Khofifah Tegaskan Wali Murid Boleh Kembalikan Seragam Sekolah, DPRD: Sudah Dijahit, Apanya yang Dikembalikan?

SURABAYA, Barometer Jatim – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa memberi solusi soal gaduh seragam sekolah SMA/SMK negeri yang mahal. Dia menegaskan, untuk sementara koperasi sekolah tidak boleh menjual seragam dan bagi wali murid yang keberatan bisa mengembalikan, uang diganti utuh.
Anggota Komisi E DPRD Jatim, Mathur Husyairi merekasi sikap Khofifah. “Ya dia ngomong kayak gini kan dia sudah paham, bahwa seragam itu sudah dijahit. Apanya yang mau dikembalikan? Jadi imbauan itu ya telat!” katanya pada Barometer Jatim, Sabtu (29/7/2023).
“Bagi saya sebenarnya, kebijakan apa pun dari Diknas maupun gubernur, okelah ini karena telat sudah terjadi, seragam sudah dibeli, sudah dijahit, ke depan harus dibenahi apa komitmen gubernur,” tandas legislator asal Partai Bulan Bintang (PBB) tersebut.
Dia juga menegaskan, ”Kalau pecatin kepala sekolah gampang, tinggal teken SK. Tapi membenahi patgulipat seragam ini tidak mudah. Butuh identifikasi. Saya ingin tahu hasil kerja tim investigasi itu seperti apa secara utuh yang diperoleh di bawah, harus dibuka dong ke publik. Ada tim investigasi hasilnya ndak jelas gimana?”
| Baca juga:
- Didemo soal Seragam Sekolah Mahal, Kadindik Jatim Aries: Kami Hormati, tapi Kalau Terkait Kinerja Terlalu Dini!
- Gaduh Seragam Sekolah Mahal: Aktivis Desak Kadindik Jatim Aries Dicopot, Wah Belum Seumur Jagung Menjabat!
Jadi, lanjut Mathur yang juga anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Jatim, untuk menjawab keresahan wali murid maupun masyarakat dengan berharap mengembalikan seragam sekolah itu hal yang tidak mungkin.
“Karena sudah masuk sekolah, tentunya kain itu sudah di penjahit. Nah, untuk menghibur masyarakat, sudah.. (Khofifah bisa mengatakan) baik, ini kami akan membahas APBD 2024 untuk menebus kesalahan anak buah saya dan keteledoran saya, 2024 saya anggarakan seragam gratis, selesai!” katanya.
Apalagi, di APBD 2019 pernah menganggarkan seragam gratis tapi tidak terealisasi. “Sudah ada di APBD, bahkan pemenangnya sudah muncul tapi kemudian dikalahkan dan kasus itu menggelinding ke Polda sampai sekarang enggak jelas,” bebernya.
Barang Kembali, Uang Dikembalikan
Sebelumnya, usai menghadiri pembukaan Big Bad Wolf 2023 di Jatim Expo Surabaya, Jumat (28/7/2023), Khofifah menegaskan soal larangan koperasi sekolah menjual seragam SMA/SMK negeri.
“Pak Aris (Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai) dan tim sudah mengambil keputusan dan dikoordinasikan dengan saya, bahwa seluruh koperasi di sekolah sementara dilarang menjual seragam. Pokoknya koperasi sekolah sementara dilarang menjual seragam sekolah,” kata Khofifah.
Kalau ada yang sudah terlanjur membeli dan keberatan, tandas Khofifah, “Silakan dikembalikan dan harus diganti utuh. Nah sampai kapan? Hari ini, Kacabdin (Kepala Cabang Dinas Pendidikan) di seluruh Jatim adalah batas akhir menertibkan, bahwa tidak boleh ada keperasi sekolah yang menjual seragam.”
| Baca juga:
- Megawati Tegaskan Tak Pernah Campuri Langkah Politik Khofifah: Ya Karepmu! Mau ke Sana Boleh, Mau ke Sini Ya Boleh!
- Jaksa KPK Gali 'Pertemuan Aneh' di Yogya Usai OTT Sahat, Kesaksian Kepala Bapenda Jatim Beda dengan Heru Tjahjono!
“Karena kan biasanya di koperasi itu, maaf, tidak sekali membayar lunas, boleh dicicil, ada begitu. Jadi ini ada proses yang mungkin dulu membelinya bayar berapa ya boleh dikembalikan, barang kembali uang dikembalikan,” imbuhnya.
Menurut Khofifah, koperasi sekolah harus terus hidup, tetapi dilarang menjual seragam untuk semantara. Kalau ada Kacabdin dan kepala sekolah belum menyelelesaikan tugasnya hari ini, maka saksinya nonjob.
“Jadi saya rasa ini untuk memberikan kepastian kepada seluruh wali murid, bahwa Pemprov melalui Dinas Pendidikan Jatim mengambil posisi, bahwa untuk penjualan seragam dilarang dilakukan di sekolah dan batas waktunya hari ini,” tandasnya.{*}
| Baca berita Pendidikan. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur