IJTI-PWI Sentil Bupati Blitar: Wartawan Cuma Perlu Wawancara, Bukan Ngopi Bareng!
BLITAR, Barometer Jatim – Bupati Blitar, Rini Syarifah dianggap gagal paham dalam mereaksi unjuk rasa wartawan beberapa waktu lalu. Bukannya membuka keran keterbukaan informasi, eh.. malah mengundang sejumlah wartawan untuk ngopi bareng, Selasa (12/9/2023).
Sekretaris Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Blitar Raya, Winanto menegaskan, tujuan wartawan mendemo Bupati Rini pada 22 Agustus 2023 cukup tegas! Yakni meminta bupati yang dikenal irit bicara itu lebih terbuka dan tidak ada lagi penghalangan dari pihak manapun, termasuk protokoler.
"Ngopi bareng bersama Bupati Blitar bukan menjadi target wartawan yang melakukan aksi demo beberapa waktu yang lalu. Tujuan aksi jelas, yakni menyerahkan pernyataan sikap tertulis dari wartawan ke Bupati Blitar, " ujarnya, Rabu (13/9/2023).
Winanto kemudian mereview empat poin pernyataan sikap wartawab dalam demo tersebut, di antaranya menuntut bupati yang akrab disapa Mak Rini itu bersikap transparan dalam pengambilan kebijakan publik dengan tidak menutup diri dari kerja jurnalistik.
| Baca juga:
- Proyek Rp 27 M Gedung ICU RSUD Ngudi Waluyo Makin Amburadul! Tuh kan Ucapan Wabup Blitar Terbukti Lagi
- Sebut Mundurnya Wabup Rahmat Santoso Tak Ngaruh, Bupati Blitar Tuai Kritik Tajam: Cukup Pisan Ae Mak!
- 33 Bulan Jadi Wabup Blitar: Harta Kekayaan Rahmat Santoso Malah Susut Rp 2,3 M, Utang Naik Jadi Rp 4,5 M!
Selain itu, meminta Rini tidak melakukan pembiaran atas terjadinya pengekangan kebebasan pers di Kabupaten Blitar. Pernyataan sikap tersebut diterima Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik dan Plt Kesbangpol Kabupaten Blitar.
Namun Winanto menduga, pernyataan sikap wartawan tersebut tidak tersampaikan atau gagal dipahami Rini. Faktanya, tidak ada perubahan sikap pasca demo, justru beredar undangan ngopi bareng yang dikordinir salah seorang wartawan harian di Blitar.
"Jika surat penyataan sikap temen-temen wartawan sampai ke bupati, tentu tinggal melaksanakan di lapangan, yaitu dengan lebih terbuka dan mau diwawancari wartawan. Selama ini para wartawan sering dilarang wawancara dengan mengatakan pertanyaan di luar konteks acara," bebernya.
Klaim Ada Pembagian Tugas
Ditambahkan Winanto, dalam demo tersebut, juga disepakati tidak ada dengar pendapat saat dan sesudah aksi. Artinya, kegiatan ngopi bareng Bupati Blitar dengan wartawan tidak diperlukan.
"Jika ingin ada tukar pendapat dan mendengarkan masukan dari wartawan langsung, Bupati Blitar bisa menemui saat aksi demo kemarin. Bukannya malah ditinggal tarik tambang," ucapnya.
Anehnya lagi, kata Winanto, dalam acara ngopi bareng yang dihadiri sejumlah wartawan itu, Rini menjelaskan alasannya terkait enggan diwawancarai wartawan. Salah satunya menyebut jika sudah ada pembagian tugas dengan Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso yang khusus menemui aksi demo dan menjawab wawancara wartawan.
"Bupati Blitar seolah lupa kalau yang menduduki posisi sebagai pejabat publik yakni kepala daerah. Sebagai penanggung jawab anggaran pemerintah daerah, berkewajiban menjelaskan kebijakan-kebijakan yang diambil sebagai implementasinya," ujarnya.
| Baca juga:
- KPK Sasar Lamongan! 3 Jam Geledah Kantor Dinas PRKP dan Cipta Karya Terkait Dugaan Korupsi Proyek Gedung Rp 151 M
- Kebakaran di Bromo, Alumnus Teknik Lingkungan ITS: Tersangka Jangan Berhenti di Wedding Organizer!
- Surabaya Dipimpin Eri Cahyadi, Kualitas Udaranya Terbersih se-Indonesia!
Senada, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Blitar Raya, Irfan Ansori menyatakan, undangan ngopi bareng Bupati Blitar tidaklah tepat. Dia khawatir acara tersebut akan dimaknai berbeda.
"Kalau Bupati Blitar sudah mau diwawancarai oleh wartawan dan tidak dihalangi lagi, itu sudah cukup. Tidak perlu ada acara ngopi bareng atau sejenisnya," tegasnya.
Sebelumnya, Jumat (8/9/2023), Rini merekasi demo yang dilakukan awak media dengan ajakan ngopi bareng. Harapannya agar tercipta alur komunikasi yang lebih baik.
“Teman-teman, selama ini saya juga ingin selalu komunikasi ya. Monggo, silakan kalau mau ngopi-ngopi, ayo kita bareng-bareng. Saya juga sudah mulai evaluasi, apa yang sudah kita kerjakan,” katanya kepada wartawan.{*}
| Baca berita Pemkab Blitar. Baca tulisan terukur Tommy Utomo | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur