Indeks Risiko Bencana Turun, Investor ke Jatim Bakal Naik

-
Indeks Risiko Bencana Turun, Investor ke Jatim Bakal Naik
BANJIR MADIUN: Khofifah saat terjun ke banjir di Madiun pada Maret 2019. | Foto: Barometerjatim.com/DOK SURABAYA, Barometerjatim.com Satu hal yang pasti ditanyakan calon investor sebelum berinvestasi di suatu daerah, yakni Indeks Risiko Bencana (IRB). Di Jatim, IRB berada di grade sedang pada 2019 (138) atau bahkan turun 14 poin dibanding 2018 (152.7). Kondisi ini diharapkan bisa meningkatkan minat investor. "Investor asing kalau mau masuk ke Jatim, pasti tanya dulu IRB-nya berapa. Kalau IRB tinggi mereka tidak jadi investasi, takut tidak tanggap dan siaga bencana," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Suban Wahyudiono, Selasa (7/1/2020). Penurunan angka IRB tersebut, kata Suban, merupakan buah dari perintah dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Sekdaprov Heru Tjahjono yang merangkap kepala BPBD Jatim. "Di awal 2018 ada perintah, IRB harus diupayakan turun agar investor masuk dengan senang hati karena aman," kata Subhan. "Kita mengumpulkan 38 kabupaten/kota melalui Bakorwil untuk melakukan pengukuran IKD (Indeks Ketahanan Daerah) di masing-masing daerah," imbuhnya. Dalam lima tahun terakhir risiko bencana di Jatim memang tinggi, karena IRB selalu berada di atas angka 144 poin. Pada 2015, IRB Jatim masih berada di angka 171, lalu turun ke-169 (2016), turun lagi ke-166 (2017), kemudian ke-152 (2018), dan pada 2019 semakin turun ke-138. Selain itu, BPBD Jatim juga memberikan pembekalan kepada BPBD di kabupaten/kota serta melakukan pengukuran IKD di 18 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Jatim. "25 Desember kita mempunyai hasil IKD-nya, dan pada 26 sampai 27 Desember 2019 BNPB memberikan hasil verifikasi, serta menetapkan IRB Jatim turun 14 poin dari 152.7 menjadi 138 atau turun ke grade sedang," papar Suban. Meski sudah turun ke tingkat sedang, tahun ini Jatim kembali menargetkan IRB bisa turun lagi ke angka 135 poin. ยป Baca Berita Terkait BPBD Jatim
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.