Sambut Tahun Baru Imlek Surabaya Bernuansa Pecinan, Eri Cahyadi: Toleransi Tak Sekadar Ucapan!

SURABAYA | Barometer Jatim – Pemkot Surabaya menyiapkan dekorasi dan ornamen untuk menyambut perayaan Tahun Baru Imlek 2024. Dekorasi kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya, yaitu berupa naga raksasa.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Myrna Augusta Aditya Dewi mengatakan, ada tiga lokasi yang dihias dengan dekorasi bernuansa pecinan. Yakni Balai Kota, Balai Pemuda, dan Kya-Kya di Jalan Kembang Jepun.
“Di Balai Kota rencana kami akan dipasang (dekorasi) naga raksasa, bentuk naga besar begitu. Kemudian yang di Balai Pemuda, itu bentuknya pintu gerbang tema pecinan, tetapi ada tulisan Selamat Tahun Baru Imlek, di Kya-Kya juga sama seperti itu (di Balai Pemuda),” katanya, Selasa (30/1/2024).
| Baca juga:
- Tahun Ini Pemkot Surabaya Bedah 1.500 Rumah Tak Layak Huni, Duitnya? Digelontor APBD Rp 68,7 M!
- Kebutuhan 15,8 Ribu Ton Stok 52,3 Ribu Ton, Beras di Surabaya Sangat Aman!
- Lansia di Surabaya Diberitakan Diusir Anak dan Tidur di Kandang Ayam, Keluarga Beber Fakta Sebenarnya!
Myrna menerangkan, dekorasi pintu gerbang bernuansa pecinan itu telah terpasang di Balai Pemuda dan Kya-Kya Kembang Jepun. Sedangkan dekorasi naga raksasa yang akan diletakkan di halaman depan Balai Kota, masih akan dipasang pada Rabu besok (31/1/2024).
Dia menjelaskan, ukuran naga raksasa yang akan dipasang di Balai Kota itu tingginya mencapai 5 meter dengan panjang 20 meter. Pada dekorasi naga tersebut juga disematkan tulisan ‘Selamat Tahun Baru Imlek’ di bagian ekornya.
“Di tahun 2024 ini adalah tahun Naga Kayu, maka bentuknya naga. Kalau tahun kemarin kan tahun Kelinci Air, nah itu dekorasinya kelinci,” jelasnya.
Junjung Tinggi Toleransi
Myrna menambahkan, Pemkot melalui DLH Surabaya tak hanya menghias Balai Kota, Balai Pemuda, dan kawasan Kya-Kya saja. Akan tetapi juga memasang ornamen bernuansa pecinan di sekitaran Bambu Runcing dan beberapa titik pedestrian lainnya.
“Ada beberapa titik, seperti di Bambu Runcing, kita kasih beberapa lampion, nanti kita sesuaikan,” imbuhnya.
| Baca juga:
- Ongkos Logistik ke Eropa Naik 63%, Ketua DPD RI LaNyalla: Harus Ada Solusi untuk UMKM Ekspor
- 333 Kelompok Bantengan Bakal Banjiri Kampanye Ganjar-Mahfud di Malang, Sri Untari: Isyarat Alam 03 Menang!
- Ayah, Kakak, dan 2 Paman di Surabaya Cabuli Anggota Keluarganya, Senator Nawardi: Pelaku Harus Dikebiri!
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, dekorasi-dekorasi itu dipasang bukan tanpa sebab. Pemasangan dekorasi itu merupakan wujud Surabaya sebagai kota yang menjunjung tinggi toleransi antarumat beragama.
Tak ingin sekadar ucapan, Eri meminta jajarannya di DLH Surabaya untuk memasang dekorasi di setiap perayaan umat beragama.
“Saya harap toleransi di Kota Surabaya tidak hanya diucapkan secara lisan, namun juga diwujudkan di setiap menjelang peringatan hari besar keyakinan tertentu,” ucapnya.{*}
| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur