Kalangan Pesantren Disebut Eksodus ke Prabowo-Gibran, Gus Toev: Sudah Muncul Gerakan Protol Kubro!

Reporter : -
Kalangan Pesantren Disebut Eksodus ke Prabowo-Gibran, Gus Toev: Sudah Muncul Gerakan Protol Kubro!
PEDULI KAUM SANTRI: Gus Toev bersama Gibran, kalangan pesantren mulai eksodus ke 02. | Foto: Barometerjatim.com/IST

SURABAYA | Barometer Jatim – Dukungan kalangan pesantren, terutama para kiai dan gus, di Pilpres 2024 tidak bulat alias tersebar ke ketiga pasangan calon yang berkontestasi.

Bagi Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Unggulan An Najah YPM Darul Ulum Poncol Magetan, KH Agus Habib Mustofa perbedaan dukungan tersebut baik secara individu atau mewakili entitas pesantrennya merupakan hal biasa dan sah-sah saja.

“Cuma lagi-lagi kecenderungan yang ada di lapangan, para gus ataupun kiai hari-hari  ini sangat banyak yang eksodus, baik itu dari calon 01 ataupun 03 yang beralih dukungan ke Prabowo-Gibran,” kata kiai muda yang akrab disapa Gus Toev itu kepada Barometer Jatim, Sabtu (13/1/2024).

Mengapa eksodus? “Alasannya sederhana saja, bahwa terlihat yang benar-benar peduli kepada kaum santri dan pesantren ya di pasangan 02 ini,” ucapnya.

| Baca juga:

Hal itu, tandas Gus Toev yang juga Sekjen Jaringan Gawagis (Jaga) Nusantara, bisa dilihat saat Gibran menyampaikan programnya yang pertama dan utama sebelum daftar ke KPU yakni terkait penguatan dana abadi pesantren.

Tak sebatas eksodus, terang Gus Toev, hari-hari ini di kalangan gus dan keluarga pesantren se-Indonesia, bahkan sudah muncul gerakan “Probo” alias Protol Kubro.

“Gerakan ini muncul dari para gus yang awalnya kubu 01 dan 03, akhirnya kembali ke rumah besarnya yaitu pasangan 02 dan ini tidak satu dua gus tapi terjadi secara besar-besaran,” ungkapnya.

Lawan Dinilai Panik

Sementara terkait narasi menang satu putaran yang awalnya digaungkan 02 kini diadopsi kubu lain, menurut Gus Toev, memang berbagai isu sekarang dipakai untuk mengimbangi bahkan berupaya menjatuhkan Prabowo-Gibran.

“Terlihat pasangan sebelah panik luar biasa. Ya terlihat waktu debat, baik itu waktu debat Capres atau Cawapres. Serangan-serangan masif terlihat semua tertuju kepada pasangan 02, baik di saat debat atau isu-isu yang dimunculkan pasca debat,” ujarnya.

| Baca juga:

Kepenikan tersebut terjadi, nilai Gus Toev, salah satunya karena mereka tidak percaya diri dengan calonnya atau minim prestasi sehingga yang dilakukan adalah menyerang secara membabi buta paslon 02.

Dia mengibaratkan kompetisi jualan barang. Lantaran tahu dagangannya kurang berkualitas, sehingga menyerang dan menjelek-jelekkan barang dagangan orang lain.

“Dengan harapan yang laku adalah dagangannya sendiri. Tapi kami bersyukur paslon 02 tidak melakukan hal-hal serupa,” pungkasnya.{*)

| Baca berita Pilpres 2024. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.