Acara Jawa Timur Bershalawat kok Diembel-embeli #2, Bentuk Dukungan untuk Prabowo-Gibran?
SURABAYA | Barometer Jatim – Ada yang menarik perhatian dari acara Jawa Timur Bershalawat #2 bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf di Gedung Jatim Expo Surabaya, Kamis (28/12/2023) malam.
Jika mau sedikit cermat, pada tulisan backdrop panggung terdapat embel-embel #2. Tagar 2 ini bisa dimaknai publik bermacam-macam, termasuk dukungan dalam Pilpres 2024 terlebih Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa sudah mengisyaratkan dukungannya untuk pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran.
Isyarat itu disampaikan Khofifah usai menerima rekomendasi dari Partai Gerindra untuk kembali maju Cagub Jatim pada Pilgub 2024 di Hotel Double Tree Surabaya, Minggu, 10 Desember 2023.
“Kebetulan yang sudah mengeluarkan rekomendasi, satu, PAN. Secara lisan Pak SBY juga sudah menyampaikan dan hari ini Partai Gerindra. Jadi afiliasinya ke 02 (Prabowo-Gibran). Saya rasa kawan-kawan pasti sudah paham kan? He.. he..” ucap Khofifah.
| Baca juga:
- Waduh! Cucu Pendiri NU Sebut Rais Aam, Ketum, hingga Sekjen PBNU Arahkan PCNU ke Prabowo-Gibran
- 9 Kepala Dinas Pemkot Surabaya Dirotasi Jelang Tutup 2023, Eri Cahyadi: Ini Bukan Bentuk Sanksi!
- Potret Kemiskinan di Surabaya: Hingga Maret 2023 Tersisa 136,37 Ribu!
Meski demikian, Khofifah menyebut resminya baru Januari. “Resminya itu nanti Januari, tapi kan kawan-kawan bisa melihat trennya. Bahwa partai-partai pengusung ini kebetulan afiliasinya di 02,” tandasnya.
Lantas, apa komentar Khofifah soal #2 di acara Jawa Timur Bershalawat? “Eh, aku gak ngerti aku rek! Mungkin karena kan panitianya sebetulnya NU Kota Surabaya. Kalau mereka, Gus Ipul (Sekjen PBNU) misalnya tentu memberikan penguatan untuk ikut running pada (Pilgub Jatim) periode kedua, kira-kira..“ katanya.
“Ini kan juga pesan Gus Yahya dan alhamdulillah Fatayat, saya rasa forum dimana Ketua Umum PBNU, Ketua Umum Ansor, Ketua Umum Muslimat, Ketua Umum Fatayat jadi satu forum, Forum yang sangat langka dan kalau pakai sambutan-sambutan ini pertama kali,” imbuhnya.
Jadi bukan pesan Pilpres ya? “Ayo wis rek, ayo wis ayo,” kata perempuan yang juga Ketua Umum Muslimat NU sejak tahun 2000 (23 tahun) tersebut.
Disiapkan untuk Pamitan
Sementara terkait Jawa Timur bershalawat, tutur Khofifah, semula acara ini disiapkan sebagai forum pamitan Khofifah-Emil yang sedianya lengser pada 31 Januari 2023. Tapi karena Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan uji materi Pasal 201 ayat (5) Undang-Undang (UU) Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota (UU Pilkada) sehingga masa jabatan Khofifah-Emil tetap utuh lima tahun atau hingga 13 Februari 2024.
“Mencari tempat ini enggak mudah, mencari waktunnya Habib Syech juga enggak mudah, apalagi Ketum PBNU, semuanya harus dikompromikan. Ya sudah ketemu hari ini, gitu,” ucapnya.
Khofifah menandaskan terus membangun kedamaian demi kedamaian, keamanan demi keamanan, harmoni demi harmoni, dan semua sudah bekerja keras. Tapi untuk memberseiringkan shalawat menjadi bagian penting.
“Dan data BPS (Badan Pusat Statistik) terakhir yang saya unggah kemarin di Instagram saya, se-Jawa ini ternyata Jatim kategori provinsi paling aman. Itu karena masyarakatnya guyub rukun, saling menjaga dan saling melindungi. Saya rasa kerja keras semuanya, plus diberseiringi dengan doa dan shalawat,” ujarnya.
| Baca juga:
- Catat Baik-baik! Bali Provinsi Teraman di Indonesia, Jatim Nomor 5 dengan Korban Kejahatan Naik 0,03%
- Parpol KIM Ramai-ramai Rekom Khofifah Maju Cagub Jatim 2024, Pengamat: Strategi Kuncian yang Cerdas!
- Khofifah Sudah Pakai Jaket Golkar, Airlangga Target 17 Kursi DPR RI dari Jatim!
Melihat kembali “Statistik Kriminal 2023” BPS yang dirilis pada 12 Desember 2023. Bali tercatat sebagai provinsi paling aman se-Indonesia yang secara konsisten memiliki persentase penduduk korban kejahatan terendah, baik pada 2020 (0,23%) maupun 2021 dan 2022 (masing-masing 0,20%).
Sedangkan Nusa Tenggara Barat (NTB) tercatat sebagai provinsi dengan persentase korban kejahatan terbanyak dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, yakni 1,49% di 2020 serta 0,98% di 2021 dan 2022.
Jawa Timur sendiri berada di urutan ke-5 dengan persentase penduduk korban kejahatan 0,38% pada 2022. Angka ini naik 0,03% dibandingkan 2021 (0,35%) dan pada 2020 sebanyak 0,66%.
Persentase Jatim di 2022 ini sama dengan capaian Kalimantan Tengah. Namun persentase penduduk korban kejahatan di provinsi ini menurun 0,9% dibandingkan 2021 (0,47%) dan bahkan menurun tajam 0,17% dibanding 2020 (0,55%).
Dalam 10 besar persentase penduduk yang menjadi korban kejahatan berdasarkan provinsi pada 2022, yakni Bali (0,20%), Sulawesi Barat (0,30%), Aceh (0,34%), Kalimantan Selatan (0,36%), Jawa Timur (0,38%), Kalimantan Tengah (0,38%), Kalimantan Timur (0,41%), Kalimatan Barat (0,42%), Gorontalo (0,44%), dan Kepulauan Bangka Belitung (0,44%).{*}
| Baca berita Pilpres 2024. Baca tulisan terukur Abdillah HR | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur