Media Asing Sebut Khofifah Bisa Jadi Penentu Prabowo-Gibran Menang 1 Putaran, SSC: Susah, Tetap 2 Putaran!
SURABAYA | Barometer Jatim – Media asing, Bloomberg, dalam artikelnya berjudul One Woman Holds Sway In Indonesia's All-Men Presidential Race menulis, Khofifah Indar Parawansa bakal memberi pengaruh signifikan perolehan suara pasangan Capres-Cawapres, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang didukungnya.
Dukungan yang diberikan Gubernur Jawa Timur itu, tulis Bloomberg, sangatlah penting dalam mencapai target Paslon 02 tersebut memenangi Pilpres 2024 satu putaran.
Sesignifikan itukah kehadiran Khofifah yang baru bergabung di tengah jalan? Direktur Surabaya Survey Center (SSC), Mochtar W Oetomo berpendapat, harapan Prabowo-Gibran kepada Khofifah memang untuk mempermudah mewujudkan menang satu putaran.
“Karena kalau posisi unggul atau tidak unggul, sudah unggul kan 02, cuma belum aman. Artinya belum menyentuh angka 50% plus dengan swing voters Pilpres kali ini yang cukup tinggi,” katanya kepada Barometer Jatim, Senin (22/1/2024).
| Baca juga:
- Kampanye Akbar di Sidoarjo, Ribuan Kader Banteng Surabaya Antusias Ketemu Ganjar!
- Gus Sadad Ajak Perjuangkan Kesejahteraan Lewat Politik, Guru di Surabaya Teriak Prabowo Presiden!
- Khofifah Nonaktif dari Ketum Muslimat NU untuk Gabung TKN Prabowo-Gibran, SSC: Gak Ngaruh!
“Itu kan juga bukan jaminan, sehingga memerlukan tokoh kuat, tokoh perekat yang bisa mengambil pemilih swing voters itu. Harapanya kan begitu,” sambung peneliti yang juga dosen Universitas Trunojoyo Madura (UTM) tersebut.
Jadi kehadiran Khofifah diharapkan bisa memenuhi target menang satu putaran? “Ya, tapi kan tentu tidak mudah, waktu tinggal 22 hari kan. Artinya konstalasi pilihan di wilayah publik itu polanya sudah terbentuk,” kata Mochtar.
“Dan sejauh ini pola yang berkembang memang agak susah untuk mencapai satu putaran, 50% plus itu agak susah,” tandasnya.
Pola Ganjar Susah Ditebak
POLANYA SUSAH DITEBAK: Ganjar saat kampanye akbar di Stadion Delta Sidoarjo. | Foto: Barometerjatim.com/RQ
Mochtar meyakini Pilpres 2024 tidak akan berlangsung satu putaran, karena tren elektabilitas Prabowo-Gibran masih melingkar-lingkar.
“Sampai hari ini saya enggak yakin, karena pola data yang berkembang angka dari Paslon 02 itu masih melingkar-lingkar di antara 40%, 42%, 43%, 44%, balik lagi 40%, tapi polanya masih melingkar-lingkar di 45% ke bawah,” katanya.
Justru pola data Paslon 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di berbagai wilayah -- tidak hanya di Jawa Timur -- cenderung naik. Nah, yang agak susah ditebak yakni pola data Paslon 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
“Naik, turun, naik, turun. Jadi betul-betul sampai menjelang Hari H akan ketahuan pola Ganjar-Mahfud itu pas naik atau pas turun. Sulit untuk menebak sekarang,” katanya.
| Baca juga:
- 25 Hari Lagi Coblosan Pilpres, Khofifah Baru 'Berkeringat' untuk Prabowo-Gibran Mulai 21 Januari!
- Gus Sadad Sebut Visi Prabowo Implementasi Ayat Al Qur’an: Tapi Ngomongnya Inggris karena Bukan Guru Madin!
- Sekjen PBNU 'Slepet' Anies-Muhaimin: Jangan Pilih Calon yang Didukung Ba'asyir, Apalagi Ada Amien Rais-nya!
Pun seandainya terjadi dua putaran, kata Mochtar, masih sulit ditebak paslon mana yang akan head to head.
“Masih sulit ditebak, karena pola Prabowo menurut saya masih melingkar pada angka itu. Anies naik tapi lambat sekali pola datanya dan untuk waktu yang tinggal 22 hari ini, menurut saya ya berat,” ucapnya.
Tapi yang susah ditebak pola data Ganjar-Mahfud, karena turun naiknya cepat dan drastis dalam hitungan minggu.
“Ada debat, naik. Kemudian turun lagi. Nanti Ada isu apa, naik lagi. Jadi turun naiknya itu drastis polanya Ganjar ini,” tuntas Mochtar.{*}
| Baca berita Pilpres 2024. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur