Kebutuhan 15,8 Ribu Ton Stok 52,3 Ribu Ton, Beras di Surabaya Sangat Aman!
SURABAYA | Barometer Jatim – Pemkot Surabaya memastikan ketersediaan beras di Kota Pahlawan sangat aman dan mencukupi. Sebab, kebutuhan dalam satu bulan sebanyak 15.888,03 ton dan saat ini tersedia 52.321,85 ton. Sehingga masyarakat tidak perlu panik, serta diharapkan tidak melakukan pembelian secara berlebihan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan, berdasarkan data Indeks Ketahanan Pangan (IKP) ketersediaan beras pada Januari 2024 sebesar 3,30. Terjadi peningkatan jika dibandingkan Desember 2023, yakni sebesar 2,93.
“Jumlah tersebut sangat mencukupi kebutuhan beras untuk penduduk Kota Surabaya, artinya kebutuhan dengan ketersediaan itu sama. Berdasarkan IKP mencapai 3,30 di bulan Januari sehingga bisa menjadi cadangan hingga tiga bulan ke depan,” katanya, Kamis (25/1/2024).
| Baca juga:
- Lansia di Surabaya Diberitakan Diusir Anak dan Tidur di Kandang Ayam, Keluarga Beber Fakta Sebenarnya!
- Hidupkan Wisata Heritage, Pemkot Surabaya Suguhkan Jeep Tour Keliling Kota Lama
- Sempat Ada Beberapa Penolakan dari Orang Tua, Sub PIN Polio di Surabaya Capai 94,02%!
Dengan demikian, Antiek berharap masyarakat dapat bijak saat berbelanja beras. “Warga dengan kesadarannya, berbelanja secukupnya saja karena kalau membeli terlalu banyak kemudian disimpan terlalu lama bisa rusak,” ujarnya.
Dia juga menghimbau, sebelum membeli beras maupun komoditi yang lainnya, masyarakat dapat terlebih dahulu memperhatikan layar monitor terkait informasi harga yang dipasang Pemkot Surabaya di pasar-pasar.
“Jika ada pedagang menjual di atas harga yang sudah dipajang Pemkot Surabaya, lebih baik mencari pedagang lain sesuai dengan harga yang di-publish pemerintah,” terangnya.
| Baca juga:
- Kampanye di Tuban, AHY Pamer di Era SBY 1,1 Juta Guru Honorer Diangkat Jadi PNS!
- Titip Aspirasi ke Projo Jatim, Juru Parkir di Madiun Ramai-ramai Dukung Prabowo-Gibran!
- Prabowo Sebut Emil Dardak Pemimpin Muda Kita: Jadi Wagub Umur 34, Jangan Tanya Umur Saya Ya!
Karena itu, Pemkot Surabaya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus melakukan pengawasan, serta pemantauan terhadap stok dan harga bahan pokok agar selalu dalam keadaan aman dan mencukupi.
“Kami langsung melakukan antisipasi jika terdapat indikasi kenaikan harga. Selalu kami informasikan dan sampaikan kepada masyarakat,” tandasnya.
Antiek melanjutkan, Pemkot juga menyediakan Kios TPID atau Warung Tekan Inflasi di pasar-pasar. Hal ini sebagai salah satu langkah Pemkot dalam menyediakan beras dan komoditi lainnya di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Sehingga masyarakat tidak akan membeli bahan pokok melebihi HET.
“Masyarakat juga bisa langsung membeli di Warung TPID. Selain itu, Pemkot juga menyediakan bagi para pedagang agar bisa membeli (kulakan) di Warung TPID sehingga mereka tidak menjual melebihi HET,” tegasnya.
Perbanyak Kios TPID
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Surabaya, Dewi Soeriyawati mengatakan sebagai upaya mengantisipasi adanya kenaikan harga beras, Pemkot telah membentuk Kios TPID yang ada di beberapa pasar utama. Di antaranya di Pasar Wonokromo, Pasar Tambahrejo, Pasar Genteng Baru, dan Pasar Pucang Anom.
“Pengisian komoditas bahan pokok yang ada di Kios TPID tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan beberapa penyedia atau distributor, antara lain Perum Bulog yang menyuplai beras medium sebanyak 10-16 ton per minggu untuk masing-masing kios,” katannya.
Dewi menjelaskan, dengan adanya Kios TPID, sangat efektif untuk menjaga kestabilan harga komoditas beras dikarenakan aturan ketat dalam pembelian dan penjualan oleh masing-masing pedagang dengan harga sesuai ketentuan atau HET.
| Baca juga:
- Ketua DPD RI LaNyalla Dorong Pengembangan Investasi di Jember Berbasis Agrobisnis dan Industri
- Gus Sadad Ingatkan Caleg Gerindra: Kalau Dilantik Jadi Anggota DPRD Jangan Ganti Nomor HP!
- Pengajian di Tuban dan Bojonegoro, Gus Iqdam Bolak-balik Sebut Nama Rahmat Santoso
“Kios-kios TPID ini juga akan diarahkan untuk menjalin kerja sama business to business atau transaksi langsung dengan produsen maupun mitra di daerah penghasil bahan pokok,” jelasnya.
Dengan demikian, mereka bisa mendapatkan harga yang lebih murah sehingga dapat menjual bahan pokok kepada penjual dan masyarakat di pasar dengan harga murah.
Ke depan, Pemkot Surabaya akan membentuk kios-kios TPID lainnya di beberapa pasar agar lebih banyak masyarakat mendapatkan harga bahan pokok dengan harga murah, serta memperluas jangkauan Kios TPID.{*}
| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur