Kecewa Berat! Pekerja Kebersihan Sidoarjo Tumpahkan Sampah di Depan Kantor Bupati Muhdlor

Reporter : -
Kecewa Berat! Pekerja Kebersihan Sidoarjo Tumpahkan Sampah di Depan Kantor Bupati Muhdlor
KECEWA MUHDLOR: Demonstran menumpahkan sampah di depan kantor Bupati Muhdlor. | Foto: Barometerjatim.com/HADI

SIDOARJO | Barometer Jatim – Ratusan pekerja kebersihan di Kabupaten Sidoarjo menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Bupati Sidoarjo Pendopo Delta Wibawa, Rabu (20/12/2023). Mereka datang membawa gerobak dan mobil pick-up berisi sampah, bahkan menumpahkannya di sepanjang Jalan Pendopo Delta Wibawa.

Aksi penumpahan sampah tersebut sebagai bentuk protes pekerja kebersihan lantaran tak kunjung ditemui Bupati Sidoarjo, Achmad Muhdlor Ali.

Dimas, salah seorang peserta aksi mengatakan aksi buang sampah di depan pendopo tersebut merupakan bentuk kekecewaan terhadap kebijakan Bupati Sidoarjo.

Yakni terkait terbitnya Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 51 Tahun 2023 tentang tarif layanan Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (BLUD UPTD).

| Baca juga:

"Berkali-kali memohon perundingan dengan bupati dan dijanjikan akan diadakan penyesuaian tarif ritase, tonase maupun sistem BLUD, tapi nyatanya tidak ada," geram Dimas.

Dia menegaskan, pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Sidoarjo menolak untuk diterapkan sistem ritase maupun tonase seperti yang dilakukan saat ini. Alasannya, saat ini sedang memasuki musim penghujan. Nah  sampah yang diangkut dari TPS ke TPA kebanyakan bercampur dengan air, sehingga hal tersebut berpengaruh pada tingkat tonase.

"Tentu ini sangat merugikan, karena sampah yang bercampur dengan air akan lebih berat dan ini yang merugikan kami," tegasnya.

| Baca juga:

Pihaknya menginginkan adanya penurunan biaya tonase sampah dan tarif ritase dihilangkan, sebab hal itu memberatkan bagi pengelola TPST. Tarif sampah yang semulai Rp 15-30 ribu saat ini menjadi Rp 50 ribu per tonase.

"Kalau Rp 50 ribu tentu sangat memberatkan. Kami sering mengalami kesulitan keuangan, untuk BLUD kami minta untuk dikaji ulang," tandasnya.

Hingga massa aksi membubarkan diri, belum ada pejabat atau perwakilan dari Pemkab Sidoarjo yang menemui.{*}

| Baca berita Pemkab Sidoarjo. Baca tulisan terukur Syaikhul Hadi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.