Kecewa Berat! Pekerja Kebersihan Sidoarjo Tumpahkan Sampah di Depan Kantor Bupati Muhdlor
SIDOARJO | Barometer Jatim – Ratusan pekerja kebersihan di Kabupaten Sidoarjo menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Bupati Sidoarjo Pendopo Delta Wibawa, Rabu (20/12/2023). Mereka datang membawa gerobak dan mobil pick-up berisi sampah, bahkan menumpahkannya di sepanjang Jalan Pendopo Delta Wibawa.
Aksi penumpahan sampah tersebut sebagai bentuk protes pekerja kebersihan lantaran tak kunjung ditemui Bupati Sidoarjo, Achmad Muhdlor Ali.
Dimas, salah seorang peserta aksi mengatakan aksi buang sampah di depan pendopo tersebut merupakan bentuk kekecewaan terhadap kebijakan Bupati Sidoarjo.
Yakni terkait terbitnya Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 51 Tahun 2023 tentang tarif layanan Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (BLUD UPTD).
| Baca juga:
- Flyover Aloha Djuanda Diuji Coba 15-21 Desember 2023, Ditutup Kembali Usai Libur Nataru
- Kejari Sidoarjo Turun Tangan, Aset Rusunawa Rp 38 M Kembali ke Pangkuan Pemkab!
- RS Bunda Waru Diminta Perbaiki Kualitas Mutu Layanan, Dinkes Sidoarjo: INM Masih di Bawah 80%!
"Berkali-kali memohon perundingan dengan bupati dan dijanjikan akan diadakan penyesuaian tarif ritase, tonase maupun sistem BLUD, tapi nyatanya tidak ada," geram Dimas.
Dia menegaskan, pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Sidoarjo menolak untuk diterapkan sistem ritase maupun tonase seperti yang dilakukan saat ini. Alasannya, saat ini sedang memasuki musim penghujan. Nah sampah yang diangkut dari TPS ke TPA kebanyakan bercampur dengan air, sehingga hal tersebut berpengaruh pada tingkat tonase.
"Tentu ini sangat merugikan, karena sampah yang bercampur dengan air akan lebih berat dan ini yang merugikan kami," tegasnya.
| Baca juga:
- Zulhas Jadikan Shalat Candaan Pilpres, Kubu Amin Bereaksi Keras: Tidak Lucu, Muslim Bisa Tersinggung!
- Andai Ganjar Presiden, Yenny Wahid Harap Mahfud MD Tak Hanya Jadi Ban Serep!
- Gus Sadad Tanggapi Pengasuh Ponpes Lirboyo Pilih Amin: Itu Tak Hapus Fakta Pernah Dukung Prabowo-Gibran!
Pihaknya menginginkan adanya penurunan biaya tonase sampah dan tarif ritase dihilangkan, sebab hal itu memberatkan bagi pengelola TPST. Tarif sampah yang semulai Rp 15-30 ribu saat ini menjadi Rp 50 ribu per tonase.
"Kalau Rp 50 ribu tentu sangat memberatkan. Kami sering mengalami kesulitan keuangan, untuk BLUD kami minta untuk dikaji ulang," tandasnya.
Hingga massa aksi membubarkan diri, belum ada pejabat atau perwakilan dari Pemkab Sidoarjo yang menemui.{*}
| Baca berita Pemkab Sidoarjo. Baca tulisan terukur Syaikhul Hadi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur