Nota Keuangan RAPBD Surabaya 2024: Diproyeksikan Rp 10,8 T, Salah Satu Prioritas Entas Kemiskinan!
SURABAYA | Barometer Jatim – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyerahkan Nota Keuangan dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran (TA) 2024 dalam sidang paripurna di Ruang Rapat Utama Gedung DPRD Surabaya, Selasa (17/10/2023).
Menurut Cahyadi, setelah nota keuangan diserahkan, tahapan selanjutnya yakni dilakukan pembahasan bersama DPRD Surabaya sebelum nantinya RAPBD 2024 disahkan.
"Semoga APBD yang dimasukkan berdasarkan KUA-PPAS (Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara) ini, segera kita sepakati bersama dan bermanfaat untuk rakyat Surabaya," katanya usai sidang paripurna.
| Baca juga:
- Kereta Cepat Bakal Tembus Kota Pahlawan, Menhub: Bayangkan, Jakarta-Surabaya 3,5 Jam!
- 506 Mahasiswanya Diterjunkan Tuntaskan Stunting di Surabaya, Prof Nasih: Beri Hasil Terbaik, Jangan Malu-maluin Unair!
- Bangun Surabaya dengan Kekuatan Batiniah, Eri Cahyadi ke ASN-Non ASN Pemkot: Ayo Rutin Shalat Berjamaah di Masjid!
Eri kemudian menjelaskan, APBD 2024 akan diprioritaskan untuk kesehatan, pendidikan hingga pengentasan kemiskinan. Termasuk pula prioritas terhadap pengentasan pengangguran serta pengurangan angka kematian ibu dan anak. "Kemudian juga peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)," ujarnya.
Di dalam nota keuangan tersebut, jelas Eri, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memproyeksikan kekuatan APBD 2024 sebesar Rp 10,8 triliun. Perhitungan proyeksi RAPBD 2024 ini dengan mempertimbangkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) TA 2023 sekitar Rp 225 miliar.
"Silpa kita Rp 225 miliar, mengalami penurunan 70 persen dari yang sebelumnya Rp 800 miliar. Berarti kinerja pemkot dan DPRD alhamdulillah berhasil. Karena Silpa semakin kecil maka semakin banyak (anggaran) yang terserap untuk masyarakat," paparnya.
Kemiskinan di Surabaya Turun
Pada sisi lain, Eri mengaku bersyukur angka kemiskinan Surabaya turun dari awalnya 5,7 persen menjadi 4,3 persen. Data kemiskinan tersebut sebagaimana hasil pendataan dari Badan Pusat Statistik (BPS).
"Untuk hari ini tahun 2023 (data) belum keluar lagi, semoga (kemiskinan) semakin turun," harapnya.
| Baca juga:
- Ditemui Mahasiswa Cipayung Plus Bahas Pemilu Damai, Ketua DPRD Surabaya: Jaga Kemurnian Gerakan!
- Surabaya Dipimpin Eri Cahyadi, Kualitas Udaranya Terbersih se-Indonesia!
Dia menambahkan, saat ini Pemkot Surabaya juga tengah mengkroscek data warga miskin milik Pemkot dengan data di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Data dari Bappenas itu merupakan hasil Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) oleh BPS tahun 2023.
"Karena Bappenas juga ada desil 1 dan desil 2 yang dilakukan Regsosek dari BPS, jadi kita samakan datanya. Kita akan berikan pekerjaan, kita sentuh sesuai dengan koordinasi dan hasil diskusi dengan DPRD. Semoga (kemiskinan) turunnya drastis nanti," tandasnya.{*}
| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur