Surya Paloh Pilih Duet Anies-Muhaimin, Peneliti SSC: Warga Jatim Mayoritas NU Lebih Inginkan AHY Cawapres!

Reporter : -
Surya Paloh Pilih Duet Anies-Muhaimin, Peneliti SSC: Warga Jatim Mayoritas NU Lebih Inginkan AHY Cawapres!
ANIES-MUHAIMIN: Deklarasi duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Hotel Majapahit Surabaya. | Foto: IST

SURABAYA, Barometer Jatim – Keputusan Ketum Partai Nasdem, Surya Paloh 'melepas' Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan memasang Ketum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berduet dengan Capres Anies Baswedan hingga kini masih jadi tanda tanya benar. Sebab, dari segi elektabilitas di bursa Cawapres, AHY jauh di atas Cak Imin.

Dari hasil survei periodik Litbang Kompas, misalnya. Elektabilitas AHY selalu mengungguli Cak Imin selama Januari hingga Agustus 2023. Pada Januari 2023, keterpilihan AHY mencapai 3,7%, kemudian Mei naik ke 4,1%, dan meningkat menjadi 5,1% pada Agustus.

Di sisi lain, elektabilitas Cak Imin belum pernah menyentuh 1%. Pada Januari hanya meraih 0,2%, kemudian naik tipis menjadi 0,3% pada Mei, dan menjadi 0,4% pada Agustus.

Lantas, mengapa Surya Paloh lebih memilih Cak Imin? Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC) Ikhsan Rosidi melihat Surya Paloh tampaknya mengincar kemenangan di Jatim yang mayoritas masyarakatnya Nahdliyin alias warga Nahdlatul Ulama (NU).

| Baca juga:

“Nah, kuat dugaan saya, Surya Paloh melihat pada diri Cak Imin ada potensi sebagai representasi dari pemilih Jatim sekaligus pemilih  NU. Sehingga dia berpikir, jika Jatim bisa diamankan, maksimum bisa dimenangkan, maka potensi untuk menang di kontestasi nasional itu juga besar,” katanya, Selasa (5/9/2023).

Seperti dipahami, papar Ikhsan, Jatim kerap dianggap sebagai kunci untuk memenangi pertarungan di Pilpres. Baik di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maupun Joko Widodo (Jokowi) sama-sama menang di Jatim, sehingga memenangkan kontestasi secara nasional.

Hanya saja, langkah politik Surya Paloh memilih Cak Imin tetap dipandang Ikhsan sebagai langkah berani. Sebab kalau melihat hasil survei di Jatim, elektabilitas Cak Imin terpaut jauh di bawah AHY.

Dalam survei SSC yang digelar pada 25 Juli-3 Agustus 2023 di 38 kabupaten/kota se-Jatim, AHY memuncaki elektabilitas dengan 15,2% sedangkan Muhaimin tercecer di posisi 9 dengan elektabilitas 3,8%.

Jauh Panggang dari Api

AHY UNGGUL DI JATIM: Hasil survei SSC, elektabilitas Cak Imin di Jatim jauh di bawah AHY. | Sumber Data: Survei SSC

Selain melihat pada diri Cak Imin ada potensi sebagai representasi dari pemilih Jatim sekaligus pemilih NU, Ikhsan menilai Surya Paloh juga melihat posisi elektoral PKB yang secara nasional perolehan suaranya lebih tinggi dari Demokrat di Pemilu 2019, yakni 9,69rbanding 7,77%.

Sehingga, meskipun elektabilitas Cak Imin tidak terlalu bagus, tapi elektabilitas PKB sebagai partai diharapkan dapat menopang elektabilitas Anies dalam running Pilpres 2024.

“Sehingga ada dua hal yang secara umum, dugaan saya yang dipikirkan oleh Surya Paloh dalam membuat keputusan ini. Pertama, Cak Imin dianggap sebagai representasi pemilih Jatim dan Nahdliyin. Kedua, potensi elektoral dari PKB,” katanya.

Namun jika benar hal ini yang dijadikan pertimbangan Surya Paloh, kata Ikhsan, muncul pertanyaan besar: Benarkah Cak Imin representasi suara pemilih Jatim dan kaum Nahdliyin?

| Baca juga:

Jika melihat hasil survei, terang Ikhsan, elektabilitas Cak Imin tidak terlalu menggembirakan di Jatim sedangkan mayoritas masyarakat Jatim adalah Nahdliyin.

“Ini menunjukkan bahwa, kaum Nahdliyin tidak terlalu menginginkan Cak Imin sebagai Cawapres untuk Pemilu 2024. Bahkan sebaliknya, posisi elektabilitas AHY jauh lebih tinggi, Erick Thohir jauh lebih tinggi di angka 15%,” katanya.

“Sehingga tesis bahwa Cak Imin adalah representasi suara pemilih Jatim dan Nahdliyin masih sangat rentan untuk terbantahkan, kalau tidak boleh kita katakan tidak tepat atau jauh panggang dari api,” tuntas Ikhsan yang juga dosen di Universitas Yudharta Pasuruan.{*}

| Baca berita Pilpres 2024. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.