Habib Muhdor Tak Diundang Lagi di Dzikir Manaqib Al Qodiri

-
Habib Muhdor Tak Diundang Lagi di Dzikir Manaqib Al Qodiri
KAMPANYE 2019 GANTI PESIDEN: Habib Muhdor, selipi kampanye 2019 ganti presiden saat ceramah di acara majelis dzikir manaqib di Ponpes Al Qodiri, Jember, Kamis (27/9). | Foto: IST JEMBER, Barometerjatim.com Ceramah Habib Muhdor Alhamid yang disisipi kampanye "2019 Ganti Presiden" di hadapan ratusan ribu jamaah Majelis Dzikir Manaqib Syech Abdul Qodir Al Jailani di Ponpes Al Qodiri, Jember, Kamis (27/9) malam berbuntut panjang. Keluarga Al Qodiri tak hanya menyesalkan isi ceramah tersebut, tapi juga memutuskan tidak lagi mengundang Habib Muhdor di seluruh acara dzikir manaqib, termasuk di tempat lain di luar Al Qodiri. "Otomatis ada tindakan kami sekeluarga, untuk tidak menghadirkan beliau lagi di setiap acara manaqib," terang Jubir Ponpes Al Qodiri yang juga putra Kiai Muzakki, Achmad Fadil Muzakki Syah saat dihubungi Barometerjatim.com, Senin (1/10). Baca: Ra Fadil, Berjuang untuk Jamaah dan Imam Manaqib di Daerah Miskin "Bahkan ini ada dua jadwal beliau di Kaliwates dan Ajung Jember, kira-kira satu atau dua bulan lagi acara itu, kita cancel," tambahnya. Keputusan tersebut diambil usai keluarga Al Qodiri melakukan pertemuan internal, termasuk mengundang para ustadz, Jumat (28/9) siang. Hasil pertemuan kemudian disampaikan ke Kiai Muzakki. "Akhirnya Kiai keluarkan fatwa, kalau Habib Muhdor tidak diundang lagi. Bahkan di setiap manaqib di tempat lain di-cancel," jelasnya. Baca: Habib Muhdor: Jangan Hanya HTI, Bubarkan juga Syiah Saat ditanya, apakah malam setelah ceramah ada pertemuan khusus dengan Habib Muhdor, Achmad Fadil menegaskan tidak ada karena dari panggung pengajian habib langsung ke kediaman Kiai Muzakki, makan malam, terus pulang. "Waktu makan itu beliau minta maaf ke Bu Nyai (istri Kiai Muzakki)," terang kiai muda yang akrab disapa Ra Fadil itu. Keputusan keluarga tak lagi mengundang Habib Muhdor, kata Ra Fadil, karena selama ini Al Qodiri dikenal sebagai pesantren yang membimbing orang dengan dzikir dan kelembutan. Bertolak belakang dengan isi ceramah habib malam itu. Baca: Ratusan Ribu Jamaah Manaqib Doakan Khofifah Gubernur "Nanti jamaah jadi rancu. Sedangkan mereka itu datang dari pelosok Indonesia. Ada yang dari Lampung, Sulawesi, Balikpapan, bahkan Malaysia dan Singapura. Ada pula jamaah dari Lampung yang malam itu datang dengan 30 bus lebih," katanya. Menurut Ra Fadil, kasihan mereka datang jauh-jauh dari Lampung murni untuk dzikir, tiba-tiba di Al Qodiri disuguhi ceramah ganti presiden. "Mereka hadir ingin kumpul dengan Abuya (Kiai Muzakki) untuk dzikir bersama, memohon ampun, bershalawat, berdoa bersama, mendoakan NKRI, keluarga, itu intinya." Kiai Ma'ruf Tak di Lokasi TAMU KEHORMATAN: Ra Fadil (kiri) mendampingi KH Muzakki Syah saat menerima KH Ma'ruf Amin di kediamannya, Ponpes Al Qodiri, Jember, Kamis (27/9). | Foto: ISTTAMU KEHORMATAN: Ra Fadil (kiri) mendampingi KH Muzakki Syah saat menerima KH Ma'ruf Amin di kediamannya, Ponpes Al Qodiri, Jember, Kamis (27/9). | Foto: IST TAMU KEHORMATAN: Ra Fadil (kiri) mendampingi KH Muzakki Syah (kanan) saat menerima KH Ma'ruf Amin di kediamannya, Ponpes Al Qodiri, Jember, Kamis (27/9). | Foto: IST Ra Fadil juga tidak menyangka kalau Habib Muhdor malam itu menyelipi ceramahnya dengan kampanye 2019 ganti presiden, meski selama ini dia memang dikenal keras di setiap ceramahnya. "Cuma biasanya yang disinggung itu tentang Syi'ah ketika berceramah di depan jamaah dan imam manaqib. Tidak pernah nyinggung tentang FPI, Pilpres atau pemerintahan. Karena itu kita dikasih waktu kalau memang sudah waktunya," katanya. "Tapi kok tiba-tiba beliau menyebut pemerintahan, apalagi 2019 ganti presiden. Sedangkan di tempat itu, barusan ada Kiai Ma'ruf (Cawapres KH Ma'ruf Amin) yang memang kita tunggu-tunggu kehadirannya. Istilahnya sebagai tamu kehormatan dari Abuya," katanya. Baca: Khofifah-La Nyalla Nostalgia di Ponpes Al Qodiri Ra Fadil yang malam itu sedang di kediaman menemani putra Kiai Ma'ruf, Ahmad Syauqi Ma'ruf Amin (Gus Syauqi) dan Bupati Jember Faida, kaget mendengar ceramah Habib Muhdor dan langsung bergegas ke lokasi ceramah. "Kalau Kiai Ma'ruf sudah meningalkan lokasi. Tapi putranya bersama bupati Jember belum pulang. Saya lagi menemani beliau, eh kok saya dengar ganti presiden, langsung saya jalan," katanya. Baca: Pemilu 2019, Kiai Maruf Ajak Warga NU Rujuk Kembali ke PKB Di atas panggung, Ra Fadil kemudian memberikan klarifikasi, intinya semua yang ke Al Qodiri dipersilakan untuk hadir, tapi jangan berkampanye karena Al Qodiri maupun majelis manakiban tempat berzikir, tempat netral. "Jangan berkempanye. Kalau masalah diundang, Habib Muhdor memang diundang untuk memberikan mauidhoh hasanah, begitu pula Kiai Ma'ruf juga diundang sebagai tamu kehormatan," katanya. Tetap Hubungan Baik CERAMAH DI AL QODIRI: KH Ma'ruf Amin saat ceramah di acara majelis dzikir manaqib di Ponpes Al Qodiri, Jember, Kamis (27/9). | Foto: ISTCERAMAH DI AL QODIRI: KH Ma'ruf Amin saat ceramah di acara majelis dzikir manaqib di Ponpes Al Qodiri, Jember, Kamis (27/9). | Foto: IST CERAMAH DI AL QODIRI: KH Ma'ruf Amin saat ceramah di acara majelis dzikir manaqib di Pondok Pesantren Al Qodiri, Jember, Kamis (27/9). | Foto: IST Apakah keputusan tak lagi mengundang Habib Muhdor tidak mengganggu hubungan, termasuk dengan para habib? "Kalau kami secara pribadi enggak ada masalah. Cuma untuk ber-mauidhoh hasanah lagi, kita stop," tegasnya. Dia mencontohkan selama ini selalu like upload ceramah terbaru di akun medsos Habib Bahar bin Smith. "Saya selalu like. Saya suka, saya cinta sama beliau. Begitu pula dengan Habib Rizeq, saya like, saya suka," katanya. Baca: Kiai Maruf: Tak Didukung Kiai NU Kultural, Malapetaka! Tapi, tandas Ra Fadil, cermaah-ceramah seperti itu tidak pas untuk disampaikan di Al Qodiri karena memang beda cara. "Secara pribadi enggak ada masalah. Sebelum (Habib Muhdor) minta maaf pun sudah kita maafkan kok. Enggak ada masalah," tegasnya. "Cuma untuk berceramah lagi, kami takut juga. Nanti tiba-tiba ada Pak Jokowi, misalnya, terus ceramah seperti itu, kan panitia, tuan rumah yang kena. Itu saja. Jadi bukan masalah personal, tapi kami menjaga kesatuan imam dan jamah manaqib seluruh Indonesia," tuntasnya.
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.