Vaksinasi Mengendur, Projo Sebar 12 Ribu Dosis di Jatim

JANGAN KENDUR: Panel Barus (tengah), Projo sebar 12 ribu dosis vaksin di 12 kabupaten di Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
SURABAYA, Barometerjatim.com - DPP Pro Jokowi (Projo) melihat ada situasi yang mulai mengendur -- tak terkecuali di Jatim -- terhadap pelaksanaan vaksinasi. Lebih-lebih pada akhir November ini, serta menjelang Natal dan Tahun Baru 2022.
Karena itu, Projo menggelar vaksinasi gratis pada 24 dan 25 November di 12 kabupaten di Jatim, yakni yakni Tuban, Gresik, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Banyuwangi, Ngawi, Madiun, Bojonegoro, Tulungagung, Nganjuk, dan Pacitan.
"Ini untuk dosis pertama. Kita laksanakan serentak di 12 kabupaten di Jatim dengan target sasaran kurang lebih 12 ribu akseptor," terang Ketua Satgas Nasional Gerakan Percepatan Vaksinasi Covid-19 DPP Projo, Panel Barus di Surabaya, Rabu (24/11/2021).
Bagi Projo, situasi mengendur terhadap pelaksanaan vaksinasi tidak boleh terjadi. "Kegiatan vaksinasi harus terus digenjot, karena terbukti efektif sebagai salah satu cara dalam penanganan pandemi Covid-19," katanya.Mengapa yang dipilih Jatim? Panel menegaskan, ini bukanlah kegiatan vaksinasi pertama tapi rangkaian kegiatan vaksinasi yang sudah dilakukan Projo di seluruh wilayah Indonesia.
"Kita sudah ke Aceh, Sumut, Riau, Sumsel, Kalimantan, Papua, Jateng, Jabar, Jabodetabek, dan lainnya. Jadi ini bukan kegiatan vaksinasi pertama," tandasnya.Rangkaian kegiatan vaksinasi ini, ucap Panel, sekaligus bukti nyata bahwa Projo turut hadir, berpartisipasi membantu Presiden Jokowi dalam penanganan pandemi Covid-19.
Cakupan Vaksinasi Rendah
Selebihnya, menurut Panel, membantu percepatan vaksinasi di Jatim adalah wajib mengingat angkanya masih banyak yang rendah, misalnya di wilayah Madura. Termasuk pemilihan 12 kabupaten bukan tanpa dasar.
"Itu ada angkanya, saya lihat semua angkanya. Jadi indikator kita masuk ke 12 kabupaten itu adalah angka vaksinasinya seberapa besar, itu dulu. Kedua, kesiapan pengurus Projo di situ, kan jadi ukuran," katanya.
Apalagi, lanjut Panel, melaksanakan vaksinasi di satu lokasi sebanyak 1.000 orang dan harus selesai dalam satu hari tidaklah mudah. Maka, pengurus Projo harus bekerja sama dengan seluruh stakeholder di kabupaten tersebut.
Menilik data, wilayah di Madura memang termasuk yang cakupan vaksinasinya terendah. Di Kabupaten Sampang, misalnya. Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, Nanang Suyanto pada awal November baru sekitar 30 persen dari total jumlah penduduk.Salah satu kendala yang dihadapi petugas di lapangan, kata Nanang, karena banyak warga yang tidak bersedia divaksin dengan alasan vaksin Covid-19 yang disuntikkan itu berbahaya.
"Jadi, kebanyakan warga di sini terpengaruh dengan kabar bohong yang banyak beredar di media sosial," katanya. Karena itu, Pamekasan menambah gerai vaksinasi Covid-19 menjadi 40 titik.
» Baca Berita Terkait Covid-19