Stunting dan Angka Kemiskinan Perdesaan di Jatim Masih Tinggi

-
Stunting dan Angka Kemiskinan Perdesaan di Jatim Masih Tinggi
KEMISKINAN PERDESAAN TERTINGGI: Salah satu rumah sederhana di perdesaan di Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS BATU, Barometerjatim.com Penurunan angka kemiskinan dan stunting menjadi konsentrasi Pemprov Jatim. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) agar melahirkan generasi unggul dan berdaya saing tinggi. Jika SDM kita unggul, masyarakat berdaya, maka Jatim berkemajuan," ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat membuka Rakor Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) 2019 di Klub Bunga Hotel and Resort, Kota Batu, Selasa (3/9/2019). "Maka intervensi pembangunan di perdesaan di Jatim harus fokus, terutama untuk menurunkan kemiskinan dan stunting," sambung mantan Menteri Sosial tersebut. Saat ini, kemiskinan di Jatim per maret 2019 di angka 10,37 persen. Kemiskinan di perkotaan 6,84 persen, sedangkan di perdesaan 14,43 persen. Angka kemiskinan perdesaan ini yang tertinggi di Indonesia. Sehingga, kata Khofifah, Pemprov Jatim bersama semua elemen strategis harus bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, di hadapan ratusan peserta Rakor yang sebagian besar tenaga ahli dan pendamping profesional desa dari berbagai wilayah di Jatim, Khofifah menyampaikan pentingnya sebuah koneksitas digital. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan produktifitas masing- masing desa sesuai dengan keunggulan yang dimiliki. Dia mencontohkan para pendamping profesional yang ada di desa, tidak hanya bisa berperan sebagai pendamping tetapi juga bisa membantu meningkatkan perekonomian desa. "Bisa melalui pemasaran komoditas lokal ke wilayah lain dengan memanfaatkan koneksitas digital," ucap Khofifah. Selain kemiskinan, tingginya angka stunting di Jatim juga menjadi perhatian khusus Khofifah. Apalagi jumlahnya masih berada pada kisaran 32,81 persen dibanding dengan rata-rata nasional sebesar 30,8 persen. Karena itu, melalui rakor yang rencananya akan digelar selama empat hari tersebut dapat terlahir program-program yang secara fokus bisa menjadi andalan dan unggulan dan berdampak langsung bagi masyarakat desa. Melalui perbaikan dua hal tersebut (penurunan angka kemiskinan dan stunting), diharapkan bisa menciptakan IPM yang membaik dan SDM yang makin berdaya saing, ucap Khofifah. ยป Baca Berita Terkait Kemiskinan, Khofifah
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.