Ditinggal Cak Imin Dampingi Anies, Suara Pemilih PKB dan Warga NU Jatim Malah Mengalir ke Prabowo!
SURABAYA, Barometer Jatim – Pasca Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin deklarasi Cawapres mendampingi Anies Baswedan, ternyata tak otomatis mendapat aliran suara pemilih PKB dan warga Nahdlatul Ulama (NU). Justru sebaliknya, mayoritas 'suara hijau' malah mengalir ke Prabowo Subianto.
Hal itu terpotret dari hasil survei Surabaya Research Syndicate (SRS) yang dilakukan pada 3-12 September 2023 di 38 kabupaten/kota se-Jatim dengan jumlah responden sebanyak 1.000 orang.
Metode penarikan sample dalam survei ini dilakukan dengan multistage random sampling dan margin of error sebesar 3,1% pada tingkat kepercayaan 95%. Responden yang dipilih terdiri dari 50% laki-laki dan 50% perempuan dengan quality control secara random 20%. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara by phone.
“Hasilnya warga NU Jatim masih cenderung memilih Prabowo dibanding Anies," kata Peneliti Senior SRS, Edwin Abdul saat pemaparan hasil survei lembaganya, Jumat (15/9/2023).
| Baca juga:
- Yusril Ungkap Reaksi Prabowo Setelah Ditinggal PKB: Biasa-biasa Aja, Tidak seperti SBY!
- Muncul Poster Prabowo-Khofifah di Acara PBB, Respons Mathur Husyairi: Itu Ulah Genit Pendukung Khofifah Aja!
- Gaduh Cak Imin Disasar KPK Usai Jadi Cawapres Anies, LaNyalla: Justru Biar Terang Benderang, Gak Perlu Dipolitisir!
SRS melakukan survei terhadap warga NU alias Nahdliyin, tandasanya, mengingat Jatim merupakan basis terbesar warga NU dan penentu kemenangan Pilpres sejak 2004.
Dalam survei SRS, paparnya, sebanyak 41,4% responden yang mengaku Nahdliyin di Jatim memilih Prabowo untuk urusan Capres, disusul Ganjar Pranowo 34,3%, hanya 13,6% yang memilih Anies, dan 10,7lum menentukan pilihan.
Edwin kemudian membeberkan survei terhadap pemilih PKB untuk dukungan Capres pasca deklarasi Anies-Cak Imin. Hasilnya, pemilih PKB malah condong memilih Prabowo ketimbang Anies.
"38,4% pemilih PKB memilih Prabowo. Lalu 34,5% pemilih PKB justru memilih Ganjar, hanya 18,8% pemilih PKB yang memilih Anies, dan 8,3% sisanya belum menentukan pilihan," Edwin.
"Ini mengindikasikan bahwa deklarasi pasangan Anies-Cak Imin tidak mengubah secara signifikan konfigurasi elektabilitas Bacapres di Jatim," tegasnya.
Unggul di Semua Simulasi
Edwin juga membeberkan survei SRS dalam pertanyaan top of mind. Hasilnya, lagi-lagi elektabilitas Prabowo leading di angka 26,1%, mengungguli Ganjar Pranowo 22,6n Anies Baswedan 14,2%.
Selain tiga nama tersebut, kandidat dengan elektabilitas di bawah 10% yakni Mahfud MD, Ridwan Kamil, Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono, Sandiaga Uno, Khofifah Indar Parawansa, Puan Maharani, Moeldoko, Muhaimin Iskandar, hingga Airlangga Hartarto.
| Baca juga:
- Kok Mau-maunya Surya Paloh Pilih Cak Imin yang Elektabilitasnya Rendah! Simak Analisis Pengamat
- Surya Paloh Pilih Duet Anies-Muhaimin, Peneliti SSC: Warga Jatim Mayoritas NU Lebih Inginkan AHY Cawapres!
Kemudian dalam simulasi 10 nama, elektabilitas Prabowo kembali tertinggi menapai 33,7%. Lalu Ganjar 27,1%, Anies 14,3%. Nama-nama lain angkanya di bawah 10%. Pun dalam simulasi 3 nama Bacapres. Elektabilitas Prabowo semakin meningkat di angka 43,8%, Ganjar 39,7%, dan Anies hanya 15,2%.
Dalam simulasi head to head pun, Edwin menyebut Prabowo unggul atas Anies maupun Ganjar di Jatim meski sudah ditinggal PKB.
"Saat head to head lawan Ganjar angka Prabowo 51,3%, Ganjar 45,2%. Saat di-head to head-kan Prabowo dengan Anies, hasilnya Prabowo 56,8%, Anies 40,1%. Masing-masing ada undicided voters sebesar 3% lebih," jelasnya.
Gus Dur Jadi Rujukan
PEMILIH PKB KE PRABOWO: Pemilih PKB mengalir ke Prabowo Subianto, bukan ke Muhaimin Iskandar. | Sumber: Survei SRS
Edwin lantas membeberkan dua temuan SRS terkait elektabilitas Prabowo yang masih tinggi di Jatim pasca kepergian PKB dan Cak Imin.
"Warga NU di Jatim berdasarkan analisis SRS lebih menjadikan pilihan politik Gus Dur sebagai rujukan dalam memilih Bacapres. Sebagaimana telah diberitakan di berbagai media, menurut Gus Dur tokoh nasional yang paling ikhlas mengurus rakyat adalah Prabowo," ujarnya.
"Gus Dur juga pernah menyatakan bahwa Prabowo akan menjadi Presiden Ri di saat usia senja. Faktor Gus Dur inilah yang membuat bagian terbesar warga NU dan pemilih PKB lebih memilih Prabowo daripada Anies yang telah menggandeng Cak Imin," sambungnya.
| Baca juga:
- Ganjar Purnatugas Gubernur, PDIP Surabaya: Sukses di Jateng Kini Saatnya Bergerak untuk Memimpin Indonesia!
- Kejar Kemenangan, HISNU Kumpulkan Ribuan Kiai Kampung Penggerak Ganjar Pranowo se-Jatim!
- Dijagokan Jadi Cawapres Pendamping Prabowo, Yusril Ihza Mahendra: Saya Tidak Ngotot!
Selain itu, menurut Edwin, faktor Jokowi Effect turut mengatrol elektabilitas Prabowo.
"Karena Prabowo merupakan Bacapres yang di mata publik paling mendapatkan endorsement dan approval dari Presiden Jokowi, maka para simpatisan dan relawan Jokowi cenderung menjatuhkan pilihannya pada Prabowo," jelasnya.
"Sebaliknya karena Anies memilih jalan berseberangan dengan Jokowi, Bacapres yang didukung Nasdem dan PKB itu cenderung dijauhi oleh para pendukung Jokowi," tandas Edwin.{*}
| Baca berita Pilpres 2024. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur