Nasdem Tepis PDIP: Semua Ada di Machfud, Ngapain Intimidasi

Reporter : barometerjatim.com -
Nasdem Tepis PDIP: Semua Ada di Machfud, Ngapain Intimidasi

PILWALI SURABAYA: Sri Sajekti Sudjunadi, Machfud punya semua hal, ngapain intimidasi? | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS

SURABAYA, Barometerjatim.com Partai Nasdem bereaksi atas pernyataan Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto yang menyebut ada intimidasi ke Wali Kota Tri Rismaharini alias Risma terkait Pilwali Surabaya 2020.

"Saya rasa ndak ada ya (intimidasi). Yang pasti kalau dari Nasdem, kami selalu dipesankan oleh ketua umum kami, bahwa Pilkada itu tidak boleh menggunakan cara-cara yang memecah belah," kata Ketua DPW Partai Nasdem Jatim, Sri Sajekti Sudjunadi di Surabaya, Senin (9/11/2020).

"Karena tujuan dari Pilkada itu adalah mencari pemimpin yang terbaik untuk ke depan memajukan. Karena itu, maka paslon kami menggunakan slogan: Maju kotane, makmur wargane," sambungnya.

Kalau kemudian sampai ada intimidasi dan lain sebagainya, lanjut perempuan yang akrab disapa Kakak Janet itu, pasti bertolak belakang dengan slogan yang mulia tersebut.

"Kalau dari paslon kami (Machfud Arifin-Mujiaman) , saya yakin dan percaya ndak ada, gitu. Ndak boleh ada yang seperti itu," kata Sri Sajekti.

Lagi pula, tandasnya, Machfud disebutnya punya semua hal untuk memimpin Surabaya. Selain kompeten, mantan Kapolda Jatim itu tangguh, berani, berpengalaman, punya jaringan, hingga memiliki wawasan dan visi yang luas.

"Semua hal itu ada di beliau, jadi ngapain beliau intimidasi orang? Lho iya dong. Semua ada di beliau kok. Tapi beliau juga turun menjumpai warga, melihat, mendengar, iya enggak? Itu pemimpin yang kita harapkan," jelasnya.

Sebelumnya, Hasto menyebut elektabiltas pasangan yang didukung partainya, Eri Cahyadi-Armuji kian tinggi dalam survei internal PDIP: Unggul 10,2 persen atas Machfud-Mujiaman.

Dari laporan tadi pagi, 10,2 persen, unggul! kata Hasto usai menghadiri silaturahim Eri-Armuji dengan kalangan pebisnis Surabaya di Hotel Shangri-La, Sabtu (7/11/2020) sore.

Namun elektabilitas Eri-Armuji yang semakin tinggi, justru direspons pihak lain dengan menerapkan politik intimidasi dan salah satu sasarannya yakni Risma.

Ada yang mengadukan Bu Risma dengan alasan yang dibuat-buat, ada yang kemudian telepon-telepon khusus mencoba memecah belah kader partai, kata Hasto.

Karena itulah, Hasto secara khusus ditugaskan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri untuk terus memperkuat konsolidasi serta bertemu dengan para tokoh di Surabaya.

» Baca Berita Terkait Pilwali Surabaya

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.