Warga Mengeluh Air PDAM Mampet, DPRD Surabaya Turun Tangan dan Kembali Lancar
SURABAYA | Barometer Jatim – Dicurhati warga soal air PDAM yang macet dalam satu bulan terakhir, Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti langsung turun ke lokasi, Sabtu (16/9/2023). Persoalan pun teratasi.
Legislator asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu merasa bersyukur karena persoalan warga dapat segera teratasi. Dia berharap dapat memberikan solusi terbaik setiap permasalahan yang dialami warga.
”Alhamdulillah, berkat kerja sama semua pihak yang terlibat, akhirnya bisa terbantu dengan baik,” katanya.
Dia juga berterima kasih kepada warga yang ikut mengawasi, melaporkan, dan menyampaikan progres perbaikan sehingga bisa teratasi sampai selesai.
“Saya berharap, siapa pun warga yang melaporkan pengaduan bisa direspons cepat oleh PDAM,” tandas Reni.
| Baca juga:
- DPRD Surabaya Dukung Rencana Pemkot Bangun Underpass Ahmad Yani, Bisa Kurangi Kemacetan hingga 75 Persen
- Nota Keuangan RAPBD Surabaya 2024: Diproyeksikan Rp 10,8 T, Salah Satu Prioritas Entas Kemiskinan!
- Warga Resah Eceng Gondok Tutupi Sungai, DPRD Surabaya Minta Segera Dikeruk
Lina, salah seorang warga RW 2 di kawasan Menur Pumpungan, Sukolilo, sebelumnya mengeluhkan debit air PDAM yang mengecil.
”Sudah selama satu bulan ini, airnya mengecil terus beberapa minggu ini tambah kecil tambah kecil dan lama-lama mati,” katanya.
Dia semakin bingung karena aduan ke pihak PDAM tidak kunjung direspons. Lina pun mengadukan keluhan kepada Reni. “Ternyata Bu Reni Gercep langsung turun tangan. Beberapa jam airnya sudah nyala,” ucapnya.
| Baca juga:
- Ditemui Mahasiswa Cipayung Plus Bahas Pemilu Damai, Ketua DPRD Surabaya: Jaga Kemurnian Gerakan!
- Surabaya Dipimpin Eri Cahyadi, Kualitas Udaranya Terbersih se-Indonesia!
- Jelang Pemilu 2024, DPRD Surabaya Berharap Eksekusi Lahan Ditangguhkan
Usai dibantu DPRD Surabaya, Lina mewakili warga setempat menyampaikan terima kasih dan bersyukur karena permasalahannya telah menemukan jalan keluar. Dia menyampaikan warga sempat gelisah karena mengganggu aktivitas, khususnya emak-emak.
”Kesulitan semuanya, buat masak, nyuci, mandi jadi ngirit (hemat). Malam-malam itu ya kita melekan (begadang) nungguin air, kita tampung-tampung di bak-bak gitu,” jelas Lina.
Awalnya dia mengira debit air yang menurun signifikan karena pengaruh musim kemarau. Namun penyebab utamanya ternyata terjadi kebocoran di daerah Manyar Rejo, Menur Pumpungan, Sukolilo.
”Terima kasih banyak Bu Reni sudah membantu permasalahan warga, cepat mengatasi semua masalah warga,” beber Lina.{*}
| Baca berita DPRD Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur