Duka Tragedi Kanjuruhan Masih Menyala, Sekdaprov Jatim Malah Asyik Joget di Ultah Bapenda!
SURABAYA | Barometer Jatim – Sepak bola Indonesia dan dunia berduka atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menewaskan 125 suporter Arema -- 32 di antaranya anak-anak. Sampai-sampai Presiden Jokowi memerintahkan PSSI menghentikan sementara kompetisi Liga 1 untuk dilakukan evaluasi secara menyeluruh.
Tak hanya Liga 1 yang dihentikan, tragedi Kanjuruhan juga berujung pemecatan Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat dari jabatannya serta penonaktifan sembilan anggota Brimob.
Pemerintah juga membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD untuk mengusut tuntas tragedi.
Di sisi lain, di berbagai daerah di Tanah Air, masyarakat masih menunjukkan rasa duka dan empatinya dengan berbagai cara. Di Surabaya, Senin (3/10/22) malam, seluruh elemen termasuk Bonek yang selama ini menjadi rivalitas abadi Aremania, menyalakan ribuan lilin duka di pelataran Tugu Pahlawan. Ironis!
Tapi di malam yang sama, di tengah Indonesia dan dunia sepak bola masih berduka atas tragedi Kanjuruhan, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim, Adhy Karyono dan sejumlah pejabat lainnya malah asyik berjoget larut dalam pesta ulang tahun (Ultah) Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jatim.
Malam itu, Bapenda tengah merayakan Ultah ke-60 (1962-2022) di kantornya Jalan Manyar Kertoarjo, Surabaya. Acara dihadiri Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa; Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak; Adhy Karyono dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jatim.
Alih-alih digelar dalam suasana keprihatinan. Ultah Bapenda Jatim bahkan dimeriahkan dengan penampilan live musik dari band lokal. Usai acara, mereka melantunkan sejumlah lagu, di antaranya berjudul Ojo Dibandingke yang dinyanyikan Farel Prayoga saat HUT ke-77 RI di Istana Negara Jakarta.
- Baca: Tragedi Kanjuruhan, Senator Nawardi: Hentikan Liga 1, Harus Ada yang Bertanggung Jawab dan Diproses!
Saat lagu dilantunkan, sejumlah pejabat Pemprov Jatim terlihat berdiri hendak meninggalkan acara namun tertahan karena Khofifah masih sibuk berfoto dengan sejumlah tamu undangan. Di sela menunggu Khofifah, Adhy menyalami sejumlah kepala OPD.
Setelahnya, lantas asyik berjoget mengikuti irama lagu Ojo Dibandingke sambil melambai-lambaikan kedua tangannya ke depan. Moment ini direkam sejumlah orang yang hadir, termasuk awak media. Adhy juga sesekali mengarahkan pandangan ke Khofifah untuk memastikan atasannya itu masih berada di lokasi acara.
Joget Sekdaprov yang 'diimpor' dari Kemensos itu baru terhenti saat Khofifah berjalan meninggalkan acara. Adhy dan sejumlah pejabat kemudian menyusul di belakanganya.
Meninggal 125, Luka Berat 32
LILIN DUKA: Di malam yang sama, elemen Surabaya termasuk Bonek nyalakan ribuan lilin duka. | Foto: Barometerjatim.com/IST
Keluar dari ruangan, Khofifah lantas menemui awak media yang sudah menunggunya untuk wawancara di luar ruangan, termasuk soal perkembangan penanganan korban tragedi Kanjuruhan. "Kalau status dari Pemprov, Pemkab, Pemkot, itu lebih kepada layanan korban yang meninggal dunia, yang dirawat di rumah sakit (RS), maupun yang luka ringan," terangnya.
Mantan Menteri Sosial itu juga memastikan semua mendapat layanan terbaik dan ditanggung pemerintah. Kalau di rawat RSUD Saiful Anwar Malang dilayani Pemprov. Kalau di RSUD maupun RS swasta biaya ditanggung Pemkab Malang, dan kalau di Kota Malang ditanggung Pemkot Malang.
"Lepas itu apakah Pemprov, Pemkab, Pemkot, memberikan santunan takziyah Rp 10 juta. Nah, untuk yang luka berat dari Pemprov ada santunan Rp 5 juta," jelasnya.
Khofifah juga memastikan, hingga Senin (3/10/2022) sore jumlah korban meninggal dunia sebanyak 125 orang. Selain itu, masih ada sekitar 32 korban luka berat dalam perawatan di RS.
"Saya mengonfirmasi lagi sore ini tadi, apakah ada laporan masyarakat yang masih mencari anggota keluarganya, katanya sudah tidak ada," tuntasnya.{*}
» Baca berita terkait Tragedi Kanjuruhan. Baca juga tulisan terukur lainnya Abdillah HR.