Surabaya Tolak PPKM Lesbumi: Whisnu kok Lebih Utamakan Ego

KRITIK LANGKAH WHISNU: Nonot Sukrasmono, minta Whisnu Sakti jangan utamakan ego. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
SURABAYA, Barometerjatim.com Penolakan Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana atas kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Surabaya menuai kritik dari kalangan budayawan.
"Saya sebagai budayawan menyayangkan sikap seorang Plt wali kota, kok lebih mengutamakan ego daripada keselamatan warganya. Whisnu harus bijak menyikapinya," kata Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) Jatim, Nonot Sukrasmono kepada Barometerjatim.com, Jumat (8/1/2021).
Nonot meyakini, sikap Whisnu tersebut karena tidak koordinasi dengan pihak pihak terkait. "Mohon kepada Plt wali kota untuk meninjau kembali keputusan itu, jika tidak ingin warganya banyak yang jadi korban karena kebijakannya," katanya.
Menurut Nonot, betapa pun berat upaya pencegahan terhadap menjalarnya Covid-19, tetap harus dicegah sampai titik darah penghabisan. Kesehatan masyarakat wajib diperjuangkan, kedisiplinan protokol kesehatan harus diperketat, dan vaksinasi harus disegerakan."Karena dampak virus ini sangat global menyangkut sendi-sendi budaya, sosial, ekonomi, politik dalam kehidupan bermasyarakat," katanya.
Terlebih dengan adanya pandemi ini daya hidup masyarakat semakin miris, lumpuh, bahkan pobia masyarakat terhadap Covid-19 semakin kritis."Maka jangan ditambahi beban dengan keputusan Plt wali kota yang sepihak itu. Saya yakin kemampuan pemerintah sangat terbatas dalam memberikan sembako, BLT, dan sejenisnya," tuntasnya.
» Baca Berita Terkait Wabah Corona