Atasi Permodalan, DPRD Surabaya Sarankan Pelaku UMKM Manfaatkan BPR SAU
SURABAYA, Barometer Jatim – Wakil Ketua DPRD Surabaya, Laila Mufidah menyarankan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Pahlawan agar memanfaatkan Bank Perkreditan Rakyat Surya Artha Utama (BPR SAU) untuk mengatasi masalah permodalan.
BPR SAU merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang selama ini membantu pelaku UMKM dalam pinjaman modal.
"Kami berharap BPR SAU konsisten membantu para UMKM di Surabaya. Bagus lagi kalau bisa menambah limit kreditnya dan menurunkan bunganya," katanya saat ngobrol dengan pelaku UMKM yang mendapat bantuan permodalan dari BPR SAU, Jumat (11/8/2023).
Menurut Mufidah, saat ini BPR SAU telah membantu 2.500 pelaku UMKM di Surabaya untuk bangkit dari kemiskinan.
Terkait jenis pinjaman ada bermacam-macam di BPR SAU. Mulai dari pembiayaan ultra mikro atau pinjaman Puspita senilai Rp 2,5 juta, pembiayaan mikro Rp 50 juta, hingga ratusan juta rupiah.
| Baca juga:
- 1.476 Guru di Surabaya Terima SK PPPK, Eri Cahyadi Sebut Gajinya Tak Sebesar Tenaga Kontrak, tapi..
- Layanan Adminduk, Komisi A DPRD Surabaya Sarankan Pakai Sistem Jemput Bola
- Kafe Lawson Embong Malang Ditutup, Komisi B DPRD Surabaya Apresiasi Penegakan Perda
Pada program Puspita Pasti Tangguh, BPR SAU memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM untuk mengajukan kredit modal usaha dengan bunga ringan sampai 3 persen. Karena itu, keberadaan BPR SAU bermanfaat bagi pelaku UMKM, khususnya dalam meningkatkan omzet.
"Omzet mereka (UMKM) yang awal Rp 2,5 juta naik menjadi Rp 15 juta, Rp 25 juta. Bahkan ada juga yang sampai Rp 75 juta per bulannya," katanya.
Selain itu, Laila menekankan agar Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dapat membantu percepatan pergerakan ekonomi di Surabaya, baik melalui kemudahan akses bantuan permodalan, hingga pendampingan bagi pelaku usaha khususnya UMKM.
"Jangan sampai UMKM yang butuh modal dapat pinjaman di tempat yang salah seperti pinjol (pinjaman online) yang tidak berlisensi (ilegal), akhirnya utangnya semakin banyak," ujarnya.
Dorong UMKM Naik Kelas
Sementara itu Direktur Utama (Dirut) PT BPR SAU, Renny Wulandari menyampaikan BPR SAU bersama Pemkot Surabaya terus mendorong para pelaku UMKM untuk naik kelas.
Saat ini, BPR SAU telah membantu 2.500 pelaku UMKM di Surabaya untuk bangkit dari kemiskinan. "Akhirnya dengan adanya program padat karya mereka kami beri modal, dan menghasilkan sebuah produk hingga akhirnya menuai penghasilan," kata.
| Baca juga:
- Duga Oknum Polisi Salah Prosedur saat Amankan Demo, IKA PMII Ramai-ramai Datangi Polres Tuban
- Wisata Keraton Sumenep Digandrungi Pelancong: Ada Kereta Berusia 1000 Tahun hingga Al Qur'an Ditulis Dalam Semalam
BPR SAU, lanjut Renny, tidak hanya memberikan permodalan bagi pelaku UMKM di Surabaya tapi juga memberikan pendampingan lainnya seperti digital marketing.
"Jumlah pinjaman yang kami berikan mulai Rp 2 juta, bahkan ada yang ratusan juta. Kami pendampingan khusus setiap bulan dua kali, hingga kami evaluasi," ujarnya.
Renny berharap, BPR SAU, Pemkot Surabaya, dan DPRD Surabaya bisa terus berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas UMKM hingga keluarga miskin di Kota Pahlawan terbebas dari kemiskinan.{*}
| Baca berita DPRD Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur