Hapus Sekat Sekolah Negeri dan Swasta, Kepala SMP se-Surabaya Senam Bareng di Kebun Raya Mangrove
SURABAYA, Barometer Jatim – 900 orang kepala sekolah SMP se-Kota Surabaya dan para tenaga pendidik berpakaian serba merah putih dengan setelan sepatu olahraga berjejer rapi -- meski tak begitu presisi -- di kawasan Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya, Sabtu (9/9/2023).
Mereka datang ke Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar untuk mengikuti senam sehat bersama Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dan Bunda PAUD Surabaya, Rini Indriyani.
"Alhamdulillah ini kegiatan pertama kali yang diadakan Kepala Dinas Pendidikan Surabaya. Ini adalah senam sehat untuk seluruh Kepala SMP Negeri dan Swasta bersama warga sekolah," kata Eri usai acara.
Menurutnya, kegiatan tersebut selaras dengan apa yang digaungkan selama ini dalam membangun Kota Pahlawan. Bagaimana membangun Surabaya dengan mengedepankan rasa kekeluargaan, terutama dalam pendidikan.
| Baca juga:
- Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Senggol Khofifah: Tistas Itu Nyaris Susah Diwujudkan, Siapa pun Gubernurnya!
- Desakan Komisi E DPRD Jatim ke Khofifah: Jawab Kekecewaan Masyarakat dengan Seragam Sekolah Gratis di 2024!
- Miris Benar! SMP Swasta di Surabaya Ini Hanya Dapat 2 Murid Baru, 1 Mengundurkan Diri Lagi
"Karena pendidikan ini tidak bisa dibangun dengan keputusan-keputusan sendiri. Tapi pendidikan dimotori dan dimulai dengan kedekatan para guru dengan Dinas Pendidikan dan alhamdulillah akhirnya jadi satu," ujarnya.
Eri menilai, kegiatan ini secara tidak langsung menghilangkan sekat perbedaan antara SMP Negeri dan Swasta, sekaligus menghapuskan sekat antara kepala Dinas Pendidikan dengan para guru di Surabaya.
"Karena pendidikan tidak bisa ada sekat. Pendidikan harus dimulai dari hati, pendidikan harus dimulai dengan semangat bersama," katanya.
Karena itu, Eri menyatakan ke depan ingin mengadakan kegiatan serupa secara rutin bersama. Tentunya acara tak hanya dalam bentuk senam sehat tapi bisa melalui kegiatan positif lainnya.
| Baca juga:
- Surabaya Kirim 958 Atlet ke Ajang Porprov Jatim, Incar 150 Emas dan Target Juara Umum 8 Kali Beruntun!
- Surabaya Sukses Tekan Stunting, Eri Cahyadi Bagikan Rahasia: Pakai Strategi Pentahelix!
- Hadapi Musim Kering, Warga Surabaya Jangan Khawatir! Eri Cahyadi Jamin Ketersediaan Pangan Aman
"Dengan harapan perbedaan antara negeri dan swasta semakin mengecil. Sehingga yang merasakan pendidikan itu hasilnya adalah anak-anak kita, karena anak-anak ini memberikan contohnya kasih sayangnya orang tua," tuturnya.
Melalui kegiatan seperti ini, Eri juga berharap dapat memberikan dampak-dampak positif bagi para guru negeri dan swasta. Bagaimana dalam bidang pendidikan mereka tidak untuk bersaing, melainkan bisa saling melengkapi.
"Juga bagaimana memberikan informasi kepada Dinas Pendidikan untuk menjadikan pendidikan lebih baik," kata mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu.
Model Outing Class
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh menyampaikan bahwa ke depan kegiatan kumpul bersama seperti ini juga akan dilakukan untuk SD Negeri dan Swasta.
"Tadi sudah disampaikan Pak Wali Kota, kita akan tindaklanjuti. Jadi, nanti tidak hanya untuk SMP Negeri dan Swasta, tapi juga untuk SD," katanya.
| Baca juga:
- Tuntut Uang Korupsi Hibah Rp 39,5 M Dikembalikan, Jaksa KPK: Perbuatan Sahat Kejahatan Luar Biasa!
- Tajam! Pengamat Unair Sebut PSI Parpol Sangat Otoriter dan Diktator, Lho Kenapa?
Yusuf menambahkan, kegiatan seperti ini merupakan salah satu model outing class bagian dari pembelajaran Kurikulum Merdeka. Dengan berada di luar sekolah, para guru diharapkan bisa berinovasi dan improvisasi dalam menerapkan metode pembelajaran ke peserta didik.
"Contohnya saja di sini (Kebun Raya Mangrove) ada pohon cemara udang. Oh ini nalar kritisnya berarti kita harus bisa mengembangkan sistem, mengembangkan model ke anak-anak," pungkasnya.{*}
| Baca berita Pendidikan. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur