Rumah KPM Bansos di Surabaya Bakal Ditempeli Stiker, Apa Enggak Bikin Malu

PKM BANSOS: Rumah PKM bansos di Surabaya akan ditempeli stiker, apa enggak bikin malu? | Foto: Barometerjatim.com/IST SURABAYA, Barometerjatim.com - Tak ingin bantuan sosial (bansos) salah sasaran, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berencana menempel stiker di rumah setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Hal itu, selain sebagai bentuk pertanggungjawaban dan transparansi publik, juga diharapkan masyarakat bisa ikut serta menilai penyaluran bansos. "Di situ bisa tahu apakah tepat sasaran atau tidak," kata Eri usai memberikan pengarahan kepada pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial Pangan (BSP), dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di Balai Kota, Sabtu (8/1/2022). Apa enggak bikin malu, Pak Wali? "Yang jadi malu adalah ketika pemerintah memberikan bansos tidak tepat sasaran. Karena itu, saya ingin semua bisa dilihat, bisa dikontrol masyarakat, kalau keliru atau salah, ya dibenarkan," tegasnya. Menurut Eri, Pemkot Surabaya tidak akan bisa sempurna kalau hanya bekerja sendiri. Makanya dia mengajak masyarakat untuk turut serta dalam mengawasi, mengontrol, maupun mengusulkan data calon penerima bansos. "Jadi ditempel di Balai RW biar dikoreksi warga. Kalau ternyata datanya salah atau jumlahnya turun, naik, ya kita ubah. Makanya ayo (gotong-royong) bareng-bareng, karena ini juga untuk jangka panjang," ucapnya. Sementara itu dalam arahannya kepada pendamping bansos, Eri meminta agar dapat menyamakan persepsi dan menghilangkan sekat perbedaan. Seluruhnya dapat menjadi satu bagian dalam upaya menyejahterakan warga Surabaya. "Selama ini mereka melakukan survei sendiri-sendiri dan mulai hari ini saya ingin jadi satu. TKSK, BPNT (sekarang BST), dan petugas Pemkot bisa turun bersama. Jadi tidak melakukan survei sendiri-sendiri, sehingga teman-teman menjadi satu bagian," pintanya. Meski sentuhan atau jenis bansos yang diberikan pemerintah berbeda, lanjut Eri, data yang disasar atau KPM orangnya sama. Sehingga pendamping bansos antara satu dan lainnya memiliki satu data penerima manfaat yang sama. "Jadi sudah cukup, jangan mlaku dewe-dewe (cukup jangan berjalan sendiri-sendiri)," pesannya. Dalam update data penerima bansos, Eri juga melibatkan masyarakat. Nantinya, data dari hasil survei dan verifikasi pendamping bansos sebelumnya akan ditempel di setiap Balai RW dan kelurahan. Dengan demikian, masyarakat dapat melihat, mengontrol maupun mengusulkan perubahan. Warga dan pengurus RT/RW, akan diberikan waktu sebelum data itu diteken dan disetujui bersama.
JANGAN SALAH SASARAN: Penempelan data penerima bansos di Balai RW agar tak salah sasaran. | Foto: Barometerjatim.com/IST JANGAN SALAH SASARAN: Penempelan data penerima bansos di Balai RW agar tak salah sasaran. | Foto: Barometerjatim.com/IST » Baca berita terkait Kemiskinan. Baca juga tulisan terukur lainnya Moch Andriansyah.
