4 Tahun Khofifah Kumpulkan 267 Penghargaan, HAMI: Ndak Ada Artinya, Kemiskinan Jatim Masih Tertinggi di Indonesia!

| -
4 Tahun Khofifah Kumpulkan 267 Penghargaan, HAMI: Ndak Ada Artinya, Kemiskinan Jatim Masih Tertinggi di Indonesia!
KEMISKINAN TINGGI: Khofifah di antara ratusan penghargaan dan data jumlah kemiskinan di Jatim tertinggi se-Indonesia. | Foto: IST

SURABAYA, Barometer Jatim – 13 Februari 2023, genap empat tahun Gubernur Khofifah Indar Parawansa memimpin Jawa Timur. Bersama Wagub Emil Elestianto Dardak, sepanjang waktu tersebut sukses mengumpulkan 267 penghargaan.

Menilik data yang dihimpun Pemprov Jatim, penghargaan pertama bahkan sudah didapat pada 6 Maret 2019 atau baru 21 hari pasca dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, 13 Februari 2019.

Saat itu, Khofifah diberi penghargaan "Perempuan Satu Digit" oleh Badan Musyawarah Antar-Gereja Lembaga Keagamaan Kristen Indonesia (Bamag LKKI) di Kota Batu, karena dinilai mampu menurunkan angka kemiskinan di Indonesia hingga 10 persen melalui sejumlah program.

Sedangkan penghargaan ke-267 diberikan Rektor Universitas Airlangga (Unair) di Surabaya, 2 Februari 2023, atas dukungan Khofifah terhadap pelaksanaan uji klinis fase 1,2,3 dan booster heterologous dewasa Vaksin Merah Putih (INAVAC) di RSUD Jatim.

Namun bagi Himpunan Aktivis Milenial Indonesia (HAMI), sebanyak apapun penghargaan yang diterima Khofifah tidak ada artinya ketika dihadapkan dengan angka kemiskinan di provinsi yang dipimpinnya.

“Penghargaan itu sebenarnya ndak ada artinya, karena yang paling penting adalah pengentasan kemiskinan. Itu yang paling penting, itu yang dibutuhkan rakyat,” kata Koordinator Nasional HAMI, Asep Irama, Rabu (15/2/2023).

“Kalau cuma trofi, buat apa? Trofi itu tidak ada artinya bila dihadapkan pada fakta di lapangan, bahwa jumlah penduduk miskin di Jatim terbanyak se-Indonesia, 4,2 juta,” sambungnya.

Bahkan, tandas Asep, jangankan 267 penghargaan. “Seribu penghargaan yang diterima Khofifah pun akan dikalahkan data kemiskinan masyarakat Jatim yang jumlahnya masih tertinggi di Indonesia.”

Lantas, bagaimana sebenarnya kondisi kemiskinan di Jatim? Alih-alih turun, yang ada jumlah orang miskin malah bertambah. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mengungkap, pada September 2022 naik 55,22 ribu atau menjadi 4,24 juta orang (10,49%).

Bahkan jika ditarik ke belakang atau sejak empat tahun dipimpin Khofifah, orang miskin di Jatim malah naik. Faktanya? Kembali berdasarkan data BPS. Khofifah dilantik sebagai gubernur pada 13 Februari 2019, maka acuan terdekat untuk mengukur kinerjanya terkait kemiskinan yakni semeter II (September) 2019. Saat itu jumlah orang miskin pada Maret 2019 sebanyak 4,11 juta (10,37%) dan September 2019 turun menjadi 4,06 juta (10,20%).

Namun setahun setelah Khofifah menjabat, kemiskinan di Jatim justru meroket tajam menjadi 4,42 juta (11,09%) pada Maret 2020 dan terus naik menjadi 4,58 juta (11,46%) pada September 2020.

Maret 2021 turun sedikit menjadi 4,57 juta (11,40%) dan kembali turun menjadi 4,25 juta (10,59%) pada September 2021. Memasuki 2022, kembali turun menjadi 4,18 juta (10,38%) namun pada September 2022 kembali naik menjadi 4,24 (10,49%) atau orang miskin di Jatim naik 55,22 ribu.

Angka tersebut menempatkan Jatim sebagai provinsi dengan penambahan jumlah orang miskin terbanyak pada September 2022 terhadap Maret 2022. Disusul Jawa Tengah yang tambah 26,79 ribu, Nusa Tenggara Timur (NTT) 17,55 ribu, Banten 15,64 ribu, dan Papua 14,2 ribu melengkapi lima besar.

Sedangkan lima provinsi dengan penurunan orang miskin paling banyak, lima besarnya yakni Jawa Barat 17,36 ribu, disusul DKI Jakarta 7,11 ribu, Lampung 6,82 ribu, Sumatera Utara 6,1 ribu, dan Bengkulu 4,3 ribu.

Secara nasional, per September 2022 Jatim juga masih menjadi provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbanyak 4,24 juta orang. Dalam lima besar disusul Jawa Barat 4,05 juta, Jawa Tengah 3,85 juta, Sumatera Utara 1,26 juta, dan NTT 1,14 juta.

Namun secara persentase, Papua masih yang tertinggi dengan 26,80% (936,32 ribu orang), disusul Papua Barat 21,43 (222,36 ribu), NTT 20,23 (1,149 juta), Maluku 16,23 (296,66) ribu, dan Gorontalo 15,51 (187,35 ribu).

Bagi Jatim, jumlah 4,24 juta tersebut bahkan lebih tinggi terhadap Maret 2019 atau saat Khofifah menerima 'warisan' 4,11 juta orang miskin dari gubernur sebelumnya, Soekarwo (Pakde Karwo) alias justru terjadi kenaikan 0,12%.{*}

POTRET KEMISKINAN 5 BESAR PROVINSI
(September 2022 Terhadap Maret 2022)

  • 5 Provinsi Penambahan Orang Miskin Terbanyak
    1. Jawa Timur: 55,22 Ribu
    2. Jawa Tengah: 26,79 Ribu
    3. Nusa Tenggara Timur: 17,55 Ribu
    4. Banten: 15,64 Ribu
    5. Papua: 14,2 Ribu
  • 5 Provinsi Penurunan Orang Miskin Tebanyak
    1. Jawa Barat: 17,36 Ribu
    2. DKI Jakarta: 7,11 Ribu
    3. Lampung: 6,82 Ribu
    4. Sumatera Utara: 6,1 Ribu
    5. Bengkulu: 4,3 Ribu

» Baca Berita 4 Tahun Khofifah-Emil Pimpin Jatim

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.