Gus Hans: Partai yang Sehat Lebih Utamakan Elektabilitas

PILWALI SURABAYA: Gus Hans, partai yang sehat akan mengutamakan elektabilitas. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
HARI-HARI ini, bursa Pilwali Surabaya 2020 tengah diramaikan euforia Machfud Arifin yang terlihat gencar 'memborong' kursi Parpol.
Seolah, nyaris tak ada celah bagi kandidat lain untuk mendapatkan tiket pencalonan. Bahkan Partai Demokrat yang membuka penjaringan, serasa hanya formalitas karena dukungan sudah mengarah terang ke mantan Kapolda Jatim tersebut.
Meski sebatas formalitas, kandidat lainnya, Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans tetap mengikuti proses yang digelar Demokrat -- pengambilan dan pengembalian formulir dilakukan relawannya.
"Ya enggak apa-apa, biar nanti bisa menjadi opsi buat Demokrat," kata mantan Juru Bicara Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak di Pilgub Jatim 2018 tersebut saat ditemui Barometerjatim.com di Surabaya, Sabtu (25/1/2020).Selebihnya, Gus Hans angkat bicara soal dinamika politik di Pilwali Surabaya yang kian menghangat. Berikut kutipan wawancaranya:
Setelah didaftarkan relawan ikut penjaringan di Demokrat, bagaimana proses selanjutnya? Saya sebenarnya tidak tahu tentang proses yang ada di Demokrat. Jumat (24/1/2020) pagi, justru saya dihubungi relawan, dan mereka menawarkan diri untuk mengambil formulir di Demokrat.
Siang agak sorean, baru saya jawab: Ya uda, silakan deh. Kan maunya gitu. Akhirnya mereka ambil dan langsung kembalikan formulir.
Tapi apapun prosesnya, saya ucapkan terima kasih kepada relawan yang tak kenal lelah untuk mengikutkan saya dalam proses politik yang ada di Pilwali Surabaya ini. Dinamika politik yang ada sekarang, ternyata tidak menyurutkan semangat mereka."Partai-partai yang sehat lebih mengutamakan elektabilitas karena pilihan ada di tangan rakyat."
Mungkin, karena mereka yakin akan elektabilitas dari data-data yang mereka miliki. Mereka masih yakin, bahwa Parpol pasti akan mengutamakan elektabilitas dalam menentukan pilihannya.
Sebelum menggelar penjaringan, sejumlah pengurus Demokrat sudah menegaskan arah dukungan ke Machfud Arifin, lantas apa maknanya didaftarkan? Ya enggak apa-apa, biar nanti bisa menjadi opsi buat Demokrat. Nanti kan partai yang sehat akan melihat bagaimana elektabilitas yang ada di Surabaya.
Setidak-tidaknya, kalau misalnya nanti elektabilitas saya lebih daripada yang lain, kan saya sudah daftar, sehingga ada opsi. Jadi ini memudahkan Demokrat untuk membuat pilihan-pilihan.
Artinya nyambung dengan statement kalau anda akan datang ke Demokrat dengan elektabilitas? Ya, saya datang dengan elektabilitas, karena saya yakin Demokrat juga mempertimbangkan itu. Setahu saya, partai-partai yang sehat lebih mengutamakan elektabilitas karena pilihan ada di tangan rakyat.
Kita juga siap diadu dari sisi elektabiltas dengan siapapun. Selain itu, politik ini kan masih dinamis. Kita belum tahu mana kawan mana lawan, dan siapa berpasangan dengan siapa.
TETAP OPTIMIS: Gus Hans, terima kasih kepada relawan yang bekerja keras dan optimis. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS TETAP OPTIMIS: Gus Hans, terima kasih kepada relawan yang bekerja keras dan optimis. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
Anda melihat proses politik di Pilwali Surabaya masih sangat cair? Sangat cair semuanya. Yang namanya rekom, itu kalau sudah ditandatangani dan diserahkan ke KPUD. Apalagi Surabaya kan punya cerita yang unik, ada calon yang pamit ke toilet dan langsung hilang.
(Saat Pilwali Surabaya 2015 Bacawali Dhimam Abror Djuraid gagal maju karena ditinggal pasangannya, Haries Purwoko di sela mendaftar ke KPUD. Saat itu Haries pamit ke toilet tapi tak kembali alias kabur dari pendaftaran)
Baik. Hingga kini bagaimana komunikasi anda dengan Parpol? Jalan terus. Kalau yang kelihatan sekarang sih masih euforia ke Pak Machfud. Kita hargailah, beliau senior dan (purnawirawan) jenderal bintang dua.
Sepertinya yang masih adem, tidak ikut euforia Machfud hanya Golkar? Golkar kan punya kader sendiri yang mau ikut kontestasi, nah yang lain kan bukan kader sendiri. Ya (Golkar) memeriahkan (Pilwali Surabaya) dengan cara yang berbeda.
Sekali lagi, yang penting, saya ucapkan terima kasih kepada para relawan dari berbagai unsur yang mengambil berkas (penjaringan Parpol). Mereka berinisiatif karena mungkin tidak mau saya tertinggal dalam proses politik di Surabaya.
Walaupun, seperti yang kita ketahui bersama ada dinamika politik yang ada sekarang ini (euforia Machfud Arifin), mereka tetap optimis.
» Baca Berita Terkait Pilwali Surabaya