Khofifah Kaitkan Peluangnya Maju Cawapres dengan Lampu Hijau PBNU, SSC: Itu Hanya Cara Naikkan Daya Tawar!
SURABAYA, Barometer Jatim – Sempat tenggelam di bursa Cawapres, nama Khofifah Indar Parawansa kembali menjadi perbincangan. Ini setelah Gubernur Jatim itu mengaitkan langkah politiknya di 2024 -- maju Cawapres atau kembali running di Pilgub Jatim -- dengan menunggu green light dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Pengamat Politik yang juga Direktur Surabaya Survey Center (SSC) Mochtar W Oetomo menilai, jika Khofifah memang masih punya hasrat maju Cawapres maka sesungguhnya ini adalah reaksi yang agak terlambat.
“Jika punya keinginan, segera saja declare: Saya running. Dengan ini kan publik sudah membaca, bahwa sebenarnya ada keinginan itu, posisi itu, untuk ke Pilpres,” katanya pada Barometer Jatim, Selasa (8/8/2023) malam.
“Saya melihat ini sedikit terlambat, karena tentu di Jakarta dinamika koalisi berjalan lebih cepat. Tapi ya sekali lagi, dalam politik Indonesia itu banyak hal yang sulit ditebak,” sambungnya.
| Baca juga:
- Khofifah Tunggu Lampu Hijau dari PBNU untuk Maju Cawapres, Gus Fahrur: Tidak Ada Rekomendasi Apa-apa!
- Kiai Asep Yakin Seyakin-yakinnya Prabowo Jadi Presiden ke-8 RI: Asal Cawapresnya Khofifah!
Meski agak terlambat, Mochtar melihat Khofifah akan tetap mengupayakan untuk ikut kontestasi Pilpres. Tidak mudah memang, tapi setidaknya bisa menjadi pijakan antara ketika namanya masuk pusaran Pilpres maka jadi speed awal untuk Pilgub Jatim.
“Setidaknya publik akan masih melihat sekaligus mengingat nama Khofifah di pusaran politik elektoral,” ucap pengajar di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) tersebut.
Sebelumnya, di sela acara "Gathering Alumni Unair" di Jakarta, Minggu (6/8/2023), Khofifah menyebut dilobi sejumlah partai politik untuk maju Cawapres namun masih menunggu lampu hijau dari PBNU, kiai, dan ibu nyai.
“Saya kebetulan sekarang ini masih ketua umum Banom (Badan Otonom) terbesarnya NU, Ketua Umum PP Muslimat NU (sejak 2000 atau selama 23 tahun dan hingga kini belum ada tanda-tanda regenerasi).. Saya juga salah satu Ketua PBNU, sehingga langkah-langkah yang memang terkait dengan kebijakan-kebijakan makro organisasi harus mendapatkan green light,” katanya pada wartawan.
| Baca juga:
- Megawati Tegaskan Tak Pernah Campuri Langkah Politik Khofifah: Ya Karepmu! Mau ke Sana Boleh, Mau ke Sini Ya Boleh!
- Eri Berpeluang Digandeng Khofifah di Pilgub Jatim 2024, SSC: Emil Tak Perlu Kecil Hati, Pilihan Logis Maju Sendiri!
Nah, itu saya yang belum melakukan komunikasi dan konfirmasi, tetapi bahwa apa yang terkonfirmasi kepada publik ya biar sementara mengalir saja, mengalir saja,” sambungnya.
Khofifah menandaskan, dirinya bukan siapa-siapa, tetapi ketika misalnya bersama komunitas pesantren, maka pasti akan sowan dan minta pendapat dan nasihat dari para ulama dan kiai. Terlebih dirinya berasal dari Jatim yang sangat kental pengaruh dan peran kiai, ibu nyai, pengasuh-pengasuh pesantren.
“Jadi ada dua segmen di sini. Karena saya juga Ketua PBNU, pasti ada konfirmasi secara langsung kepada PBNU. Jadi kalau enggak ada green light ya tidak, kepada kiai-kiai juga begitu,” ucapnya.
Sinyal Dilontarkan Kiai Asep
DAYA TAWAR: Mochtar W Oetomo, Khofifah kaitkan PBNU untuk naikkan daya tawar di bursa Cawapres. | Foto: Barometerjatim.com/RQ
Sementara itu terkait langkah politik di 2024 yang dikaitkan dengan PBNU, kiai, dan ibu nyai, dalam perpektif Mochtar, itu hanya cara Khofifah untuk menaikkan daya tawar. “Agar dilirik kembali, agar terlihat kembali,” katanya.
“Apalagi kalau bicara soal restu kiai, permintaan kiai dan sebagainya, itu kan sinyalemen-sinyalemen sudah lama. Kalau tidak kan, maka Kiai Asep tidak akan melontarkan statemen yang sejelas dan setajam itu,” tandas Mochtar.
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah, KH Asep Saifuddin Chalim saat menghadiri konsolidasi Bacaleg Partai Gerindra Kabupaten dan Kota Mojokerto di Rumah Makan Den-Bei Mojokerto, Sabtu (5/8/2023) malam, meyebut Prabowo bisa menjadi Presiden ke-8 RI kalau Cawapresya Khofifah.
“Saya selalu bisa memprediksikan dengan siapa kalau beliau bisa menang. Saya yakin seyakin-yakinnya beliau akan menang semenang-menangnya, ketika Cawapresya adalah Ibu Khoififah,” katanya.
| Baca juga:
- Komisi E DPRD Jatim: Siswa Sudah Masuk Sekolah kok Seragam Dikembalikan, Harusnya Khofifah Minta Maaf!
- Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Senggol Khofifah: Tistas Itu Nyaris Susah Diwujudkan, Siapa pun Gubernurnya!
Kiai yang juga Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu memprediksi Prabowo akan menang tebal di Pilpres 2024 kalau Cawapresnya Khofifah, karena menurutnya dari hitungan awal saja perolehan suaranya sudah terbaca secara terang benderang.
“Hitungannya itu pasti. Minimal dari Ibu Khofifah sendiri, itu bisa mengambil pemilih sekitar 40 jutaan dan dari saya pribadi bisa 20 juta,” tegasnya.
Bagi Mochtar, pernyataan Kiai Asep cukup jelas pasti didahului ada pembicaraan-pembicaraan antara Khofifah dengan para masyyaikh terkait masa depan politiknya.
Karena itu, tandas Mochtar, Khofifah tidak perlu lagi bermain stimulus-stimulus, kode-kode seperti ini. “Kalau memang ingin maju di Pilpres, bicara saja, kemudian membuat langkah-langkah politik agar memiliki kemungkinan untuk digandeng salah satu Capres,” tuntasnya.{*}
| Baca berita Pilpres 2024. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur