Kampanye Bawa Kentongan, Ajakan Cak Imin Bikin Bergetar: Ayo ke TPS Ibadah 14 Februari Wujudkan Perubahan!
MALANG | Barometer Jatim – Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin kampanye di Malang sambil membawa kentongan. Pesan apa yang ingin disampaikan ke masyarakat?
Cak Imin ingin terus menjaga tradisi, bahwa alat kentongan atau di Jawa Timur disebut patrol, sudah dipakai masyarakat sejak dahulu untuk panggilan beribadah. Dia ingin ruang pelestarian tradisi baik itu terus dijaga.
"Hari ini saya dikawal dan ikut bersama-sama melakukan seni patrol, namanya di Jawa Timur. Patrol itu tanda membangunkan masyarakat dari tidur untuk beribadah sahur," katanya di Malang, Minggu (31/12/2023).
| Baca juga:
- Cak Imin Prihatin Ketua PWNU Jatim Dicopot, Gus Ipul: Di PKB Dulu juga Copot Mencopot!
- Cak Imin Diskakmat Gibran soal SGIE, Anies Membela: Ini Bukan Cerdas Cermat Hafalan!
- PBNU Dituding Giring PCNU ke 02, Gerindra Jatim Sindir Gus Salam: Kalau Perlu Angin yang Disalahkan!
Selain menjaga tradisi, lanjut Cak Imin, patrol juga menjadi simbol untuk mengajak masyarakat berbondong-bondong ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) mengikuti Pemilu 2024, melakukan ibadah mewujudkan perubahan.
“Ada satu ibadah yang penting, yaitu 14 Februari nanti mari kita bangun dari tidur kita, buka mata, siapkan niat 14 Februari kita lakukan perubahan Indonesia," pintanya.
Terlebih, tandas Wakil Ketua DPR RI bidang Kokesra tersebut, keinginan masyarakat untuk melakukan perubahan sangat besar. "Perubahan Indonesia hanya bisa dilakukan 14 Februari dengan memenangkan Amin (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) nomor 1," koarnya.
| Baca juga:
- Laskar Santri Jember Dukung Anies-Muhaimin, Kiai Lirboyo Serukan Santri dan Umat Islam Bersatu!
- Waduh! Cucu Pendiri NU Tuding Rais Aam, Ketum, hingga Sekjen PBNU Arahkan PCNU ke Prabowo-Gibran
- Acara Jawa Timur Bershalawat kok Diembel-embeli #2, Bentuk Dukungan untuk Prabowo-Gibran?
"Melalui kentongan ini seluruh masyarakat Malang, Jawa Timur pada umumnya dan seluruh bangsa Indonesia dibangunkan untuk ayo bergerak, rapatkan barisan untuk menuju perubahan!” tegasnya.
Hal ini sama dengan gerakan simbolik yang dilakukan masyarakat setiap Ramadhan dalam membangunkan orang tidur pukul 02.00 WIB dini hari untuk ibadah sahur.
“Karena ini lebih menggerakkannya sama, gairahnya sama, maka ibadah 14 Februari: Bangun, bangun, bangun, kita wujudkan perubahan! Kalau bahasa Jawa Timur tangi, tangi, tangi, perubahan bakal datang!” pungkasnya.{*}
| Baca berita Pilpres 2024. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur