Pupuk Subsidi Langka, Komisi D DPRD Jatim ke PT Ajinomoto: Gratiskan Pupuk Amina untuk Petani Sekitar Pabrik!
SURABAYA, Barometer Jatim – Di tengah pupuk bersubsidi langka, Komisi D DPRD Jatim melakukan kunjungan kerja ke pabrik pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) berbahan dasar limbah tetes tebu di PT Ajinomoto, Kabupaten Mojokerto, Jumat (10/3/2023).
Dalam kesempatan itu, Ketua Komisi D DPRD Jatim, dr Agung Mulyono meminta agar pupuk organik Amina yang dihasilkan PT Ajinomoto bisa digratiskan untuk petani di sekitar pabrik.
“Pupuk Amina kalau bisa gratis untuk petani sekitar pabrik dan dijual murah untuk petani Jatim yang membutuhkan,” pinta legislator asal Partai Demokrat tersebut dalam keterangannya, Sabtu (11/3/2023).
“Mereka yang tanam padi, kedelai, dan jagung harus bisa merasakan, karena pupuk subsidi di Jatim langka dan tidak mencukupi. Selain harga pupuk organik di pasar pun cukup mahal,” sambungnya.
Di sisi lain, Agung mengapresiasi pembuatan pupuk organik cair dari bahan baku tetes tebu. Ini karena kebutuhan pupuk di Jatim sangat tinggi, sehingga dipastikan sangat membantu petani sebagai alternatif pupuk organik dengan harga murah.
“Tadi ada pengolahan limbah menjadi pupuk dan ini sebuah terobosan yang cukup bagus. Tinggal kini ditingkatkan lagi agar bisa menjangkau semua petani di Jatim,” ucapnya.
“Apalagi ada teknologi pupuk dengan menggunakan drone, sehingga mungkin satu hektar cukup beberapa jam saja,” tambah Agung yang juga Bendahara DPD Partai Demokrat Jatim.
- Baca juga:
Tak Hanya Kemiskinan Ekstrem, Khofifah-Emil juga Punya PR Besar soal Pernikahan Dini dan Stunting!
Selain itu, dia meminta agar PT Ajinomoto meningkatkan pemberdayaan kepada masyarakat melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) serta perusahaan mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja di Jatim untuk menekan angka pengangguran.
“Dengan kerja sama yang optimal dengan pemerintah, maka perusahaan akan bisa meningkatkan manfaatnya bagi masyarakat Jatim,” katanya.
“Saya juga apresiasi pembiayaan kesehatan pegawai PT Ajinomoto bagus sekali yaitu ikut BPJS dan ada anggaran swakelola/tambahan dari perusahaan,” tambahy alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Unair Surabaya itu.
Diminta Gandeng PPLI B3
Dalam kunjungan kerja tersebut, Agung Mulyono didampingi sejumlah anggota Komisi D DPRD Jatim di antaranya Masduki, Hidayat, Guntur Wahono, Satib, dan Mohammad Ashari.
Mereka berkeliling mengecek kolam penampungan limbah cair dan padat, serta melihat proses pembuatan pakan ternak dari sisa hasil produksi pabrik produsen bumbu masakan ini.
“Tadi saya menerima informasi kalau kapasitasnya 1.200 kilo liter perhari. Itu nantinya yang diolah menjadi pupuk Amina,” ujar Agung.
Sementara itu Direktur PT Ajinomoto Indonesia, Jasman Silalahi menegaskan komitmen perusahaannya yang akan terus mengurangi beban pencemaran ingkungan. Dengan demikian, limbah yang dikelola akan bermanfaat bagi masyarakat luas dan menjadi nilai tambah bagi petani.
“Banyak aktivitas yang kita lakukan. Prinsipnya, waste yang kita hasilkan seminimal mungkin dan bisa dikelola bermanfaat buat masyarakat sekitar,” kata Jasman.
Diketahui, PT Ajinomoto memproduksi pupuk organik cair dengan menggunakan bahan baku alami seperti tetes tebu. Dalam pengelolaan proses tersebut menghasilkan produk cair berupa pupuk Amina.
- Baca juga:
4 Tahun Khofifah-Emil, Survei ARCI: Warga Jatim Sebut Kondisi Perekonomian Tak Semakin Baik!
Sampai saat ini, PT Ajinomoto telah mengembangkan berbagai pupuk yang memanfaatkan sisa hasil produksi. Harapannya, para petani dapat lebih mudah mendapatkan pupuk yang mereka butuhkan untuk menjaga kesuburan tanah dan tanaman.
Dari hasil diskusi dengan anggota DPRD Jatim, PT Ajinomoto juga diminta melirik Pengelolaan Pusat Pengolahan Limbah Industri (PPLI) Bahan Berbahaya Beracun (B3) di Desa Cendoro, Kecamatan Dawarblandong, Mojokerto untuk diajak kerja sama.{*}
» Baca Berita DPRD Jatim, Baca tulisan terukur Roy Hasibuan.