatim, Sabtu (25/11/2023).
Jadi, tandas Ikhsan, meskipun Khofifah terbilang tokoh besar di Jatim, namun apakah ketokohannya otomatis berpengaruh terhadap posisi elektoral Prabowo-Gibran di Jatim masih perlu diuji.
“Masih dalam tanda tanya, apakah betul nanti akan memiliki korelasi positif. Karena dulu orang menjatuhkan pilihan pada Khofifah menjadi gubernur, pertimbangannya pasti akan berbeda dengan ketika nanti menjatuhkan pilihan pada pasangan Capres-Cawapres,” katanya.
| Baca juga:
- Pakar Stikosa-AWS Nilai Kualitas Komunikasi Gibran Maju Pesat: Lebih Tenang dan Terampil!
- Emil Dardak Gugat Masa Jabatannya yang Terpangkas 43 Hari ke MK, Pengamat: Kekuasaan Itu Candu!
Tapi yang menjadi titik tekan kehadiran Khofifah, ucap Ikhsan, yakni pemanfaatan jaringan yang selama ini sudah dimiliki, serta kedekatannya dengan Nahdliyin dan kalangan santri.
“Itu saya kira yang lebih penting, akan berpengaruh terhadap posisi elektoral Prabowo-Gibran di Jatim melalui Khofifah,” tegas Ikhsan yang juga dosen di Universitas Yudharta Pasuruan.{*}
| Baca berita Pilpres 2024. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur