Resmikan Kebun Raya Mangrove Surabaya, Megawati: Ini Inisiasi Saya dan Bu Risma!
SURABAYA, Barometer Jatim – Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI), Megawati Soekarnoputri meresmikan Kebun Raya Mangrove Surabaya di kawasan pantai timur, Kelurahan Gununganyar Tambak, Rabu (26/7/2023).
Prosesi peresmian turut dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Kepala BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) Laksana Tri Handoko, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, serta jajaran Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya.
Dalam kesempatan tersebut, perempuan yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan itu menerangkan kalau Kebun Raya Mangrove Surabaya merupakan inisiasinya bersama Meteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma saat menjadi Wali Kota Surabaya sebelum Eri Cahyadi.
“Kenapa sih dari di mobil, dari kemarin Pak Eri sebagai penanggung jawab, Wali Kota Surabaya, itu kalau sebelumnya minta-minta: Bu, Ibu yang buka Kebun Raya Magrove. Oh uda jadi ya? Karena sebelumnya ini inisiasi saya sama Ibu Risma,” katanya.
| Baca juga:
- Megawati Resmikan Kebun Raya Mangrove Surabaya, Ketua DPRD: Sejak Beliau Presiden Banyak Muncul Kebun Raya
- Andai Eri Cahyadi Naik Level ke Pilgub Jatim, 3 Kader PDIP Ini Dinilai Layak Maju Wali Kota Surabaya
Megawati lantas menceritakan, kala itu Risma bertanya terkait cara membikin wilayah Kenjeran agar tidak gersang. “Lha saya spontan saja: Mbak, cari yang namanya cemara udang,” katanya sembari menujuk pohon di samping paggung.
Soal mengapa namanya cemara udang, Megawati tidak tahu persis. Dia hanya tahu, bahwa karakter pohon tersebut selain sebagai peneduh dari sebuah tempat juga dapat menahan kalau ada rob atau bahkan tsunami.
“Tadi saya terangkan pada Pak Eri, itu cabangnya kan seperti masuk-masuk gitu. Jadi kalau ada umpamanya tsunami, ini adalah untuk memecah tekanan,” terang Megawati.
“Karena tsunami itu kan sebetulnya yang berbahaya adalah tingginya (gelombang) dan tekanan dahsyatnya itu, jadi ini bisa memecah. Lalu akarnya sangat kuat sehingga tidak mudah rubuh,” sambungnya.
| Baca juga:
- Jaksa KPK Gali 'Pertemuan Aneh' di Yogya Usai OTT Sahat, Kesaksian Kepala Bapenda Jatim Beda dengan Heru Tjahjono!
- Ampun! Dulu Ngaku Salah dan Minta Maaf, Kini Sahat Habis-habisan Bantah Minta Ijon Fee Hibah Pokir DPRD Jatim
Kemudian terkait YKRI yang dipimpinnya, Megawati menceritakan ketika menjadi Wapres memang senang bermain ke kebun raya. Saat itu hanya ada lima di Indonesia, yakni Kebun Raya bogor, Cibodas, Bedugul, Purwodadi, dan Cibinong.
Saat itu pula Megawati dicurhati banyak pihak bagaimana cara mengelola kelima kebun raya tersebut. Megawati sempat terpikir untuk dijadikan tempat pariwisata, karena tidak terpelihara dan sebagainya.
“Pendek cerita, lalu saya bikinlah Yayasan Kebun Raya Indonesia. Sampai hari ini alhamdulillah seperti tadi dikatakan Ketua BRIN, Pak Handoko dari lima itu sekarang sudah insyaallah menjadi 45,” katanya.
“Karena membuat kebun raya itu tidak boleh sembarangan, ada kriterianya, ada standarisasinya.. Dulu itu di dalam LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan sekarang LIPI pun sudah masuk BRIN,” katanya.
Tujuan Entas Kemiskinan
Sementara itu Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyebut Kebun Raya Mangrove Surabaya ini terdiri dari tiga kawasan yang total luasnya mencapai 27 hektare. Yakni Mangrove Wonorejo, Mangrove Medokan Sawah, dan Mangrove Gunung Anyar.
Sedikitnya, kata Eri, ada 57 spesies tanaman yang tumbuh di kawasan Kebun Raya Mangrove Surabaya. Dia juga mengucapkan, tidak menutup kemungkinan pihaknya bakal membuka kerja sama dengan pihak lain untuk mengembangkan dan menambah spesies tanaman.
"Di sini ada 57 spesies. Kami membuka bekerja sama dengan tempat lain sehingga spesies bertambah di sini," ucapnya.
| Baca juga:
- 1.476 Guru di Surabaya Terima SK PPPK, Eri Cahyadi Sebut Gajinya Tak Sebesar Tenaga Kontrak, tapi..
- Ini Dia Pencipta Pokmas Nyeleneh Penerima Hibah Pokir Jatim: Ada Saur Sepuh, Gembel Elite, hingga Gagal Paham!
Eri menambahkan, seluruh pekerja di Kebun Raya Mangrove Surabaya berasal dari keluarga miskin. Menurutnya, hal ini bagian dari upaya Pemkot Surabaya untuk mengentaskan kemiskinan di Kota Pahlawan.
"Dengan BRIN, banyak lahan Pemkot Surabaya bisa digerakkan untuk pangan. Tujuan akhirnya kurangi kemiskinan warga Kota Surabaya," terangnya.{*}
| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Retna Mahya | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur