Bawa Sumenep Bangkit dari Pademi Covid-19, Bupati Fauzi Mainkan Jurus Diplomasi Wisata!
SUMENEP, Barometer Jatim – Pandemi Covid-19 membuat semua sektor di seluruh daerah -- tak terkecuali Kabupaten Sumenep – terpukul hebat. Agar ekonomi kembali bangkit bahkan lebih baik lagi, Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo menyiapkan strategi khusus. Apa itu? Mainkan jurus sektor pariwisata.
Ya, hari-hari ini Fauzi begitu gencar mempromosikan wisata unggulan di Sumenep, termasuk infrastruktur pendukung.
Hasilnya? “Alhamdulillah, sektor-sektor ini kembali menggeliat. Kunjungan wisatawan terus bertambah, sektor UMKM kembali bergerak dan berkembang,” tuturnya, Selasa (11/7/2023)
Simak statistiknya. Pada 2020, ketika pandemi masih mencengkeram jumlah kunjungan wisatawan di Sumenep mencapai 168.775 orang. Menjejak 2021 ada peningkatan kunjungan menjadi 248.158 orang.
Pada 2022, strategi Fauzi berdampak kian ampuh karena kunjungan wisatawan meningkat 300%. Tercatat 1.057.434 orang mengunjungi Sumenep.
| Baca juga:
- Duga Ada Korupsi Triliunan Rupiah Hibah Pemprov Jatim, LIRA Laporkan Khofifah ke KPK: Dia Harus Bertanggung Jawab!
- Kepala Daerah Muda Nongol di Survei PDIP, Siap-siap Incumbent! Bupati Sumenep Berpeluang Direkom Maju Pilgub Jatim
- Turbulensi Demokrat Jatim Jelang Pemilu 2024! Siapa Orang Baru yang Bikin Pengurus Terus-terusan Mundur?
“Meningkatnya kunjungan wisatawan membuat UMKM semakin tumbuh dan berkembang, ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi,” kata bupati yang akrab disapa Cak Fauzi itu.
Salah satu destinasi wisata di Sumenep yakni Gili Iyang. Satu-satunya pulau dengan kandungan oksigen terbaik di dunia yang dimiliki Indonesia. Belum lagi Gili Labak dengan keindahan bawah laut yang tak kalah dari Wakatobi, Derawan, atau Pulau Weh.
Di Sumenep, wisata budaya dan sejarah juga menjadi ciri khas, termasuk keraton yang masih berdiri. Ada juga desanya para empu, yang hingga kini terus memproduksi keris khas Sumenep.
Namanya Desa Aeng Tong-Tong. Desa wisata ini memiliki budaya serta kearifan lokal yang khas, tidak dimiliki daerah lainnya, lantaran menjadi desa penghasil keris dengan empu terbanyak.
Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, nilai investasi pun meninggi. Jika pada 2020 nilai investasi di Sumenep baru menyentuh angka Rp 810 miliar, semakin meningkat pada 2022 menjadi Rp 1,78 triliun.
| Baca juga:
- Lagi-lagi Pengurus Mundur: Blakblakan Ungkap Ada yang Tak Beres soal Pengelolaan Keuangan di Demokrat Jatim!
- Jadi Gubernur Butuh Rp 100 M, Harta Bupati Fauzi ‘Cuma’ Rp 13,3 M, Yakin Mau Maju Cagub Jatim 2024?
- Anggota PPS di Surabaya Dikabarkan Ditolak Berobat, Kepala Puskesmas: Malah Pasien Kaget Dengar Beritanya!
Menurut Fauzi, dengan meningkatnya nilai investasi maka menciptakan banyak lapangan pekerjaan, sehingga mampu mengurangi pengangguran terbuka. Dampaknya, pengangguran terbuka di Sumenep menjadi yang terendah di Jatim.
“Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran terbuka Sumenep periode Agustus 2022 menurun 1,36% dibandingkan dua tahun sebelumnya di atas 2%, pada 2021 sebesar 2,31n tahun 2020 mencapai 2,84%,” jelasnya.
Tak kalah membanggakan, diplomasi wisata ala Fauzi juga berhasil menurunkan angka kemiskinan. Jika pada 2021 angka kemiskinan di Sumenep mencapai 20,51%, Fauzi berhasil menurunkannya menjadi 18,76% pada 2022. Ini kali pertama angka kemiskinan di Sumenep berada di bawah 20%.
Bagaimana dengan 2023 di tengah banyaknya kalender wisata yang dibuat Fauzi di Kabupaten Sumenep? Menarik ditunggu data rilisan terbaru dari BPS. {*}
| Baca berita Sumenep. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur