Tajam! Anwar Sadad Kritik Cara Anies Bela Muhaimin Usai Diskakmat Gibran
SURABAYA | Barometer Jatim – Ketua DPD Partai Gerindra Jatim, Dr Anwar Sadad angkat bicara soal cara Capres nomor urut 1, Anies Baswedan dalam membela Cawapresnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin usai diskakmat Capres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka pada panggung debat perdana Cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (22/12/2023) malam.
“Cara Anies membela Cak Imin dalam press conference, bahwa SGIE (State of The Global Islamic Economy) hanyalah masalah teknis, menunjukkan mereka tak bisa mengkuantifikasi hal-hal yang kualitatif,” katanya, Sabtu (23/12/2023).
“Padahal urusan publik berada pada level dimana visi-misi yang abstrak itu diaktualisasi dalam bahasa publik yang konkret,” tandas politikus yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim tersebut.
| Baca juga:
- Cak Imin Diskakmat Gibran soal SGIE, Anies Membela: Ini Bukan Cerdas Cermat Hafalan!
- Cak Imin Gelagapan Tak Paham SGIE, Gibran Tersenyum: Maaf Kalau Pertanyaannya Agak Sulit Ya Gus!
- Kritik IKN, Cak Imin Malah Kena 'Slepet' Gibran: Dulu Ikut Potong Tumpeng, Enggak Konsisten!
Selebihnya, keluarga Pondok Pesantren (Ponpes) yang akrab disapa Gus Sadad itu memandang hanya Gibran satu-satunya yang concern membincang tentang masa depan saat debat perdana Cawapres. Sedangkan Cak Imin disebutnnya minim literasi.
Sebelumnya, Anies membela Muhaimin usai diblejeti Gibran, terutama saat Muhaimin tak paham ketika ditanya soal peringkat SGIE.
“Jadi ketika pertanyaan adalah soal terminologi teknis, pada level ini bisa dijawab denga Google sebetulnya. Karena yang dibutuhkan di tingkat kepemimpinan nasional adalah hal-hal yang substantif dan ini yang sesungguhnya dibawa,” katanya.
| Baca juga:
- Gus Sadad Tanggapi Pengasuh Ponpes Lirboyo Pilih Amin: Itu Tak Hapus Fakta Pernah Dukung Prabowo-Gibran!
- Anwar Sadad Dukung Peran Zakat Wujudkan SDGs di Jatim: Jubirnya Harus Masyarakat Kampus!
- Terima Rekom Maju Cagub Jatim 2024 dari Gerindra, Khofifah Masih Ogah Bicara Cawagub!
Menurut Anies, SGIE sebagai pertanyaan sah-sah saja diajukan Gibran. Tapi, tandasnya, publik bisa menilai kualitas pertanyaannya adalah kualitas pertanyaan aspek technicality, buka aspek substansi.
“Padahal, makin tinggi posisi makin berfokus pada substansi dan di tingkat kepemimpinan nasional itu pada tingkat substasi. Tapi sebagai pertanyaan tentu itu sah-sah saja,” kata Anies.
“Dan nanti publik akan menilai, apakah memang ini format cerdas cermat untuk hafalan atau ini format tentang ideologi, gagasan, nilai, yang kemudian diwujudkan dalam kebijakan,” imbuhnya.{*}
| Baca berita Pilpres 2024. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur