Tegas! Muhammadiyah Jatim Tak Akan Arahkan Warganya Dukung Salah Satu Paslon di Pilpres
SURABAYA | Barometer Jatim – Ketua Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Timur, Sukadiono menegaskan organisasinya tidak akan mengarahkan warganya mendukung atau memilih salah satu pasangan calon (paslon) di Pilpres 2024.
“Kalau suara Muhammadiyah untuk Capres-Cawapres kita menjaga jarak yang sama. Artinya kita tidak akan memberikan arahan kepada warga Muhammadiyah untuk memilih salah satu pasangan calon,” katanya di Kantor PW Muhammadiyah Jatim, Jalan Kertomenanggal IV Surabaya, Senin (23/10/2023).
Tetapi paling tidak, lanjut Sukadiono, Muhammadiyah akan memberikan indikator-indikator kaitannya dengan paslon, kriteria sebagai pemimpin, sekaligus bisa memberikan kontribusi pada Muhammadiyah.
Apa saja indikatornya? Seperti yang sering disampaikan, menurut Sukadiono ada empat. Pertama, sidiq (jujur). Kedua, amanah (terpercaya). Ketiga, tabligh (menyampaikan kebenaran).
| Baca juga:
- 4 Tahun Khofifah-Emil, Muhammadiyah Singgung Orang Miskin di Jatim Masih 4,2 Juta!
- Sejarah Baru! Sukadiono, Dokter Pertama Pimpin PW Muhammadiyah Jawa Timur
- PW Pemuda Muhammadiyah Jatim Dikukuhkan, Khofifah: Pemprov Buka Ruang Bangun Sinergitas!
“Tabliqh itu bukan hanya speaking saja ya, tapi juga ada aspek listening. Tidak hanya pandai berkomunikasi tapi juga pandai mendengarkan,” katanya.
Lalu yang keempat, fathonah (cerdas). “Kalau semua pasangan ini kan insyaallah cerdas-cerdas semua dan pandai bicara semua kan. Tinggal mungkin yang sidiq dan amanahnya itu yang lebih tahu kan nanti warga Muhammadiyah sendiri,” ucapnnya.
Tetapi juga yang lebih penting lagi, tandas Sukadiono, bagaimana paslon nanti jika terpilih bisa memberikan kontribusi kepada Muhammadiyah untuk pengembangan persyarikatan sekaligus amal usaha.
| Baca juga:
- Gus Hans Sebut 3 Bacawapres Berwajah NU: Cak Imin NU Dzuriyah, Mahfud NU Intelektual, Gibran NU Kultural
- Prabowo-Gibran Tak Cerminkan Wajah NU, Apa Bisa Menangi Pilpres 2024 di Jatim? Nih Jawaban Anwar Sadad!
- Akar Rumput Sambut Suka Cita Ganjar-Mahfud, PDIP Surabaya Incar Raih Suara Berlimpah Ruah!
Bagaimana dengan Pemilu Legislatif (Pileg)? Agak berbeda. Jika Muhammadiyah tidak akan mengarahkan warganya mendukung atau memilih salah satu paslon di Pilpres, tetapi secara individual terkait dengan Pileg, Muhammadiyah akan mendukung calon-calon potensial dari kadernya.
“Yang memang punya kapasitas, kompetensi untuk menjadi Caleg baik di level DPRD kabupaten/kota, provinsi, maupun DPR RI,” kata Sukadiono.
“Kita paham, bahwasanya kita tetap tidak boleh apatis dengan politik. Karena kita ini punya kader-kader poternsial yang tentu nanti akan bisa memberikan kontribusi kepada persyarikatan Muhammadiyah ketika mereka menjadi anggota legislatif di level mana pun,” sambungnya.
Inilah, lanjut Sukadiono, yang menjadi tugas Muhammadiyah untuk menginventarisir kader-kader poternsial, baik di persyarikatan maupun di kalangan angkatan muda yang memang punya kompetensi dan kapasitas.{*}
| Baca berita Pilpres 2024. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur