Survei SSC Calon DPD RI Dapil Jatim: LaNyalla Teratas, Elektabilitas Keponakan Khofifah Tak Nendang!

SURABAYA, Barometer Jatim – 15 bakal calon akan bertarung memperebutkan jatah 4 kursi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jatim. Siapa bepeluang melenggang ke Senayan?
Merujuk hasil survei Surabaya Survey Center (SSC) yang dilaksanakan dari 25 Juli hingga 3 Agustus 2023 di 38 kabupaten/kota di Jatim dan dipaparkan di Surabaya, Rabu (9/8/2023), AA LaNyalla Mattalitti memuncaki elektabilitas dengan persentase keterpilihan 20%.
Elektabilitas LaNyalla cukup jauh dari nama-nama lainnya yang hanya memeroleh kurang dari 10%. Ahmad Nawardi yang berada di posisi kedua pun cuma meraih 8,6%, disusul Emilia Contesa 5,8%, Evi Zaenal Abidin 5%, dan Agus Raharjo 4.5%.
| Baca juga:
- Gus Hans Minta Khofifah Tak Geret PBNU untuk Kejar Tiket Cawapres: Kalau Mau Nyalon, Nyalon Aja! Kalau Pengurus, Ya Mundur!
- Ziarahi Makam KH Hasyim Asy'ari di Momen HUT ke-78 RI, PKS Jatim Minta Pengurus dan Kader Teladani Ulama
Bagaimana dengan Lia Istifhama? Elektabilitas keponakan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa itu tak nendang! Tingkat keterpilihannya hanya 2,5%, sama dengan yang dikantongi Abdul Qodir Amir H.
Menyusul di bawahnya Ayub Khan 1,8%, Catur Rudi Utanto 1,2%, Muhammad Trianto 1 %, Doddy Dwi Nugroho 0,8%, Kunjung Wahyudi 0,8, Adilla Aziz 0,5, dan Kondang Kusumaning Ayu 0,5%. Namun demikian, masih sebanyak 41,5ri seluruh responden yang tidak menjawab atau menyatakan tidak tahu.
Mengapa elektabilitas Lia Istifahama yang menyandang status keponakan Khofifah tak nendang? Peneliti senior SSC, Ikhsan Rosidi menuturkan, soal elektabilitas pasti hubungannya dengan hasil kerja-kerja politik.
“Hasil kerja politik kan menghasilkan popularitas, popularitas tinggi, biasanya elektabilitas tinggi. Tapi dalam kasus-kasus tertentu tidak, itu karena awareness (kesadaran) masyarakat terhadap DPD tidak terlalu tinggi,” katanya, Kamis (10/8/2023).
| Baca juga:
- Khofifah Kaitkan Peluangnya Maju Cawapres dengan Lampu Hijau PBNU, SSC: Itu Hanya Cara Naikkan Daya Tawar!
- Khofifah Tunggu Lampu Hijau dari PBNU untuk Maju Cawapres, Gus Fahrur: Tidak Ada Rekomendasi Apa-apa!
“Mereka masih berpikirnya yang patut mendapat atensi lebih tinggi itu legislatif, presiden, wakil presiden, gubernur, wakil gubernur, dan seterusnya,” tandasnya.
Makanya kemudian, lanjut Ikhsan, responden cenderung memilih nama-nama yang sudah terbiasa hadir dalam memori mereka. “Ketika disodorkan nama Pak Nyalla, itu ya memori mereka yang terpanggil adalah Pak Nyalla,” ucapnya.
Selain itu, Ikhsan melihat saat ini calon-calin DPD belum terlalu intens kerja-kerja politiknya di grass roots.
“Jadi gambaran tingkat elektabiltas tadi, belum teralu fiks mencerminkan tingkat keterpilihan nanti pada saat pemilihan yang sebenarnya. Kita lihat di masyarakat memang kerja politiknya belum terlalu intens, yang sudah itu kan legislatif dan calon presiden,” paparnya.
| Baca juga:
- Golkar di Jatim Dijubeli Caleg Potensial, Sarmuji Wanti-wanti Jangan Sampai Terjadi Kanibalisme Internal Partai!
- Kiai Asep Yakin Seyakin-yakinnya Prabowo Jadi Presiden ke-8 RI: Asal Cawapresnya Khofifah!
“Kalau DPD kita lihat sendiri lah di lapangan. Gambar-gambar, rapat-rapat umum relatif belum ada. Pembantukan jaringan sampai ke bawah juga belum terlalu masif,” sambungnya.
Meski tahapan calon DPD berjalan lebih dulu, tapi sekali lagi, terbentur awareness masyarakat yang tidak terlalu tinggi. Karena itu Ikhsan memprediksi, para calon baru akan tancap gas di saat-saat akhir supaya cost politik-nya tidak kelewat tinggi.
“Nah, nanti mungkin bulan Desember itu baru mencerminkan poisisi yang rekatif lebih riil,” ucapnya.
Survei SSC -- bernaung di bawah Asosiasi Survei Opini Publik Indonesia (ASOPI) dan aktif dalam berbagai kegiatan riset opini publik sejak 16 tahun lalu -- memilih 1.200 responden menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83% pada tingkat kepercayaan 95%. Penentuan responden dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid.{*}
| Baca berita Pilpres 2024. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur