Situasi Pandemi, Khofifah Ajak OPK Bangun Kekuatan UKM

-
Situasi Pandemi, Khofifah Ajak OPK Bangun Kekuatan UKM
BANGKIT DARI PANDEMI: Khofifah saat membuka Silaturahmi Nasional OPK 2020 di Batu. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS BATU, Barometerjatim.com Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengajak Organisasi Perempuan Keagamaan (OPK) untuk bangkit dari pandemi Covid-19. Di antaranya lewat kekuatan persaudaraan, serta menggerakkan roda perekonomian terutama sektor UKM. "Kita ingin mereka juga menjadi inisiator, pelopor, untuk membangun kekuatan ekonomi yang sebetulnya dimiliki oleh masing-masing OPK ini," kata Khofifah usai membuka Silaturahmi Nasional OPK 2020 di The Singhasari Resort, Kota Batu, Kamis (17/12/2020) malam. "Semua punya binaan-binaan UKM. Nah, hari ini UKM itu sebetulnya mendapatkan ruang yang luas untuk bisa mendapatkan support, baik dari permodalan maupun akses pasar," sambungnya dalam forum yang diprakarsai Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dengan Biro Kessos Pemprov Jatim itu. Khofifah memandang, silaturahmi nasional ini memiliki dua kekuatan sekaligus. Pertama, komandannya adalah OPK, sehingga diharapkan persaudaraan intern dan antarumat beragama bisa terkonsolidasikan. "Kedua, kekuatan ekonomi yang bisa digerakkan oleh OPK. Sehingga suasana pandemi Covid-19 ini kita jawab dengan kekuatan persaudaraan, kekuatan ekonomi, yang bisa didorong oleh OPK," katanya. Sinergitas yang terbangun, lanjut Khofifah, akan menjadi kekuatan untuk saling mendorong dan menginspirasi. Termasuk membangun kekuatan dalam bidang ekonomi, baik skala IKM, UMKM, ultra mikro, maupun ekonomi kreatif (Ekotif) "Pada posisi seperti sekarang, saya mohon kita bisa mem-breakdown hilirnya. Kalau hulunya, makro ekonomi, kita bisa membuka banyak literatur. Tapi hilirnya, ketika masuk pada mikro ekonomi, para pimpinan OPK bisa memb-breakdown potensi masing-masing kemudian kita siapkan plan of action," paparnya. Terlebih pimpinan OPK, kata Khofifah, juga di antaranya para tokoh Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) di daerah masing-masing. Maka, identifikasi produk dan mengkurasi menjadi penting. "Sekarang Bank Indonesia (BI) Jatim sedang menyiapkan rumah-rumah kurasi. Jadi momentum ini sangat tepat, akses market kita buka, antara lain dengan diaspora dan misi dagang," tambahnya. Apalagi, tutur Khofifah, sesuai arahan Presiden Jokowi terkait APBD, dari total belanja Rp 2,5 miliar ada arahan 2,5 persen menyerap produk UMKM. "Artinya, ruang terbuka sangat luas," tandasnya. Khofifah juga berharap pasca pertemuan ini, Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Sosial Pemprov Jatim, Hudiono selaku ketua panitia bisa menyiapkan plan of action tersebut. Meliputi identifikasi produk andalan dan unggulan yang ada dalam OPK. Termasuk bagi dinas terkait, agar bisa melakukan dukungan pendampingan untuk menemukan format market akses dengan cepat dan mudah. ยป Baca Berita Terkait Ekonomi Bisnis
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.