Gus Sadad soal Cawagub Jatim: Gerindra Tunggu Inisiatif Khofifah Duduk Bersama Parpol Pemberi Rekom!

Reporter : -
Gus Sadad soal Cawagub Jatim: Gerindra Tunggu Inisiatif Khofifah Duduk Bersama Parpol Pemberi Rekom!
DUDUK BERSAMA: Gus Sadad (kiri), tunggu inisiatif Khofifah duduk bersama parpol pemberi rekom. | Foto: Gerindra Jatim/ABDO

SURABAYA | Barometer Jatim – Langkah Khofifah Indar Parawansa untuk berduet kembali dengan Emil Elestianto Dardak di Pilgub Jatim 2024, rupanya belum ada pembicaraan dan kesepakatan bersama dengan partai politik (parpol) yang memberinya rekomendasi maju Cagub.

Terlebih dari empat parpol pemberi rekomendasi, baru Demokrat yang menyebut secara berpasangan: Khofifah-Emil. Sedangkan tiga parpol lainnya, PAN, Gerindra, dan Golkar, hanya merekomendasi Khofifah maju Cagub tanpa menyebut nama Cawagub.

Apakah ketiga parpol punya jagoan sendiri, sehingga tidak menyertakan nama Cawagub dalam rekomendasinya?

Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Anwar Sadad menegaskan, nama bakal Cawagub tidak akan diumbar ke publik saat ini, karena baru akan disampaikannya saat digelar pertemuan bersama antara Khofifah dengan parpol pemberi rekomendasi.

“Gerindra Jatim akan menyodorkan nama Cawagub dalam suatu pertemuan antara partai-partai, yang sudah secara tegas memberikan dukungan kepada Bu Khofifah di hadapan Bu Khofifah sendiri,” katanya, Jumat (12/4/2024).

Hal itu menjadi penting, tandas politikus keluarga Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri, Pasuruan yang akrab disapa Gus Sadad tersebut, agar Cawagub yang diusung menjadi bagian dari strategi kemenangan bersama.

Bukan hanya terkait kepentingan Pilgub, tapi juga menyangkut kepentingan Pilkada di kabupaten/kota dan kepentingan Partai Gerindra secara khusus.

“Dan sebenarnya kita menunggu inisiatif dari Cagub yang sudah kita usung, bagaimana membangun komunikasi itu kalau misalnya hari ini Gerindra Jatim mengusulkan nama A atau B sebagai Cawagub,” kata Sadad yang di Pemilu 2024 ini terpilih menjadi anggota DPR RI.

PARIPURNA: Anwar Sadad bersama Khofifah saat rapat paripurna DPRD Jatim. | Foto: IST/DOK

“Menurut saya itu menjadi semacam fait accompli atau tekanan, karena tentu kemenangan Bu Khofifah dan pasangannya nanti tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan satu atau dua partai, tapi harus menyelaraskan dengan seluruh strategi dan langkah-langkah politik,” sambungnya.

Hal itu, lanjutnya, akan membuat suasana dukungan yang telah diberikan, sekurang-kurangnya oleh empat parpol pemberi rekomendasi terjalin chemistry. Terjalin satu persamaan pandangan, bahwa kemenangan Khofifah dan pasangannya nanti adalah kemenangan bersama, bukan kemenangan masing-masing.

“Untuk menuju ke arah sana, pasti harus dimulai dengan duduk bersama. Dan juga yang lebih penting itu cara yang lebih beretika, lebih beradab, di dalam membangun keakraban di antara partai-partai yang telah menyatakan diri dan mendapatkan tugas untuk mendukung, mengusung, dan memenangkan Bu Khofifah dan pasangannya nanti,” papar Sadad.

Lantaran belum duduk bersama, sebelumnya Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Muhamad Sarmuji juga menyatakan sedang menyiapkan sejumlah kadernya, baik dari kalangan muda maupun yang berpengalaman di birokrat, untuk disodorkan sebagai Cawagub pendamping Khofifah.

“Tentu harus kita bicarakan sama Bu Khofifah, kita punya banyak sumber daya yang bisa kita dorong,” ujarnya usai Peringatan Nuzulul Qur'an dan Santunan Ayat Yatim di Surabaya, Sabtu (6/4/2024).

  • DID U KNOW? : Perolehan kursi hasil Pileg 2024 parpol pemberi rekomendasi Khofifah maju Cagub Jatim 2024: Gerindra (21 kursi/sebelumnya 15), Golkar (15 kursi/13), Demokrat (11 kursi/14), PAN (5 kursi/6)

Nama-nama yang disiapkan, terang Sarmuji, banyak pilihan. Kalau yang muda ada Bayu Airlangga. Kalau pilihannya lebih senior dan berpengalaman di birokrat ada Heru Tjahjono.

Ada pula Wakil Ketua DPRD Jatim, Istu Hari Subagio. Lalu Ketua DPD Ormas MKGR Jatim, Kodrat Sunyoto, serta Ketua Fraksi Golkar DPRD Jatim, Blegur Prijanggono yang masih existing.

“Jadi kita tidak kekurangan kader untuk kita sodorkan menjadi pasangan Ibu Khofifah,” tandas Sarmuji yang kembali terpilih sebagai anggota DPR RI hasil Pileg 2024.

Soal Khofifah berulang kali menyebut akan tetap bersama Emil Dardak, Sarmuji bisa memahami. Sebab, katanya, sengotot apapun partai pengusung soal Cawagub, tetap saja Khofifah menjadi salah satu penentu.

“Tapi ini Mas Emil ada di persimpangan jalan juga. Mas Emil disebut-sebut sebagai calon menteri, tapi menterinya kan baru Oktober kepastiannya. Jadi semua masih memungkinkan untuk bisa menjadi pasangan Bu Khofifah,” kata Sarmuji .

Apalagi PDIP juga disebut-sebut merapat ke Khofifah. Konsekuensinya, kata Sarmuji, tentu akan ada pembicaraan-pembicaraan yang serius.

“Kita belum tahu ujungnya seperti apa. Nanti saya akan tanya Bu Khofifah, kira-kira apa dan bagaimananya seperti apa. Tapi kita mempersiapkan kader-kader terbaik kita untuk bisa mendampingi Bu Khofifah,” ujarnya.{*}

| Baca berita Pilgub Jatim. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.