Rompi Biru Eri Cahyadi 'Digoreng' Identik Prabowo-Gibran, Pemuda Muhammadiyah Angkat Bicara!
SURABAYA | Barometer Jatim – Ketua Pimpinan Daerah (PD) Pemuda Muhammadiyah Kota Surabaya, Alfianur Rizal Ramadhani angkat bicara soal pemakaian rompi jeans biru kepada Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat pengukuhan PD Pemuda Muhammadiyah Surabaya periode 2023–2027, Jumat (2/2/2024) lalu.
Ini karena pasca pengukuhan, rompi biru yang dikenakan Eri Cahyadi 'digoreng-goreng' identik dengan warna Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Alfianur pun menegaskan, warna rompi tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan unsur politik.
“Tidak ada sama sekali saya rasa, karena (warnanya) identik dengan anak muda itu saja, berbahan jeans. Jadi tidak ada sangkut pautnya dengan iklim politik hari ini, dan tidak ada tarikan dari manapun. Hanya karena stylish saja,” katanya, Selasa (6/2/2024).
Lagi pula, lanjut Alfianur, rompi yang diberikan kepada Eri juga tidak ada simbol-simbol politik. Secara rinci, dia memaparkan, di bagian depan rompi sebelah kanan terdapat tulisan nama Eri Cahyadi dan di atasnya ada badge bendera merah putih.
| Baca juga:
- Eri Cahyadi Jadi Dewan Kehormatan Pemuda Muhammadiyah Surabaya: Saya Tunggu Sinerginya!
- Prabowo-Gibran Unggul Tebal 56,2% di Jatim, Khofifah Belum Ikut 'Berkeringat'!
- Prabowo-Gibran Tembus 56,2% di Jatim, Gus Hans Lihat Ada Gerakan Klandestin Pakde Karwo!
Sedangkan di bagian kirinya, ada badge (logo) bertuliskan Pemuda Muhammadiyah warna merah melingkar. Lalu pada sisi bawahnya juga terdapat tulisan Pemuda Muhammadiyah Kota Surabaya.
“Kemudian di bagian belakangnya ada logo Kokam (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah). Jadi ini adalah pasukan keamanan dari Muhammadiyah maupun organisasi otonom Muhammadiyah,” jelasnya.
Karena itu, menurut Alfianur, jika ada pemberitaan yang mengaitkan rompi tersebut dengan politik, tentu saja tidak benar. Rompi diberikan kepada Eri murni sebagai tanda penghargaan, karena saat itu dia dinobatkan sebagai Dewan Kehormatan Pemuda Muhammadiyah Surabaya.
“Itu diberikan karena kedekatan Pak Wali dengan anak-anak muda, dan menurut kami Pak Wali amat sangat memberikan semangat kepada anak-anak muda untuk bergerak bersama dalam membangun Surabaya. Sehingga, kami memberikan apresiasi untuk Pak Wali sebagai Dewan Kehormatan Muhammadiyah Surabaya dengan rompi yang berbahan jeans ini,” terangnya.
Jangan Rusak Iklim Damai
PENGHORMATAN: Eri Cahyadi saat dikukuhkan jadi Dewan Kehormatan Pemuda Muhammadiyah Surabaya. | Foto: IST
Alfianur menambahkan, alasan rompi penghargaan diberikan kepada Eri bukan hanya karena semangatnya mengajak anak muda dalam pembangunan Surabaya. Tetapi juga karena kereligiusannya sehingga dipilih Pemuda Muhammadiyah Surabaya sebagai Dewan Kehormatan.
“Dari sudut pandang Pemuda Muhammadiyah, Pak Wali banyak memberikan masukan-masukan yang amat religius kepada Pemuda Muhammadiyah, untuk bersama-sama membangun Surabaya. Sehingga menurut kami sudah sangat tepat, Pak Wali menjadi Dewan Kehormatan Muhammadiyah Surabaya,” tambahnya.
Hal sama disuarakan Bendahara PD Muhammadiyah Kota Surabaya, Musa Abdullah yang prihatin atas beredarnya pemberitaan soal rompi biru yang dipakai Eri sebagai simbol politik. Dia menilai, pemberitaan tersebut tidak tepat dengan situasi iklim politik saat ini.
“Padahal kami di Muhammadiyah, sangat ingin membangun iklim perpolitikan Pemilu yang damai, Pemilu yang sejuk, dan Pemilu yang santun,” kata Musa.
| Baca juga:
- LaNyalla Apresiasi Kejagung, Usut Kasus PT Timah Temuan DPD RI
- Dukung Anies-Muhaimin, Alumni Fatayat NU dan Wanita Penghafal Al Qur’an Jatim Ikut Gerilya Suara
- Jenguk Tersangka Perusakan Batu-Batu Kenjeran, Eri Cahyadi: Saya Maafkan, Tolong Ikut Jaga SIB!
“Oleh karenanya Pemuda Muhammadiyah sangat tidak sepakat dengan pemberitaan tersebut, karena memang tidak ada hubungannya. Muhammadiyah sesuai dengan fatsun politiknya adalah politik untuk semua pasangan calon dan semua pasangan politik,” tuturnya.
Selebihnya, Musa berharap, jangan sampai adanya pemberitaan tersebut justru menjadikan iklim Pemilu di Surabaya menjadi tidak nyaman. Terlebih apresiasi yang diberikan Pemuda Muhammadiyah kepada Eri murni karena faktor penghargaan, bukan karena adanya faktor politik maupun hal lainnya.
“Ini murni penghargaan untuk Pak Wali sebagai Bapake Arek-arek Suroboyo yang begitu intens dengan semua gerakan Ormas, gerakan kepemudaan, yang ingin bersama-sama membangun Surabaya damai, religius, dan sejuk,” ucapnya.{*}
| Baca berita Muhammadiyah. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur