Nakhoda Demokrat Jatim, Sinyal DPP: Emil Akan Dipilih Aklamasi

BAKAL AKLAMASI?: (Dari kiri) Renville Antonio, Emil Dardak, dan AHY di Surabaya sebelum pandemi. | Foto: Barometerjatim.com/DOK
SURABAYA, Barometerjatim.com Bukan Bayu Airlangga, tapi Emil Elestianto Dardak yang lebih 'dikehendaki' DPP Partai Demokrat (PD) untuk menakhodai DPP PD Jatim pasca kepemimpinan Soekarwo alias Pakde Karwo.
Sinyal tersebut dilontarkan Bendahara Umum DPP PD, Renville Antonio meski menyebut soal pilihan semuanya tergantung DPC, saat ditanya siapa kandidat yang paling berpeluang memimpin Demokrat Jatim.
"Semua tergantung DPC. Tapi berdasarkan laporan Mas Bayu (sekretaris PD Jatim) dan Mbak Anti (bendahara), mereka kelihatannya sudah bulat akan mendukung Mas Emil Dardak yang saat ini Plt ketua Jatim, untuk ditetapkan secara aklamasi sebagai ketua DPD Partai Demokrat Jatim," papar Renville.
Sementara soal waktu pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) yang menjadi arena untuk memilih ketua Demokrat Jatim, Renville menyebut tidak digelar dalam waktu dekat, kemungkinan akhir tahun.Belum ada pembicaraan di DPP terkait pelaksanaan Musda Partai Demokrat Jatim. Banyak hal yang harus dikerjakan DPP sampai saat ini yang lebih urgen," katanya.
"Sehingga kemungkinan besar nanti setelah lebaran. Ya, kalau kita berharap pada saat ulang tahun Partai Demokrat," tandas mantan anggota DPRD Jatim tersebut.
Sebelumnya, berhembus lima kandidat ketua untuk bertarung memimpin Demokrat Jatim lewat arena Musyawarah Daerah (Musda) VI.Mereka yakni Wagub Jatim/Plt (Pelaksana Tugas) Ketua PD Jatim, Emil Elestianto Dardak; Anggota DPRD Jatim, Agus Dono Wibawanto; Wakil Ketua DPRD Jatim, Ahmad Iskandar; Bendahara PD Jatim/Ketua Fraksi PD DPRD Jatim; Sri Subiati; serta Sekretaris DPD PD Jatim/Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim, Bayu Airlangga.
Tak hanya Renville, Pengamat Politik Surokim Abdussalam juga menilai Emil tetap kandidat kuat. Terlebih dengan status Plt, suami Arumi Bachsin itu memiliki peluang lebih kuat karena bisa komunikasi dengan daerah-daerah dan pengurus DPD.
Tentu itu keuntungan. Apalagi Mas Emil juga masuk kategori pemimpin milenial, tentu menjadi nilai plus sesuai kebutuhan politik kekinian, kata Surokim.Meski demikian, lanjut Surokim yang juga peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC), dinamika kepartaian selalu tidak simpel. Selalu ada faktor di luar sebagai faktor penyerta yang juga bisa menjadi penentu.
» Baca Berita Terkait Demokrat