Survei ARCI Parpol di Jatim: Gerindra Potensi Gusur PKB, Golkar Dapat Limpahan Suara PDIP!

Reporter : -
Survei ARCI Parpol di Jatim: Gerindra Potensi Gusur PKB, Golkar Dapat Limpahan Suara PDIP!
GERINDRA MELESAT: Baihaki Sirajt, paparkan hasil survei ARCI soal elektabiitas Parpol di Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/IST

SURABAYA | Barometer Jatim – Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) kembali merilis hasil survei elektabilitas Parpol di Jatim. Hasilnya: Gerindra dan Golkar berpotensi menyalip PDIP dan PKB di 'tikungan akhir'.

"Selisih antara empat partai teratas di Jatim ini sangat tipis. Dan jika lengah di hari-hari akhir Pemilu, bisa jadi ada kejutan besar dua kekuatan partai tradisional di Jatim bisa dikalahkan oleh Gerindra atau bahkan Golkar," kata Direktur ARCI, Baihaki Sirajt saat paparan survei di Surabaya, Sabtu (10/2/2024).

Survei ARCI dilakukan pada 27 Januari-5 Februari 2024, menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.800 responden yang tersebar proporsional di 38 kabupaten/kota se-Jatim. Margin of error sebesar 2,8% pada tingkat kepercayaan 95%.

Dalam survei tersebut, terang Baihaki, elektabilitas PKB di angka 17,7n berada di peringkat teratas. Menguntit di peringkat kedua ada PDIP di angka 16,1%. Sedangkan Gerindra di posisi ketiga di angka 15,8%, dan Golkar 14,7% melengkapi 4 besar.

Dari temuan lembaganya, lanjut Baihaki, tren PKB di Jatim cenderung naik namun angkanya sangat kecil. Beda dengan PDIP yang trennya justru terus menurun.

"PKB stagnan agak naik sedikit. Berbanding terbalik dengan PDIP yang justru perlahan turun sedikit demi sedikit," ucapnya.

Terkait lonjakan elekrabilitas Gerindra, Baihaki menyebut karena meraih coattail effect dari pencapresan Prabowo Subianto. Sementara kerja keras kader Golkar Jatim dan efek elektoral Gibran, berpengaruh ke elektabilitas Partai Berlambang Beringin tersebut.

"Gerindra mengalami kenaikan perlahan berkat coattail effect Prabowo. Sementara Golkar trennya cukup mengejutkan, dan temuan kami ada limpahan suara PDIP ke Golkar di Jatim karena faktor Gibran yang notabene putra Jokowi," jelas Baihaki.

"Beberapa responden memilih Golkar, karena mereka menilai Gibran` sudah menjadi kader Golkar. Kita ingat kala itu Gibran diusulkan Golkar jadi Cawapres Prabowo. Jadi Golkar dapat limpahan elektoral Gibran dari pemilih Jokowi dulu yang ada di PDIP," tambahnya.

Namun Baihaki menegaskan, apa pun masih bisa terjadi di Pileg 2024 mengingat tiga hari jelang coblosan sangat krusial. "Karena Pileg ini, tiga hari menjelang coblosan menjadi penentu, terutama untuk menjaga suara," tandasnya.{*}

| Baca berita Pilpres 2024. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.