Mentor Politiknya Berpulang, Anwar Sadad: Cak Anam Teguh Pegang Prinsip, Apa pun Risikonya!
SURABAYA | Barometer Jatim – Rabu sore, 13 April 2022, dalam forum Tadarus Politik Millenials di Kabupaten Sampang, Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad blakblakan menyebut tokoh senior Nahdlatul Ulama (NU) Choirul Anam adalah mentor politiknya.
"Saya ndak ragu-ragu mengatakan bahwa mentor saya adalah Cak Anam," katanya dalam acara yang digelar Forum Sahabat Anwar Sadad (Forsada) Madura tersebut.
Cak Anam-lah yang mengukir Sadad hingga menjadi politikus andal seperti sekarang, termasuk empat periode menjadi anggota DPRD Jatim dari tiga partai politik berbeda -- PKB, PKNU, dan Gerindra hingga sekarang.
"Kita ini harus bisa menemukan mentor yang tepat. Mentor yang tepat jauh lebih penting daripada sekolah dan kampus yang tepat. Kampus yang baik pasti, tapi kalau kita menemukan mentor yang baik di tengah-tengah kampus yang baik, itu akan membuat kita meroket," papar Sadad.
| Baca juga:
- Safari di Madura, Anwar Sadad Blakblakan soal Mentor Politik dan Nasabnya di Sidogiri
- Tokoh Senior NU Cak Anam Tutup Usia, PDIP Surabaya Berduka: Sosok Egaliter yang Ringan Tangan!
- Turun ke Jatim Gelar Pertemuan Tertutup dengan Kiai Pengasuh Ponpes, Prabowo Berburu Cawapres dari Kalangan NU?
Doktor Politik Islam Universitas Islam Negeri Sunan Ampel {UINSA) Surabaya itu juga merasa beruntung saat masih berproses sebagai aktivis dan belajar menjadi politikus, karena mendapatkan mentor yang baik dan dia-lah Cak Anam.
18 bulan berlalu. Senin hari ini, 9 Oktober 2023 pukul 05.45 WIB, Sang Mentor berpulang. Menghembuskan napas terakhirnya pada usia 69 tahun di Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari Surabaya.
Sadad yang mendengar kabar duka tersebut, langsung meluncur ke RSI Jemursari. Menemani mulai dari proses pemandian, mendoakan, hingga melepas jenazah Cak Anam untuk dibawa ke rumah duka di kawasan Kutisari Indah Barat Surabaya sebelum dimakamkan di Jombang.
Selalu Support Kader
JEMPUT JENAZAH: Anwar Sadad turut menjemput jenazah Cak Anam di RSI Jemursari Surabaya. | Foto: Barometerjatim.com/RQ
Di tengah suasana duka mendalam, Sadad menyampaikan bahwa Cak Anam adalah tokoh yang banyak melahirkan kader hebat dan mengajarkan prinsip-prinsip dalam perjuangan.
“Kader-kadernya berserakan di berbagai lembaga politik, organisasi kemasyarakatan, organisasi sosial. Itu memberikan warna bahwa pelajaran penting yang diberikan Cak Anam adalah keteguhan memegang prinsip, apa pun risikonya,” katanya.
“Saya merasa beruntung, sempat berinteraksi dengan beliau di masa-masa meniti karir di politik. Saya tahu betapa politik adalah alat yang efektif untuk perjuangkan banyak hal,” sambung keluarga Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri, Pasuruan yang akrab disapa Gus Sadad itu.
Sadad kemudian mengenang terakhir kali berkomunikasi dengan Cak Anam, yakni saat dirinya ujian terbuka doktor di UINSA Surabaya, Senin, 12 Juni 2023.
| Baca juga:
- Ketua Gerindra Jatim Ungkap Khofifah Dilirik Jadi Ketua Timses Prabowo, Wah! Batal Dibidik Jadi Cawapres?
- Survei ARCI: Dapat Alihan Suara Warga NU, Elektabilitas Gerindra di Jatim Meroket Tajam Gusur PKB!
- Ketua Gerindra Jatim Bakar Semangat 10 Ribu Maba Unair: Masa Depan Indonesia di Tangan Anda Semua!
“Saya sempat komunikasi dan saya mengharapkan kehadiran beliau di acara tersebut, tapi Cak Anam menulis pesan mohon maaf tidak bisa hadir meskipun sebenarnya ingin sekali berjumpa dengan kolega-koleganya di UINSA,” ungkapnya.
Cak Anam, tambah Sadad, juga selalu berpesan agar mereka yang sudah mapan di bidang apa pun, termasuk politik, agar tidak melupakan kader-kader yang tengah berproses di bawah.
“Kita harus menjadi fasilitator, men-support, mendukung seluruh proses yang tengah mereka jalani, sehingga mereka matang menjadi seorang kader dan bisa melanjutkan cita-cita perjuangan,” ucapnya.{*}
| Baca berita Gerindra Jatim. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur