Surabaya Sukses Tekan Stunting, Eri Cahyadi Bagikan Rahasia: Pakai Strategi Pentahelix!
SURABAYA, Barometer Jatim – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyampaikan pihaknya menerapkan strategi pentahelix dalam menuntaskan berbagai persoalan di Kota Pahlawan. Pola itu, salah satunya diterapkan dengan melibatkan stakeholder melalui program orang tua asuh dalam upaya percepatan eliminasi balita stunting.
Hal itu disampaikan Eri dalam acara pemeriksaan dan pemantauan program percepatan eliminasi balita stunting yang berlangsung di kantor PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Selasa (5/9/2023).
Eri yang hadir bersama Bunda PAUD Kota Surabaya, Rini Indriyani bersyukur, karena semua pihak ikut ambil bagian dalam menuntaskan permasalahan di Kota Pahlawan. Salah satunya ditunjukan PT TPS yang telah menjadi bagian dalam program eliminasi balita stunting di wilayah Kecamatan Krembangan.
"Saya ingin ini menjadi contoh bagi kecamatan lainnya. Jadi setiap sebulan itu yang menjadi orang tua asuh, bisa mengadakan acara untuk melihat apa yang sudah diberikan itu bermanfaat mengubah atau tidak," katanya.
| Baca juga:
- Wujudkan Surabaya Merdeka dari Stunting di 2023 Eri Cahyadi Gandeng FK Unair, Catat! Saat Ini Masih Tersisa 651 Balita
- 189 Pejabat Pemkot Surabaya Dirotasi, Eri Cahyadi Geser Asisten II ke Staf Ahli: Saya Butuh yang Garang!
- Berhasil Turunkan Stunting-Kemiskinan, Wali Kota Eri dan Ketua TP PKK Surabaya Raih Penghargaan Tertinggi dari BKKBN
Melalui pola seperti itu, Eri berharap donasi bantuan atau program yang telah diberikan stakeholder bisa diketahui bersama progres kemanfaatannya. Jangan sampai Pemkot Surabaya menerima bantuan namun tidak pernah melaporkan hasilnya.
"Karena nanti insyaallah di akhir tahun akan saya munculkan, misal orang tua asuh balita stunting dari Terminal Petikemas Surabaya itu berapa anak, kemudian yang lulus berapa. Jadi itu akan saya munculkan," ucapnya.
Menurut Eri, informasi ini harus diketahui publik, khususnya masyarakat Surabaya, bahwa Pemkot dalam menuntaskan permasalahan tidak bekerja sendiri. Namun juga melibatkan berbagai pihak seperti dalam percepatan eliminasi balita stunting.
"Saya ingin memberitahukan kepada seluruh warga Surabaya, bahwa ketika terjadi kebaikan di Surabaya itu adalah kebaikan bersama. Bukan karena wali kotanya sendiri, tapi karena kebaikan orang-orang yang ada di Surabaya," tandasnya.
Eri mengucapkan terima kasih kepada PT TPS yang telah menjadi bagian dari upaya program percepatan eliminasi balita stunting. Terlebih perusahaan ini tak sekadar memberikan donasi namun juga dalam bentuk program.
21 Perusahaan Berpartisipasi
Semetara itu Direktur Utama PT TPS, Wahyu Widodo mengaku bersyukur karena program percepatan eliminasi balita stunting sudah terlihat hasilnya meski belum tiga bulan berjalan.
"Alhamdulillah belum 3 bulan, sudah ada yang lulus 4 anak. Apa yang kami lakukan ini bukan karena kita hebat, tapi karena Allah memberikan kemudahan sehingga kita bisa bersama-sama berkolaborasi," katanya.
Selain itu, Wahyu memastikan program percepatan eliminasi balita stunting tersebut inline dengan kebijakan CSR (Corporate Social Responsibility) PT Pelindo.
Bagaimana perusahaan tidak hanya sebatas pada tujuan profit, tetapi juga pembinaan terhadap manusianya. "Selain program terkait pemberdayaan, kami juga ada program terkait lingkungan," ujarnya.
| Baca juga:
- Hadapi Musim Kering, Warga Surabaya Jangan Khawatir! Eri Cahyadi Jamin Ketersediaan Pangan Aman
- IMB Berubah Nama Jadi PBG, Pemkot Surabaya Jamin Ngurus Izin Bangunan Lebih Mudah!
- 2.665 Unit Motor Operasional ASN Pemkot Surabaya Segera Dilelang, Beralih ke Listrik!
Sedangkan dalam laporannya, Camat Krembangan, Harun Ismail menyampaikan terdapat 21 perusahaan di wilayahnya yang turut berpartisipasi dalam program percepatan eliminasi balita stunting dan terkumpul donasi Rp 524 juta.
"Alhamdulillah ada yang dalam bentuk uang tunai yang disetorkan ke Bangga Surabaya Peduli. Kemudian ada yang dalam bentuk permakanan, vitamin, susu maupun yang paling lengkap ini bantuan dari TPS dalam bentuk program," terangnya.
Menurut Harun, dari total 21 perusahaan yang terlibat, PT TPS merupakan donatur terbesar dalam program percepatan eliminasi balita stunting di wilayah Kecamatan Krembangan. Total donasi bantuan yang disalurkan PT TPS mencapai Rp 125,7 juta.
Bahkan Harun menyebut, meski program eliminasi stunting dari PT TPS baru berjalan dua bulan, sudah ada 4 balita yang dinyatakan lulus. Dengan demikian, di wilayah Kecamatan Krembangan saat ini tersisa 21 balita stunting dari total sebelumnya 47 balita pada awal Januari 2023.{*}
| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur