Turun ke Sampang, Gus Hans Gembleng Muslimat NU soal Bahaya Narkoba

Reporter : barometerjatim.com -
Turun ke Sampang, Gus Hans Gembleng Muslimat NU soal Bahaya Narkoba

BAHAYA NARKOBA: Gus Hans, narsumber workshop P4GN yang digelar Satgas PC Muslimat NU Sampang. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS

SAMPANG, Barometerjatim.com Ketua Gerakan Nasional Anti Narkoba (GNAN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim, KH Zahrul Azhar Asad turun ke Kabupaten Sampang, Madura, Selasa (11/1/2022).

Kiai muda yang akrab disapa Gus Hans itu, hadir sebagai salah satu narasumber dalam workshop Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang digelar Satgas PC Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Sampang di Gedung Balai Pertemuan Umum (BPU).

Dua narasumber lainnya yakni Kasi Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim, Tri Arif Praharanto dan Kasat Narkoba Polres Sampang, AKP Andri Setya Putra. Sedangkan workshop dibuka Mimin Haryati, istri Bupati Sampang Slamet Junaidi.

Dalam paparannya yang disertai joke-joke segar khas NU, Gus Hans menyebut sangat strategis Muslimat NU menggelar worshop P4GN, terlebih ada dua hal yang meningkat selama pandemi Covid-19.

Satu, banyak ibu-ibu yang menjadi pengedar narkoba. Kedua, banyak bayi stunting, kata pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Queen Al Azhar Darul Ulum Jombang tersebut.

Apa penyebabnya? Menurut Gus Hans, banyak ibu-ibu menjadi pengedar narkoba karena suaminya kena PHK saat pandemi Covid-19, sementara dia tidak bisa menyesuaikan secara cepat kondisi keuangan suaminya dan bertahan dengan gaya hidup hedon.

Jadi ini yang harus kita pikirkan. Ibu-ibu Muslimat NU punya tugas yang sangat komprehensif, yaitu menjelaskan dua hal tersebut, bahaya narkoba dan stunting. Ajak mereka aktif dengan pengajian di Muslimat NU, katanya.

Lantas, bagaimana cara agar keluarga terhindar dari narkoba? Pertama, kata Gus Hans, penuhkan aktivitas dalam pikiran agar tidak ada ruang untuk memikirkan narkoba. Kedua, jauhkan diri dari orang-orang yang mengonsumsi narkoba. Ketiga, jangan sekali-kali mencoba.

Yang bahaya itu anak-anak muda, karena dia mempunyai curiosity (rasa ingin tahu) yang sangat tinggi. Keempat, perkuat mental, yakinkan pada diri mereka bahwa dia adalah pribadi yang tidak bergantung pada yang lain," ucapnya.

Tiga Zat yang Berbahaya

PENCEGAHAN: Gus Hans, kenalkan jenis-jenis narkoba agar ibu-ibu Muslimat NU bisa lakukan pencegahan. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HSPENCEGAHAN: Gus Hans, kenalkan jenis-jenis narkoba agar ibu-ibu Muslimat NU bisa lakukan pencegahan. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS PENCEGAHAN: Gus Hans, ingatkan bahaya narkoba agar ibu-ibu Muslimat NU bisa mencegahnya. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS

Dalam paparan materinya, Gus Hans juga menyampaikan jenis-jenis narkoba yang perlu diketahui ibu-ibu Muslimat NU agar bisa melakukan pencegahan terutama di keluarganya.

Narkoba itu di seluruh dunia dibagi menjadi tiga. Pertama, mengandung zat halusinogenik. Kedua, mengandung zat amfetamin, dan ketiga mengandung zat depresan, katanya.

Gus Hans kemudian menjelaskan apa itu halusinogenik, yakni jenis narkoba yang siapa mengonsumsinya akan berhalusinasi. Membayangkan sesuatu yang tak terjangkau dalam pikirannya. Termasuk jenis ini di antaranya kecubung, jamur di kotoran sapi, dan ganja.

Berikutnya amfetamin. Siapa yang mengonsumsi, bisa melakukan lebih dari kemampuan normalnya secara fisik alias kelebihan energi. Orang yang lemas menjadi sangat-sangat bersemangat, sehingga tidak diimbangi kemampuan tubuhnya. Jenisnya antara lain ekstasi dan butterfly, katanya.

Sedangkan depresan, Gus Hans mencontohkan pil koplo, sapi gila, dan sejenisnya. Jadi sapi gila itu, obat yang dibuat untuk menenangkan sapi tapi dikonsumsi manusia. Biasanya dikasihkan dokter jiwa ke pasien sakit jiwa yang overaktif, katanya.

Makanya ketika bicara narkoba kita tidak bisa melarang, tapi yang ditekankan adalah penyalahgunaannya karena karena dokter juga masih butuh narkoba, imbuh Gus Hans.

» Baca berita terkait Muslimat NU. Baca juga tulisan terukur lainnya Roy Hasibuan.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.